Apa yang dimaksud dengan Neraca Pembayaran (balance of payment)?

neraca pembayaran

Neraca pembayaran sering menjadi faktor yang dapat mendorong naik atau turunnya kurs mata uang suatu negara.

Neraca pembayaran (balance of payment) merupakan ringkasan yang disusun secara sistematis untuk seluruh transaksi ekonomi dari suatu negara dengan negara lainnya selama periode tertentu, biasanya dalam kurun waktu satu tahun. Neraca pembayaran disusun berdasarkan sistem pencatatan ganda (double entry-bookkeeping). Setiap transaksi yang dicatat sebagai kredit diimbangi dengan transaksi yang dicatat sebagai debit atau sebaliknya.

Transaksi yang menghasilkan devisa atau mata uang asing dicatat sebagai kredit dan diberi tanda positif. Sebaliknya, transaksi yang mengeluarkan mata uang asing dicatat sebagai debit dan diberi tanda negatif. Dengan memakai sistem pencatatan ganda, jumlah antara kredit dan debit akan sama dengan nol. Walaupun, pada kenyataannya neraca pembayaran mungkin tidak sama dengan nol.

Laporan neraca pembayaran terdiri dari beberapa komponen utama, antara lain: rekening berjalan (current account), rekening modal (capital account), dan rekening cadangan (reserve account).

Neraca pembayaran adalah catatan yang sistematik tentang transaksi ekonomi internasional antara penduduk Negara itu dengan penduduk negara lain (Nopirin, 1996). Menurut Balance of Payment Manual (BPM) yang diterbitkan IMF (1993) definisi neraca pembayaran internasional (Balance of Payment) adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang jasa, transfer keuangan dan moneter antara penduduk (resident) suatu negara dan penduduk luar negeri (rest of the world) untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun (Hady, 2001).

Neraca pembayaran sebuah negara terkait dengan kemampuan menyerap devisa dan pembayaran luar negeri. Perekonomian akan terganggu bila neraca pembayaran selalu negatif. Transaksi internasional yang memerlukan valuta asing dalam membayar impor dan pembayaran utang luar negeri maupun transfer lainnya. Neraca pembayaran dapat dipengaruhi juga oleh faktor dalam negeri yakni oleh besarnya jumlah uang beredar. Uang inti sebagai penambahan dari cadangan luar negeri ditambah kredit dalam negeri. Cadangan luar negeri inilah yang akan mempengaruhi neraca pembayaran.

Sebagaimana umumnya penyusunan statistik neraca pembayaran di negara lain, statistik NPI dibuat dengan tujuan sebagai berikut:
(1) mengetahui peranan sektor eksternal dalam perekonomian;
(2) mengetahui aliran sumber daya dengan negara lain;
(3) mengetahuistruktur ekonomi dan perdagangan;
(4) mengetahui permasalahan utang luar negeri;
(5)mengetahui perubahan posisi cadangan devisa dan potensi tekanan terhadap nilai tukar;
(6) sebagai sumber data dan informasi dalam menyusun anggaran devisa; serta
(7) sebagai sumber data penyusunan statistik neraca nasional (national account).

Cadangan devisa akan selalu dilihat pada neraca pembayaran sebagai selisih neto antar transaksi berjalan yang ditentukan oleh nilai ekspor dan impor serta transfer jasa bersih. Sedangkan aliran neto lalulintas modal ditentukan oleh selisih jumlah pemasukan dan pengeluaran modal yang masuk dan keluar negeri baik pemerintah maupun swasta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan
neraca pembayaran terhadap perekonomian Indonesia yang didekati dengan model Thirlwall and Hussain (1994) dan menganalisis determinan neraca pembayaran Indonesia yang didekati dengan model empiris Duasa (2004)

Transaksi ekonomi yang dicatat dalam neraca pembayaran terutama diakibatkan oleh terjadinya pertukaran atau transfer nilai ekonomi antara penduduk dan bukan penduduk Indonesia. Dalam suatu pertukaran, penduduk Indonesia memeroleh/melepaskan kepemilikan atas suatu nilai ekonomi dengan menyerahkan/mendapatkan kepemilikan atas nilai ekonomi lainnya dari bukan
penduduk. Sementara untuk transaksi yang diakibatkan oleh transfer, suatu nilai ekonomi diberikan atau diterima oleh penduduk Indonesia tanpa ada balasan nilai ekonomi lainnya.

Suatu transaksi ekonomi, meskipun tanpa terjadinya pertukaran atau transfer, tetap dapat dicatat dalam neraca pembayaran. Cara pencatatan transaksi ini lebih umum dikenal dengan sebutan ”transaksi yang diimputasi (imputed transaction)”. Sebagai contoh adalah pencatatan atas laba (tidak termasuk dividen) perusahaan penanaman modal asing (PMA) pada komponen laba ditanam kembali (reinvested earnings) di neraca pembayaran.

Secara umum, transaksi ekonomi yang tercakup dalam neraca pembayaran dapat dibagi menjadi dua kelompok (Krugman dan Obstfeld, 2000): 1) barang (goods), jasa (services), pendapatan (income), dan transfer berjalan (current transfer) dan 2) modal/finansial (capital/financial).

Transaksi dalam kelompok (1) merupakan bagian dari transaksi berjalan (current account), sementara transaksi dalam kelompok (2) merupakan bagian dari transaksi modal dan finansial (capital and financial account). Dua kelompok tersebut secara garis besar yang merupakan faktor yang mempengaruhi neraca pembayaran. Dengan kata lain, neraca pembayaran di satu sisi dipengaruhi oleh neraca transaksi barang melalui variabel ekspor dan impor, dan disi sisi lain dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi neraca modal melalui aliran modal masuk dan aliran modal keluar. Pada akhirnya faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan terjadinya dinamika dalam neraca pembayaran secara terus menerus. Dinamika tersebut terlihat dalam situasi bahwa suatu saat neraca pembayaran bisa mengalami defisit atau surplus (disequilibrium) dan di saat yang lain neraca pembayaran bisa mengalami posisi seimbang (balance atau equilibrium) (Halwani, 2005,; Hady, 2009,)

Persamaan Neraca Pembayaran Internasional merupakan penjumlahan dari NTB (surplus Neraca Transaksi Berjalan) dengan NTMF (surplus Neraca Transaksi Modal dan Finansial). Dengan menggunakan proses substitusi matematis Dornbusch, et al. (2004) menulis persamaan neraca pembayaran sebagai berikut :

Kurva NPI → NPI = NTB + NTMF

Dimana NTB (Neraca Transaksi Berjalan) tergantung pada pendapatan domestik dan luar negeri. NTMF (Neraca Transaksi Modal dan Finansial) tergantung pada suku bunga riil. Kenaikan pendapatan nasional akan memperburuk NTB. Sedangkan Kenaikan suku bunga di atas tingkat dunia akan menarik modal dari luar dan akan memperbaiki NTMF.

Referensi

Astuti et al… 2015. PERANAN NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA. Journal of economy and policy. Vol.8 (2) : 178-188.

http://www.dpr.go.id/doksetjen/dokumen/apbn_ANALISIS_STRUKTUR_DAN_PERKEMBANGAN_NERACA_PEMBAYARAN_INDONESIA_(NPI)20140821142110.pdf