Apa yang dimaksud dengan Optimum Currency Area?

Optimum Currency Area

Apa yang dimaksud dengan Optimum Currency Area ?

Definisi Optimum Currency Area


Dalam artikel Kundera (2012) menyebutkan definisi optimum currency area oleh Grubel, optimum currency area merupakan wilayah dengan satu atau beberapa mata uang yang nilainya relatif tetap secara permanen, tapi nilai eksternal ditentukan oleh pasar. Sedangkan Salvator (2014) menyatakan optimum currency area or bloc merupakan sekelompok kawasan nasional yang mata uangnya secara permanen pada tingkat mata uang tetap dan kondisi area yang optimal. Mata uang dari negara anggota dapat tetap diberlakukan secara floating exchange rate sehubungan dengan mata uang negara bukan anggota. Secara jelas, sekelompok negara yang sama, berbagi seperti mereka memiliki mata uang yang sama.

Secara ringkas, optimum currency area merupakan sekelompok negara yang menganut sistem mata uang secara tetap dan permanen terhadap negara kawasan, namun tetap dapat memberlakukan floating exchange rate dengan negara yang bukan anggota. Selanjutnya nilai tukar eksternal atas mata uang tunggal akan ditentukan oleh pasar.

Teori Optimum Currency Area


Teori Optimum Currency Area pertama kali dikemukakan oleh Mundell (1961), kemudian dikembangkan oleh McKinnon (1963), Kenen (1969), dan Grubel (1970)

  1. Teori Optimum Currency Area R. Mundell

    Mundell menyatakan krisis neraca pembayaran akan tetap menjadi fitur integral dari sistem ekonomi internasional selama nilai tukar tetap, kekakuan upah, dan tingkat harga mencegah perdagangan sebagai proses penyesuaian. Mata uang tunggal berdampak pada bank sentral tunggal. Tidak ada bank sentral yang dapat memperluas kewajibannya sendiri jauh lebih cepat dari bank sentral tanpa kehilangan cadangan dan merusak konvertabilitas. Hal ini berarti ada perbedaan penyesuaian dengan currency area yang memiliki mata uang tunggal dan currency area yang memiliki lebih dari satu mata uang.

    Teori Mundell juga fokus pada perpindahan tenaga kerja yang kemudian akan mempengaruhi pembentukan optimum currency area . Mundell menyatakan bahwa negara yang menggunakan mata uang fleksibel untuk menutupi kurangnya migrasi tenaga kerja dibanding kapital pada pasar mereka. Mundell juga meneliti efek dari mobilitas tenaga kerja, baik secara domestik maupun internasional. Jika tenaga kerja tidak berpindah secara internasional, kebijakan terbaik bagi negara tersebut adalah tetap memberlakukan mata uang fleksibel sebagai mata uangnya.

    Kesimpulan teori optimum currency area Mundell dalam Alvarado (2014) menyatakan bahwa saat negara tersebut multiregional, argumen flexible exchange rate hanya dapat digunakan jika mata uang tersebut diatur kembali oleh wilayah mata uang tersebut (koreksi sistem nominal mata uang). Mundell juga menjelaskan bahwa komponen utama dari pembentukan optimum currency area adalah tingginya derajat mobilitas faktor ekonomi.

  2. Teori Optimum Currency Area R.I. McKinnon

    McKinnon (1963) mengembangkan pembentukan optimum currency area melalui keterbukaan ekonomi pada kegiatan perdagangan barang tradable dan non- tradable (volume total dari ekpor dan impor memberi pemahaman awal tentang keterbukaan ekonomi). McKinnon berpendapat perluasan keterbukaan ekonomi sebagai prakondisi pembentukan optimum currency area .

    Dalam pandanganya, negara dengan keterbukaan yang tinggi juga akan sesuai untuk membentuk single currency . Dalam artikel Kundera (2012) menjelaskan lebih jelas tentang teori McKinnon yang menyatakan keterbukaan ekonomi akan diikuti perluasan wilayah yang berdampak pada aliran internasional masuk, seperti capital migration, foreign direct investment , perdagangan jasa, dan perpindahan tenaga kerja. McKinnon berpendapat currency area tidak hanya dekat dalam kegiatan perdagangan, tatapi juga aliran investasi yang kemudian setuju bahwa stabilitas mata uang merupakan hal yang sangat penting. Keterbukaan perdagangan dan aliran investasi membuat mata uang fleksibel kehilangan kemampuannya sebagai kontrol untuk keseimbangan eksternal yang berdampak pada ketidakseimbangan harga pada barang tradable dan non- tradable . McKinnon juga berpendapat sebuah negara berubah dari closed economy ke open economy , kebijakan mata uang akan jadi tidak efektif sebagai kontroling untuk keseimbangan eksternal. Fixed exchange rate bisa menjadi pilihan optimal untuk alokasi sumberdaya dan mencegah ketidakstabilan harga internal.
    image

    Gambar diatas, kurva integrasi moneter, menunjukan sumbu vertikal sebagai derajat perbedaan atas perpindahan output dan tenaga kerja antar negara anggota, sedangkan sumbu horizontal menunjukan derajat integrasi perdagangan. Proses integrasi dan perdagangan antar negara dibangun, guncangan asimetrik akan terjadi lebih sedikit. Pendapatan dan tenaga kerja akan menunjukan kecenderung yang lebih sedikit perbedaan antar negara anggota yang memiliki pembangunan mutual, hubungan intensif perdagangan. Ketika integrasi perdagangan berada pada titik X, penyatuan shock bisnis antar negara partner dapat membentuk currency area dan memberi keuntungan bagi negara anggota. Secara ringkas, kenaikan keterbukaan ekonomi nasional akan memberi kesempatan keuntungan yang lebih besar dengan negara anggota.

  3. Teori Optimum Currency Area P.B Kenen

    Dalam Kundera (2012) menunjukan pandangan Kenen atas optimum currency area . Optimum currency menurut Kenen merupakan mata uang yang ditetapkan secara permanent atau diganti oleh common currency . Kenen berpendapat, elemen terpenting dari optimum currency area adalah keragaman produk dari negara anggota. Jumlah produk kawasan dalam optimum currency area mungkin lebih relevan dibandingkan mobilitas tenaga kerja. Keragaman produk dan pertukaran yang berfungsi merata-rata guncangan eksternal dan untuk stabilitas pembentukan modal domestik.

    Ketika negara memiliki perbedaan produk yang tinggi, guncangan spesifik-industri tidak akan menjadi guncangan spesifik-negara, secara ringkas, negara yang memiliki pola produksi dengan perbedaan yang tinggi dan memiliki kesamaan struktur ekspor dapat membentuk optimum currency area . Kenen menyimpulkan bahwa fixed exchange rate sesuai untuk mata uang dari negara yang memiliki perbedaan yang baik. Perbedaan struktur perdagangan antar negara anggota datang dari biaya keunggulan komparatif sebagai level pembangunan. Spesialisasi produksi suatu negara terhadap produknya tidak hanya berdampak pada output dari variasi faktor produksi, tetapi juga skala ekonomi, kompetisi monopolistik, dan pembangunan cabang spesialisasi antar negara anggota.

  4. Teori Optimum Currency Area H. Grubel

    Grubel dalam Kundera (2012) menunjukan model dari optimum currency area . Pada model Grubel, hal ini juga mungkin terjadi bahwa dua wilayah dari satu negara yang berdaulat dipisahkan kedalam perbedaan currency area dan masing-masing dapat memberikan otoritas moneter yang independen. Grubel mendeskripsikan optimum currency area sebagai kesatuan moneter antar negara yang memperbaiki kesejahteraan populasi di atas level mereka ketika masingmasing dari mereka memiliki mata uang sendiri. Kesejahteraan populasi dari negara yang membentuk currency area merupakan fungsi dari tiga elemen, yaitu pendapatan rill, stabilitas pendapatan rill, dan independen memilih target tingkat pengangguran dan pertumbuhan ekonomi.

    Pertama, kesatuan moneter antar negara akan mengeliminasi ketidakstabilan dan ketidakpastian terkait dengan fungsi mata uang nasional. Kedua, ketidakseimbangan perdagangan eksternal menekan pemerintah sebagai pembuat kebijakan disetiap negara untuk bertindak dengan mengubah level upah domestik, pendapatan, harga, dan pajak. Menurut Grubel luasnya area currency terlihat lebih mampu mecapai keseimbangan pembayaran lebih mudah dan sedikit menyebabkan efek negatif untuk negara anggota. Ketiga, negara anggota tidak dapat mengejar perbedaan tingkat inflasi yang dapat diterima untuk seluruh kesatuan moneter.

    Common currency mungkin juga akan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi pada negara anggota disebabkan lebih efisiennya alokasi sumberdaya ekonomi mereka. Jika flexible exchange rate dapat menyebabkan dampak secara negatif pada struktur ekonomi dengan meletakan perdagangan asing pada risiko dan mengalihkan sumberdaya kedalam produksi non- tradable , kemudian common currency akan menyebabkan tingginya pertumbuhan ekonomi dari negara anggota melalui spesialisasi ekspor area keunggulan komparatif dan menaikan impor mereka dengan biaya yang rendah. Perdagangan dan spesialisasi yang lebih, tambahan aliran investasi, intensif kompetisi yang lebih, dan konsentrasi transfrontier dari perusahaan dapat meningkatkan produk nasional dari negara anggota terintegrasi dalam kesatuan moneter.