Apa yang dimaksud dengan omission bias?

Omission bias

Omission bias merupakan penyimpangan dalam judgment, dimana individu memiliki kecenderungan untuk menilai tindakan yang merugikan menimbulkan kerugian yang lebih besar dari yang sesungguhnya. Sekalipun terdapat pilihan tidak bertindak yang mengandung kerugian sama besar dengan tindakan yang merugkan. Omission bias terjadi karena tindakan (actions) menimbulkan dampak yang lebih nyata daripada tidak bertindak (inactions).

1 Like

Omission bias (Bias kelalaian) adalah kecenderungan untuk mendukung tindakan kelalaian terhadap salah satu komisi atau pelaksana. Menurut Ritov dan baron (1994), hal ini dapat terjadi karena adanya sejumlah proses, termasuk inersia psikologis, persepsi biaya transaksi, dan kecenderungan untuk menilai tindakan berbahaya sebagai hal yang lebih buruk, atau kurang bermoral, daripada tidak bertindak. Sangat kontroversial apakah omission bias termasuk bias kognitif atau rasionalitas pada umumnya.

Spranca, Minsk dan Baron (1991) memperluas omission bias ke penilaian pilihan moral. Dalam sebuah skenario, John, seorang pemain tenis, akan menghadapi lawan tangguh pada hari berikutnya dalam pertandingan final. John tahu lawannya alergi terhadap suatu zat makanan. Subjek disajikan dengan dua kondisi: 1) John merekomendasikan makanan yang mengandung alergen untuk melukai kinerja lawannya, atau 2) lawannya sendiri memesan makanan alergenik, dan John tidak mengatakan apa-apa. Mayoritas orang menilai bahwa tindakan John dalam merekomendasikan makanan yang mengandung alergen lebih tidak bermoral daripada tidak adanya tindakan dari John yang tidak memberi tahu lawan tentang zat alergi tersebut.

Contoh tambahan di dunia nyata adalah ketika orang tua memutuskan untuk tidak memvaksinasi anak mereka karena terjadi kemungkinan kematian — bahkan ketika kemungkinan vaksinasi akan menyebabkan kematian jauh lebih kecil daripada kematian akibat vaksinasi penyakit yang dicegah.

Referensi
  1. Ritov, Ilana; Baron, Jonathan (February 1992). “Status-quo and omission biases”. Journal of Risk and Uncertainty. Vol. 5 (1).

  2. Baron, Jonathan; Ritov, Ilana (September 1994). “Reference Points and Omission Bias”. Organizational Behavior and Human Decision Processes. 59 (3): 475–498.

  3. Gal, David (July 2006). “A Psychological Law of Inertia and the Illusion of Loss Aversion” (PDF) . Judgment and Decision Making. 1 : 23–32.

  4. Howard-Snyder, Frances (2011). “Doing vs. Allowing Harm”. The Stanford Encyclopedia of Philosophy.

  5. Gal, David; Rucker, Derek D.; Shavitt, Sharon (July 2018). “The Loss of Loss Aversion: Will It Loom Larger Than Its Gain?”. Journal of Consumer Psychology. 28 (3): 497–516.

  6. Spranca, Mark; Minsk, Elisa; Baron, Jonathan (1991). “Omission and commission in judgment and choice”. Journal of Experimental Social Psychology. 27 (1): 76–105.

  7. Ritov, Ilana; Baron, Jonathan (October 1990). “Reluctance to vaccinate: Omission bias and ambiguity”. Journal of Behavioral Decision Making . 3 (4): 263–277.