Apa yang dimaksud dengan Obsesi?

Obsesi merupakan sebuah keinginan yang disertai tindakan emosi yang tidak terkendali atau berlebihan serta tidak beralasan untuk mewujudkan keinginannya.

Ambisi merupakan hasrat yang besar dari seseorang yang sedang mencoba mencapai kesuksesan dalam hidupnya atau berusaha mencapai hal-hal besar/baik sesuai dengan yang diinginkannya.

Apa saja perbedaan antara Obesesi dan Ambisi ?

Definisi obsesi dalam The Webster‟s Dictionary ialah ide, pikiran, bayangan atau emosi yang tidak terkendali, sering datang tanpa dikehendaki atau mendesak masuk dalam pikiran seseorang yang mengakibatkan rasa tertekan dan cemas”.

Pengertian lain obsesi dikemukakan Kaplan dalam Anggraeni adalah pikiran, ide, atau sensasi yang muncul tanpa kendali. Davison dan Neale mengungkaplan bahwa hal-hal tersebut muncul tanpa dapat dicegah, dan individu merasakannya sebagai hal yang tidak rasional dan tidak dapat dikontrol. Obsesi yang terjadi atau dialami oleh manusia masih bisa dikatakan berada dalam batas wajar jika seseorang itu tidak berlebihan atau berulang-ulang memikirkan hal yang sama.

Jika hal ini terjadi sampai berulang-ulang dan mengganggu fungsi keseharian serta disertai dengan kecenderungan melakukan sesuatu yang berulang untuk mengurangi kecemasan yang ditimbulkan akibat pikiran tersebut, Retha Arjadi mengatakan itu merupakan gangguan psikologis. Sebagai contoh ketika seseorang terobsesi terhadap makanan. Orang tersebut akan merasakan ide atau sensasi yang muncul tanpa kendali atau dengan kata lain datang tanpa dikehendaki ketika melihat objek tertentu, makanan misalnya.

Dewasa ini, banyak masyarakat memperlihatkan obsesi terhadap makanan dengan menjadikan makanan sebagai gaya hidup untuk memperlihatkan status sosial. Salah satu caranya dengan berlomba-lomba mengabadikannya dalam sebuah foto kemudian mengunggahnya ke berbagai jejaring sosial yang sedang trend seperti Instagram, Facebook, Blog, ataupun Path. Aktivitas seperti ini jika dilakukan berulang bisa dikatakan sebagai gangguan psikologis.

Obsesi juga didefinisikan sebagai gangguan pikiran yang berulang, dorongan yang tidak dapat diterima atau tidak diinginkan yang menimbulkan perlawanan subjektif serta kesulitan mengontrol diri. Sebenarnya hampir semua orang pernah mengalami hal seperti ini, namun perbedaannya hanya intensitasnya. Pikiran yang mengganggu pada orang yang memiliki obsesi lebih tahan lama.

Obsesi yang merupakan gejala neurose jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya ditandai dengan hal-hal yang tidak menyenangkan ataupun sebab-sebab yang tidak diketahui oleh penderita.

Berdasarkan paparan di atas, obsesi ternyata memiliki asal-usul, yakni,

  • Pertama ialah stres. Paparan stres yang berlebihan bisa meningkatkan pikiran yang mengganggu yang tidak diinginkan.

  • Kedua, sejumlah pikiran besar yang mengejutkan yang dipicu oleh isyarat eksternal.

Pikiran yang terus menerus berulang hingga mengganggu keseharian termasuk ke dalam gangguan psikologis. Gangguan psikologis yang dimaksud dikenal dengan gangguan obsesif kompulsif. Gangguan ini ditandai oleh dua komponen yaitu obsesi dan kompulsi.

  • Obsesi adalah pikiran-pikiran yang menetap, berulang, dan bersifat mengganggu hingga menimbulkan kecemasan dalam diri orang yang mengalaminya.

  • Kompulsi adalah perilaku yang dilakukan berulang-ulang oleh seseorang karena merasa harus melakukannya. Orang tersebut meyakini bahwa dengan melakukan perilaku berulang tersebut, kecemasan yang ia alami terkait obsesi pikirannya dapat berkurang.

Oleh karena itu, orang dengan gangguan obsesif-kompulsif harus menunjukkan adanya obsesi terhadap pemikiran tertentu dan kompulsi untuk melakukan sesuatu yang sifatnya menetap dan tidak masuk akal.