Apa yang dimaksud dengan Nifaq ?

Nifaq

Nifaq mempunyai arti seseorang yang menampakkan keislaman dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan.

Apa yang dimaksud dengan Nifaq ?

Nifaq secara bahasa berasal dari kata naafaqa, dikata pula berasal dari kata an-nafaqa (nafaq) yaitu lubang tempat bersembunyi. Nifaq menurut syara’ yaitu menampakkan Islam dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan. Dinamakan demikian karena dia masuk pada syari’at dari satu pintu dan keluar dari pintu yang lain.

Karena itu Allah memperingatkan dengan firman-Nya dalam Surat At-Taubah Ayat 67:

Artinya: “Orang-orang munafiq laki-laki dan perempuan. Sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang Munkar dan melarang berbuat yang ma’ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. mereka telah lupa kepada Allah, Maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafiq itu adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S. At-Taubah: 67).18

Menurut itilah, nifaq berarti sikap yang tidak menentu, tidak sesuai antara ucapan dan perbuatan. Orang yang memiliki sifat nifaq disebut munafiq.

Munafiq sering tidak tertentu, susah diketahui kebenaran ucapannya, sebagaimana susahnya mengetahui tembusan lubang tikus dipadang pasir. Oleh sebab itu, orang lain sering tertipu dengan ucapan atau perbuatannya yang tidak menentu.

Islam menegaskan bahwa nifaq amat tercela, baik dalam pandangan Allah maupun sesama manusia. Dalam kehidupan bermasyarakat, sejak zaman Rasulullah SAW. Sampai sekarang, bahan sampai akhir zaman, munafiq sering menjadi musuh dalam selimut yang sangat membahayakan.

Rasulullah SAW. Menjelaskan bahwa ciri-ciri munafiq ada tiga macam yaitu : apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia mengingkari, apabila dipercaya ia berkhianat.

Perlu diketahui bahwa munafiq pandai bersilat lidah dan memutar-balikkan persoalan sehingga banyak orang terpedaya karenanya. Kepandaian bersilat lidah sebagai hasil dari sikapnya yang selalu mendua (bermuka dua). Disamping itu, munafiq juga suka mengobral janji terhadap orang lain, tetapi janji-janjinya banyak yang dingkari sendiri.19

Nifaq terbagi menjadi dua, yaitu nifaq besar dan nifaq kecil.

  • Nifaq besar

    Nifaq besar yaitu menampakkan keislaman dengan lisannya, tetapi sebenarnya hati dan jiwanya mengingkari. Yang termasuk perbuatan nifaq besar di antaranya:

    • Mendustakan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, mendustakan sebagian dari seluruh ajaran yang beliau sampaikan.

    • Membenci ajaran Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam atau membenci sebagian dari ajaran yang beliau sampaikan.

    • Merasa senang dengan kekalahan Islam dan merasa benci dengan tersebar dan menangnya Islam.

    Orang yang melakukan perbuatan nifaq besar ini akan mendapatkan azab yang lebih berat dari orang-orang kafir, karena bahaya mereka lebih besar.

  • Nifaq kecil

    Seseorang dikatakan melakukan perbuatan nifaq kecil bila dia melakukan sebagian perbuatan yang menjadi ciri dan karakter orang-orang munafiq tulen.

    Ada empat hal, jika keempatnya ada pada diri seseorang, maka dia adalah seorang munafiq tulen, namun bila dari keempat itu hanya ada satu saja pada seseorang, maka dia hanya dikatakan memiliki sifat nifaq yang mestinya dia tinggalkan. (Keempat hal itu adalah)” dusta ketika berbicara, ingkar janji, khianat ketika mengadakan kontrak kerjasama, dan culas dalam berdebat . Nifaq kecil tidak menyebabkan pelakunya keluar dari Islam, tetapi itu termasuk dosa besar yang harus dijauhi.