Apa yang dimaksud dengan Organisasi atau Organization?

Organisasi atau Organization

Dalam pengertian klasik, organisasi adalah entitas dengan aturan dan kontrol yang diperlukan untuk menjaga bisnis tetap berjalan lancar, tetapi dapat bertindak untuk membatasi inovasi.

Referensi : Louise Kelly & Chris Booth, 2004, Dictionary of Strategy: Strategic Management, SAGE Publications, Inc.

Organisasi merupakan pengaturan dan penyusunan bagian-bagian tertentu hingga menjadi satu kesatuan, aturan dan susunan dari berbagai bagian sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan gabungan kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Ada juga yang berpendapat bahwa organisasi merupakan sebuah sistem kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh dua orang ataupun lebih untuk melaksanakan suatu aktivitas yang didalamnya memerlukan komunikasi dengan pencapaian tujuan bersama. Barnard menekankan peranan pada setiap orang anggotanya yang harus diberikan informasi dan motivasi dan sebagian sebagian anggota lainnya yang harus membuat keputusan.

Berikut ini beberapa definisi atau pengertian organisasi menurut beberapa ahli :

  • Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb) sehingga merupakan kesatuan yang teratur. Organisasi juga dipandang sebagai sebuah sistem sosial yang memiliki identitas kolektif yang tegas, daftar anggota yang terperinci, program kegiatan yang jelas, dan prosedur pergantian anggota (W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia).

  • Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama(Stoner).

  • Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama (James D. Mooney)

  • Organisasi adalah bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi). Agar tujuan organisasi dan tujuan individu dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka diperlukan kerjasama dan usaha yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak (pengurus organisasi dan anggota organisasi) untuk bersama-sama berusaha saling memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada saat masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota organisasi/pegawai maupun bagi pengurus organisasi/pejabat yang berwenang.

  • Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi lewat hierarki otoritas dan tanggungjawab (Schein). Karakterisitik organisasi menurut Schein meliputi : memiliki struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian yang lain untuk mengoordinasikan aktivitas di dalamnya.

  • Organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasikan usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu (Kochler).

Chester Irving Barnard (1886 – 1961) dianggap sebagai tokoh pertama yang berhasil memberikan pemahaman tentang konsep organisasi sebagai sebuah sistem kerja sama. Dalam buku seminar berjudul The Function of the Executive, Barnard (1938) menjelaskan, hakikat organisasi melalui definisi yang berbunyi sebagai berikut:

Organisasi formal merupakansistem kegiatan–kegiatan atau daya–daya dari dua orang atau lebih yang dikoordinasi secara sadar.

Bila dibaca sepintas, definisi pendek di atas terkesan tidak lengkap karena tidak menyebutkan secara eksplisit tujuan dan hierarki yang menunjukkan watak rasional dari organisasi. Namun bila disimak secara cermat, definisi pendek ini telah memberikan pengertian lengkap.

  • Pertama, dinyatakan bahwa organisasi adalah sebuah sistem. Istilah sistem menunjukan adanya kesatuan yang terdiri dari dua buah atau lebih dan yang mempunyai hubungan interdependen atau saling ketergantungan.

  • Kedua, bagian-bagian dari sistem tersebut adalah kegiatan-kegiatan atau daya-daya dan buku orang-orang sebagai bagian dari sistem kegiatan-kegiatan atau daya-daya itu berbeda-beda dan dilakukan oleh dua orang atau lebih. Artinya, di dalam organisasi setidaknya terdapat dua buah kegiatan atau daya yang berbeda, tetapi saling berhubungan secara interdependen.

  • Ketiga, kegiatan-kegiatan atau daya-daya itu dikoordinasi. Istilah koordinasi berarti komunikasi yang :

    1. mengintegrasikan kegiatan-kegiatan yang berbeda menjadi sebuah kerja sama dan
    2. mengarahkan kerja sama tersebut pada satu tujuan dan
    3. mempunyai implikasi hierarki karena tidak pengintegrasian dan pengarahan hanya dapat dilakukan oleh orang yang mempunyai kedudukan lebih tinggi dalam struktur hierarkis.
  • Keempat, ungkapan dengan sadar, secara harfiah berarti disengaja, mempunyai tujuan atau alasan. Jadi ungkapan dikoordinasi dengan sadar berarti kegiatan-kegiatan diintegrasikan dan diarahkan pada tujuan melalui komunikasi. Akhirnya, istilah sistem hakikatnya juga mengandung pengertian tujuan dan hirarki.

Dalam penjelasanya tentang definisi organisasi formal tersebut, Barnard menunjukkan bahwa komunikasi merupaka unsur sentral dalam organisasi dan secara hakiki organisasi tidak dapat dipisahkan dari komunikasi. Barnard (1938) menyatakan bahwa organisasi lahir kalau ada orang-orang yang mampu berkomunikasi satu sama lain, yang rela menyumbangkan tindakan, demi tujuan bersama.

Maka tiga unsur pokok dan organisasi formal menurut konsepsi Barnard adalah (1) komunikasi, (2) pengabdian, dan (3) tujuan bersama yang di dalam definisi formal di atas dinyatakan secara implisit. Ketiga unsur itu mempunyai hubungan interdependen.

Komunikasi disebut pertama, karena mempunyai makna sangat penting, yakni untuk :

  1. menentukan dan memilihara kesepakatan tentang tujuan;

  2. menentukan dan memelihara pengabdian, yaitu kerelaan menyumbangkan daya–daya kerja dan kerja sama;

  3. memberi motivasi, yakni memelihara kerelaan mengabdi secara dinamis melalui tindakan atau sumbangan daya;

  4. mencapai efisiensi, yakni memelihara equilibrium makro antara pengorbanan dan perolehan organisasi dan mikro antara pengorbanan individu dan pendapatan sebagai seorang karyawan.

Selain itu, komunikasi juga sangat penting untuk kelangsungan organisasi informal (informal organization), yaitu hubungan sosial dalam jaringan–jaringan komunikasi informal antar karyawan yang tidak terkait dengan struktur hierarkis dan tugas, namun mempunyai pengaruh pada rasa kerasan dan solidaritas sosial antar karyawan yang juga berdampak pada produktivitas kerja.

Maka, akhirnya Barnard menyimpulkan bahwa hakikat organisasi hanya mungkin dipahamai dalam keterkaitan yang tidak terpisahkan dengan komunikasi.

Kenyataan ini dijelaskan Barnard (1938) sebagai berikut:

Dalam sebuah teori organisasi yang tuntas, komunikasi tentu menduduki tempat sentral karena struktur, keluasan jangkaun, dan ruangan lingkup organisasi hampir sepenuhnya ditentukan oleh teknik-teknik komunikasi lagi pula, banyak spesialisasi dalam organisasi berasal dan pada dasarnya terpelihara disebabkan oleh tuntutan-tuntutan komunikasi.

Unsur-Unsur Organisasi


Dari definisi-definisi yang dikembangkan oleh para ilmuwan ternama di atas, kita dapat menemukan lima unsur pokok dalam konsep organisasi yang penting untuk dicatat, yakni sistem, kegiatan-kegiatan berbeda, koodinasi, tujuan bersama, dan kewenangan dan kepemimpinan.

  1. Organisasi merupakan sebuah sistem (kegiatan-kegiatan yang dikoordinasikan)

    Pengertian sistem menunjukkan bahwa setiap organisasi terdiri dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan interdependen hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi dan terintegritas terpusat. Bagian-bagian organisasi yang dimaksud adalah kegiatan-kegiatan atau fungsi-fungsi berbeda-beda yang dilaksanakan anggota organisasi.

    Organisasi (formal) muncul, bila kegiatan-kegiatan berbeda yang saling berhubungan secara interdependen berlangsung lama. Sebagai sebuah sistem, organisasi selain mempunyai bagian–bagian atau subsistem-subsistem yang saling berhubungan secara interdependen dan terpusat, juga memiliki hubungan interdependen dengan lingkungan yang menjadi supra sistemnya.

  2. Organisasi terdiri dari kegiatan-kegiatan (sekelompok orang)

    Organisasi sebagai sebuah sitem terdiri dari kegiatan-kegiatan berbeda yang saling berhubungan secara interdependen dan terpusat. Jadi organisasi bukan kumpulan orang melainkan gabungan kegiatan-kegiatan orang-orang yang berja sama. Dalam bagan organisasi (organigram) orang-orang mengisi kotak-kotak posisi dalam struktur hierarki, sedang kegiatan-kegiatan adalah interaksi dinamis yang menjadi kehidupan nyata organisasi yang dinamis. Tanpa kegiatan yang saling berhubungan secara interdependen dan terpusat itu tidak mungkin ada organisasi.

  3. Organisasi merupakan sistem kerja sama (yang terarah pada tujuan bersama)

    Kerja sama pada dasarnya kegiatan-kegiatan berbeda yang terintegrasi dan terarah. Orang hanya mau berkerja sama dengan orang lain, jika tidak dapat mencapai tujuan lewat kerja secara individual seorang diri. Setiap kali orang-orang membangun kerja sama, mereka tentu hendak mencapai tujuan bersama yang sudah disepakati sebelumnya.

  4. Organisasi murupakan sistem kegiatan-kegiatan sejumlah orang yang berkerja sama yang terkoordinasi

    Istilah koordinasi berarti komunikasi pamaduan dan pengarahan kegiatan-kegiatan kerja sama. Kerja sama merupakan kegiatan-kegiatan yang terintegrasi dan terarah pada tujuan bersama. Koordinasi adalah komunikasi efektif yang dapat menjadikan kegiatan-kegiatan yang berbeda dan saling berhubungan itu terintegrasi dan terarah ke tujuan bersama. Bila koordinasi gagal, kegiatan-kegiatan tercerai berai dan berjalan dengan arah yang berbeda bahkan mungkin saling berlawanan.

  5. Organisasi adalah kegiatan-kegiatan kerja sama yang terkoordinasi di bawah suatu kewenangan dan kepemimpinan

    Kewenangan dan kepemimpinan berarti kekuasan memberi perintah dan pengarahan, yang melekat pada kedudukan hierarkis. Hierarki organisasi terbentuk berdasarkan hubungan-hubungan kewenangan dan tanggung jawab dalam pembagian kerja dan pencapain tujuan, yang berstruktur piramida. Setiap lapisan kedudukan struktural di lapisan atas mempunyai kewenangan dan tanggung jawab atas segala pelaksanaan kegiatan-kegiatan di lapisan bawahnya langsung.

    Istilah kepemimpinan digunakan untuk menekankan bahwa kewenangan dan tanggung jawab untuk mengarahkan semua kegiatan demi pencapaian tujuan organisasi. Kepemimpinan menjamin agar kegiatan-kegiatan tidak menyimpang dari arah tujuan.

Selain unsur-unsur di atas, konsep organisasi diasumsikan mempunyai ikatan tempat dan waktu. Lagi pula eksistensi organisasi sebagai sistem terbuka memang mempunyai hubungan saling ketergantungan dengan kekuatan-kekuatan dalam masyarakat. Tanpa ikatan dengan lingkungan, organisasi kehilangan legitimasi. Organisasi tidak hanya menyampaikan produk dan pengaruh melainkan juga menyerap dan menerima energi dan pengaruh dari barbagai sumber daya lingkungan yang merupakan pilar-pilar masyarakat, yaitu sumber daya ekonomi, sosial, politik, hukum, teknologi, dan moral etika.

Organisasi didirikan untuk memenuhi kebutuhan dan memperjuangkan kepentingan jangka panjang ke masa depan. Oleh karena itu, organisasi yang sukses dapat bertahan hidup dan relevan bagi kehidupan masyarakat dalam jangka waktu panjang, sehingga organisasi dapat mencapai umur panjang, lebih panjang dari umur para pendirinnya. Jika hanya sepakat tentang kebutuhan sementara, orang-orang tentu tidak membentuk organisasi formal melainkan hanya bekerja bersama dalam bentuk organisasi informal atau panitia yang dapat dibubarkan sesudah tujuannya selesai.

Aspek rentang waktu ini sering ditekankan dalam beberapa studi penting sampai tahun 1960an (Beralson dan Steiner, 1960).

Buku Handbook ilmu perilaku yang berjudul Human Behavior : An Inventory of Scientific Findings, misalnya, Bernard Berelson dan Gary A. Steiner (1964) menyusun daftar unsur asasi organisasi yang meliputi formalitas (formality), hierarki (hierarchy), ukuran dan kompleksitas (size and/or complexity), dan rentang waktu (duration). Namun umumnya di dalam buku–buku teori dan buku acuan, dewasa ini dimensi waktu dan dimensi tempat hanya diasumsikan saja.

Sumber : Ismawati Doembana, Abdul Rahmat, Muhammad Farhan, Manajemen dan Strategi Komunikasi Pemasaran

Pengertian organisasi mencakup dua segi, yaitu:

  • Organisasi sebagai wadah, lembaga atau kelompok fungsional ketika proses manajemen berlangsung.

  • Organisasi sebagai wadah pembentukan tingkah laku hubungan antarmanusia secara efektif sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas- tugasnya serta memberikan kondisi lingkungan tertentu untuk pencapaian tujuan. Pengertian ini merujuk pada proses pengorganisasian, yaitu cara bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan di antara para anggota sehingga tujuan dapat tercapai.

Menurut Akdon (2006) secara sederhana organisasi dapat diartikan sebagai suatu perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peranan tertentu dan melaksanakan kegiatan dengan sesuai dengan peranan tersebut bersama-sama secara terpadu mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama.

Kajian organisasi tidak hanya pada kumpulan orang-orang, aktivitas-aktivitas mereka dan tujuan yang akan dicapai, tapi juga semua aspek yang mempengaruhi eksistensi, perkembangan dan efektivitas organisasi tersebut, antara lain: rincian dan susunan tugas, barang dan mesin, teknologi, informasi dan sumber-sumber lain yang digunakan serta saling berpengaruh dan keterpaduannya dalam suatu sistem.

Robbin (2000) mengemukakan bahwa organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang tidak dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Perkataan dikoordinasikan dengan sadar mengandung pengertian manajemen.

Kesatuan sosial berarti bahwa unit itu terdiri dari orang atau kelompok orang yang berinteraksi satu sama lain. Pola interaksi yang diikuti orang di dalam sebuah organisasi tidak begitu saja timbul, melainkan telah dipikirkan terlebih dahulu. Oleh karena itu, organisasi sosial merupakan kesatuan sosial, maka pola interaksi anggotanya harus diseimbangkan dan diselaraskan untuk meminimalkan keberlebihan namun juga memastikan bahwa tugas-tugas yang kritis telah diselesaikan.

Menurut Shafritz dan Russel (1997), organisasi merupakan suatu kelompok yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian ini organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang dikelompokkan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Pengelompokan orang-orang tersebut berdasarkan kepada prinsip-prinsip pembagian kerja, peranan dan fungsi, hubungan, prosedur, aturan, standar kerja, tanggung jawab dan otoritas tertentu. Wujud pengelompokan tersebut dapat diamati dari suatu struktur dan hirarki. Karena itu menyusun suatu struktur sering diidentikan dengan membuat desain organisasi.

Perkembangan Organisasi dari "mesin" menjadi "Organisme"
Gambar Perkembangan Organisasi dari “Mesin” menjadi “Organisme”

Gareth Morgan menyatakan bahwa organisasi dapat didefinisikan secara bervariasi, yaitu sebagai :

  • Suatu kumpulan orang yang ingin mencapai tujuan secara rasional;

  • Suatu koalisi dari konstituen yang berkuasa dimana mereka menggunakan kekuasaannya untuk mengontrol distribusi sumberdaya dalam organisasi;

  • Suatu sistem terbuka dimana terjadi sistem transformasi input-output dengan lingkungan;

  • Sistem yang menghasilkan pemaknaan tertentu, dimana tujuan diciptakan secara simbolik dan dipelihara oleh manajemen;

  • Sistem pasangan yang independen, dimana unit-unit yang berada didalamnya dapat memiliki tujuan yang berbeda atau konflik;

  • Suatu sistem politik, dimana konstituen internal berusaha mengontrol proses pembuatan keputusan dalam memantapkan posisinya;

  • Suatu alat untuk mendominasi;

  • Suatu unit yang memproses informasi baik secara horisontal maupun secara vertikal melalui suatu hirarki struktural.

  • Suatu penjara psikis, dimana para anggotanya selalu ditekan/dihambat kebebasannya oleh organisasi misalnya dengan menetapkan pembagian kerja, standar kerja, pembentukan unit, dan divisi;

  • Suatu kontrak sosial dimana terdapat serangkaian kesepakatan yang tidak tertulis dan para anggotanya harus berprilaku sedemikian rupa sehingga mendapatkan kompensasi.

Organisasi ada untuk mencapai tujuan, tujuan tersebut biasanya tidak dapat dicapai oleh individu-individu yang bekerja sendiri, atau jika mungkin hal tersebut dicapai secara lebih efisien melalui usaha kelompok. Yang diperlukan dalam hal ini adalah adanya kesepakatan umum mengenai misi organisasi.

Menurut Robbin (2000), organisasi mengakui adanya kebutuhan untuk mengkoordinasikan pola interaksi para anggota organisasi secara formal. Struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa yang melapor kepada siapa, dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi yang akan diikuti.

Organisasi dalam pandangan beberapa ahli mempunyai wujud yang banyak, tetapi tetap memiliki kesamaan konseptual. Rumusan mengenai organisasi sangat tergantung kepada konteks dan perspektif dari seseorang yang melihatnya. Konteks suatu organisasi dapat dilihat melalui beberapa pandangan berikut ini :

  • Organisasi merupakan suatu pola kerja sama antara orang-orang yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.

  • Organisasi adalah sekelompok orang yang terbiasa mematuhi perintah para pemimpinnya dan yang tertarik pada kelanjutan dominasi partisipasi mereka dan keuntungan yang dihasilkan, yang membagi diantara mereka praktek-praktek dari fungsi tersebut yang siap melayani untuk praktek mereka.

  • Organisasi dapat didefinisikan sebagai struktur hubungan kekuasaan dan kebiasaan orang-orang dalam suatu sistem administrasi.

  • Organisasi adalah suatu sistem dari aktivita-aktivita orang yang terkoordinasikan secara sadar, atau kekuatan-kekuatan yang terdiri dari dua orang atau lebih.

  • Organisasi adalah lembaga sosial dengan ciri-ciri khusus : secara sadar dibentuk pada suatu waktu tertentu, para pendirinya mencanangkan tujuan yang biasanya digunakan sebagai simbol legitimasi, hubungan antara anggotanya dan sumber kekuasaan formal ditentukan secara relatif jelas walaupun seringkali pokok pembicaraan dan perencanaan diubah oleh para anggota-anggotanya yang membutuhkan koordinasi atau pengawasan.

  • Organisasi adalah suatu kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasikan, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

  • Organisasi sebagai suatu kesatuan sosial dari kelompok manusia, yang saling berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota organisasi memilikifungsi dan tugasnya masing-masing, yang sebagai suatu kesatuan mempunyai tujuan tertentu dan mempunyai batas-batas yang jelas, sehingga bisa dipisahkan secara tegas dari lingkungannya.

  • Organisasi merupakan suatu alat untuk pencapaian tujuan dari orang- orang yang berada diluar organisasi tersebut, sebagai suatu alat untuk pencapaian tujuan. Untuk itu organisasi harus dibuat rasional dalam arti kata harus disusun dan beroperasi berdasarkan ketentuan-ketentuan formal dan perhitungan- perhitungan efisiensi.

organisasi

Selain itu, berikut beberapa pengertian organisasi menurut beberapa ahli :

  • Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubunngan kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok. Ernest Dale

  • Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil. Cyril Soffer

  • Organisasi adalah sub system teknik, sub system structural, sub system pshikososial dan sub system manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana ada kumpulan orang-orang berorenteasi pada tujuan. Karst & Rosenzweig

Ciri-ciri umum suatu organisasi adalah sebagai berikut :

  • Lembaga sosial yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan.
  • Dikembangkan untuk mencapai tujuan
  • Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun
  • Instrumen sosial yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi.

Organisasi adalah sesuatu yang abstrak, tidak dapat dilihat maupun diraba, tetapi selalu kita rasakan eksistensinya, hampir dalam semua aspek kehidupan. Karena sifatnya yang abstrak menyebabkan organisasi mempunyai definisi yang bermacam-macam.

Barnard mendefinisikan organisasi sebagai kumpulan individu yang terkoordinasi secara sadar sehingga bisa juga dinyatakan sebagai suatu sistem yang terdiri dari berbagai kegiatan yang saling berhubungan.

Davis mendefinisikan organisasi sebagai kelompok individu, yang bekerja sama di bawah seorang pimpinan, untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Definisi Davis berbeda dari definisi sebelumnya, yaitu memberikan penekanan khusus mengenai adanya “tujuan” suatu organisasi. Hampir semua literatur memberikan definisi yang berlainan, baik karena adanya penggunaan kata-kata yang berbeda maupun karena adanya penekanan khusus pada aspek-aspek tertentu, seperti pada definisi Davis.

Perkembangan selanjutnya menekankan keterkaitan organisasi terhadap aspek sosial, yaitu sebagai akibat dari adanya interaksi kelompok-kelompok manusia yang terdapat dalam organisasi. Perkembangan lainnya memberikan perhatian khusus akan adanya hubungan organisasi dengan lingkungannya.

Dari keseluruhan perkembangan tersebut akhirnya ditarik kesimpulan bahwa organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut.

Suatu kesatuan sosial dari sekelompok individu (orang), yang saling berinteraksi menurut suatu pola yang terstruktur dengan cara tertentu sehingga setiap anggota organisasi mempunyai tugas dan fungsinya masing-masing, dan sebagai suatu kesatuan mempunyai tujuan tertentu, dan juga mempunyai batas-batas yang jelas sehingga Organisasi dapat dipisahkan secara tegas dari lingkungannya.

Dimensi Organisasi


Dalam analisis terhadap suatu organisasi sering kali perlu ditemukan terlebih dahulu karakteristik organisasi. Penetapan karakteristik ini hanya dapat dilakukan jika sebelumnya telah diketahui dimensi-dimensi organisasi. Berdasarkan dimensi-dimensi itulah dapat dirumuskan karakteristik suatu organisasi.
Dimensi organisasi terdiri dari dimensi struktural dan kontekstual, yang masing-masing mempunyai sifat sebagai berikut.

Dimensi Struktural

Dimensi Struktural menggambarkan karakteristik internal organisasi, dan terdiri dari dimensi-dimensi berikut :

  • Formalisasi
    Menunjukkan tingkat penggunaan dokumen tertulis dalam organisasi, yang sebenarnya menggambarkan corak dari perilaku dan kegiatan organisasi.

  • Spesialisasi
    Menunjukkan derajat pembagian kerja/tugas dalam organisasi.

  • Standarisasi
    Menggambarkan derajat kesamaan cara/prosedur dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi.

  • Sentralisasi
    Menunjukkan corak pembagian kekuasaan menurut tingkatan (hierarki) dalam organisasi, antara lain dengan jenis keputusan yang boleh ditetapkan pada setiap tingkatan.

  • Hierarki kekuasaan (otoritas)
    Menggambarkan pola pembagian kekuasaan serta rentang kendali secara umum.

  • Kompleksitas
    Menunjukkan banyaknya kegiatan (subsistem) dalam organisasi dan terdiri dari berikut ini.

    • Kompleksitas vertikal, menunjukkan jumlah tingkatan yang ada pada organisasi.
    • Kompleksitas horizontal, menunjukkan pembagian kegiatan secara horizontal, yaitu menjadi bagian-bagian yang secara vertikal berada pada tingkatan yang sama.
  • Profesionalisme.
    Menyatakan tingkat pendidikan formal maupun tidak formal yang secara rata-rata dimiliki oleh anggota organisasi.

  • Konfigurasi.
    Menunjukkan bentuk pembagian anggota organisasi pada bagian-bagian organisasi, baik secara vertikal maupun horizontal.

Dimensi Kontekstual

Dimensi Kontekstual menggambarkan karakteristik keseluruhan organisasi dan lingkungannya yang terdiri dari berikut ini.

  • Ukuran Organisasi.
    Menunjukkan besarnya organisasi, yang sering kali dinyatakan dengan jumlah anggota (personel) organisasi.

  • Teknologi Organisasi.
    Menunjukkan jenis dan tingkatan teknologi yang digunakan pada fungsi produksi suatu organisasi.

  • Lingkungan.
    Menggambarkan keadaan seluruh elemen lingkungan yang terdapat di luar batas-batas organisasi, terutama yang pengaruhnya cukup kuat terhadap organisasi.

Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisis organisasi (organization analysis).

Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumberdaya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi, antara lain :

  • Stoner (dalam Judge, 2015) mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan- hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.

  • Mooney (2015) mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

  • Bernard (2015) berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

  • Robbins (2015) menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.

Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua struktur yang terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi yang mereka pilih. Agar dapat berinteraksi secara efektif setiap individu bisa berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan. Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya organisasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan. Aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya berarti keterlibatan jasmaniah semata. Tetapi juga keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan.

Unsur-unsur Organisasi


organisasi

Menurut Davis (Pearson 2015) ada tiga unsur penting partisipasi dalam organisasi:

  • Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih dari semata- mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.

  • Unsur kedua adalah kesediaan memberi suatu sumbangan usaha mencapai tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.

  • Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota yaitu ada rasa memiliki.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur dalam organisasi terdiri dari 3 unsur, yaitu partisipasi, kesediaan, dan tanggung jawab.

Syarat-syarat Organisasi


organisasi
Agar suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan dengan efektif, membutuhkan persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu :

  • Waktu. Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini adalah untuk memahamai pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan tersebut mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran serta.

  • Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan menimbulkan efek negatif.

  • Subyek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi dimana individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatian.

  • Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan komunikator, dan kalupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator.

  • Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.

  • Para pihak yang bersangkutan bebas di dlam melaksanakan peran serta tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.

  • Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan pada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan pada prisnsip bahwa partisipasi adalah bersifat persuasif.

  • Partisipasi dalam organisasi menekankan pada pembagian wewenang atau tugas-tugas dalam melaksanakan kegiatannya dengan maksud meningkatkan efektif tugas yang diberikan secara terstruktur dan lebih jelas.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa syarat organisasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan bersama.

Dalam pengertian sederhana, organisasi sering diartikan sebagai kelompok orang yang bekerjasama dan ingin mencapai tujuan bersama. Organisasi didirikan karena beberapa tujuan tertentu yang hanya dapat dicapai melalui tindakan yang harus dilakukan bersama-sama, apakah tujuan itu berupa laba, pemberian pendidikan, sosial dan lain-lain.

Dalam literatur dewasa ini, arti organisasi beraneka ragam. Walaupun banyak perbedaan dalam memberikan pengertian atau definisi organisasi oleh beberapa ahli manajemen, tetapi perbedaan-perbedaan tersebut mempunyai elemen dasar yang sama yaitu adanya sekelompok orang, kerjasama, proses pembagian kerja, pengaturan hubungan dan tujuan yang hendak dicapai.

Menurut Barnard dalam buku Wursanto (2005) mendefinisikan organisasi adalah suatu sistem usaha bersama antara dua orang atau lebih, sesuatu yang tidak berwujud dan tidak bersifat pribadi, yang sebagian besar mengenai hubungan-hubungan kemanusiaan.

Atmosudirdjo dalam buku Wursanto (2005) mendefinisikan organisasi itu sebagai struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang-orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan yang tertentu.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Organisasi adalah suatu himpunan interaksi manusia yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama yang terikat dalam suatu ketentuan yang telah disetujui bersama.

  2. Organisasi merupakan suatu wadah dan alat pelaksanaan proses manajemen untuk mencapai tujuan bersama.

  3. Organisasi merupakan suatu sistem terbuka dan organisasi sebagai kelompok yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

  4. Organisasi adalah tempat kerjasama formal dari sekelompok orang, dalam melakukan tugas-tugasnya.

  5. Adanya pembagian kerja dan hubungan kerja antara sesama karyawan, pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.

Ringkasan

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/45824/Chapter%2011.pdf;jsessionid=3B846095869EE44932341B87D04A3AAD?sequence=4