Apa yang dimaksud dengan Obligasi Berseri?

Obligasi berseri

Obligasi berseri (serial bonds) adalah obligasi yang jatuh temponya berurutan dalam periode-periode tertentu.

Apa yang dimaksud dengan Obligasi Berseri ?

Obligasi Berseri merupakan obligasi yang pelunasannya dilakukan dalam satu seri disebut obligasi berseri. Di sini saat jatuh tempo obligasi tidak bersamaan, tetapi unit dalam jumlah-jumlah tertentu. Mungkin jumlah yang jatuh tempo selalu sama, tetapi mungkin juga tidak sama.

Masalah pencatatan obligasi berseri timbul jika obligasi ini dijual dengan agio atau disagio. Perhitungan amortisasi agio atau disagio setiap periode akan menurun sesuai dengan penurunan jumlah utang obligasi. Amortisasi agio atau disagio dari obligasi-berseri bisa dilakukan dengan cara garis lurus ataupun bunga efektif. Metode garis lurus yang dipakai untuk menghitung amortisasi agio atau disagio obligasi berseri disebut metode obligasi beredar (Bonds Outstanding Method).

Selanjutnya disajikan contoh amortisasi dengan metode obligasi beredar, PT Sinar Merdeka pada tanggal 1 Januari 2005 mengeluarkan obligasi sebesar Rp5.000.000,-. Obligasi ini dijual dengan harga Rp5.045.000,-. Obligasi dengan nominal Rpl.000.000,- jatuh tempo tiap tanggal 1 Januari mulai tahun 2006. Bunga obligasi sebesar 10% per tahun. Tahun buku perusahaan adalah sama dengan tahun kalender. Agio obligasi diamortisasi dengan menggunakan suatu persentase yang dihitung sebagai berikut:

Persentase amortisasi = Nominal obligasi yang beredar dalam periode itu / Jumlah nominal obligasi yang beredar seluruh periode

Perhitungan amortisasi agio setiap tahun dapat disusun dalam tabel sebagai berikut:

Tabel Amortisasi - Metode Obligasi Beredar
image

Perhitungan amortisasi agio setiap tahun dalam tabel di atas dilakukan sebagai berikut:

image

Pada tahun 2006, pembilang yang dipakai adalah Rp4.000.000,- karena
pada tanggal 1 Januari 2006, obligasi dengan nominal Rpl.000.000,- sudah jatuh tempo, sehingga yang beredar tinggal sebesar Rp4.000:000,-. Untuk tahun- tahun berikutnya, pembilangnya akan selalu menurun sebesar nominal obligasi yang jatuh tempo dalam tahun tersebut.

Sumber :
Sampoerno Wibowo, S.E.,MSi, Akuntansi Keuangan 2,Politeknik Telkom 2009