Apa yang dimaksud dengan nasyid?

Seni

Seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan. Seni adalah bentuk yang pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu adalah meniru alam.

Apa yang dimaksud dengan nasyid?

Nasyid adalah salah satu seni Islam dalam bidang seni suara.Biasanya merupakan nyanyian yang bercorak Islam dan mengandungi kata-kata nasihat, kisah para nabi, memuji Allah, dan yang sejenisnya. Biasanya nasyid dinyanyikan secara acappela dengan hanya diiringi gendang. Metode ini muncul karena banyak ulama Islam yang melarang penggunaan alat musik kecuali alat musik perkusi.

Nasyid berasal dari bahasa Arab yang berarti senandung. Kata ini mengalami penyempitan makna dari senandung secara umum, menjadi senandung yang bernafaskan Islam. Nasyid dipercaya sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad.Syair thola’al badru 'alaina (yang artinya telah muncul rembulan di tengah kami)yang kini kerap dinyanyikan oleh tim qosidah dan majelis ta’lim, adalah syair yang dinyanyikan kaum muslimin saat menyambut kedatangan Rasulullah SAW ketika pertama kali hijrah ke Madinah. Nasyid kemudian berkembang seiring dengan situasi dan kondisi saat itu. Misalnya nasyid di Timur Tengah yang banyak mengumandangkan pesan jihad maupun perlawanan terhadap imperialisme Israel lebih banyak dipengaruhi oleh situasi politik yang ada saat itu.

Dalam hukum Islam, para ulama berbeda pendapat tentang musik. Ulama Muta‘akhirin mengharamkan alat musik, sedangkan Ulama Salaf dari kalangan sahabat dan tabi‘in menghalalkan alat musik. Menurut mereka tidak ada dalil baik dari Alquran maupun hadis yang jelas mengharamkannya. Karena ada dua pendapat inilah, maka ulama bersepakat untuk mengembalikan musik kepada hukum asalnya yaitu mubah.

Apabila ditelisik, makna kata nasyid berasal dari bahasa Arab yang artinya “senandung” atau “lantunan”. Melihat perkembangan musik era pra-Islam, pada bangsa Arab terutama suku Badawi, aktivitas bersyair dan bersenandung merupakan kegiatan yang sangat penting. Dengan bersenandung mereka mengungkapkan kondisi jiwa, keinginan, serta memberikan penghargaan atau bukti penghormatan kepada kepala suku dan tamu-tamu kehormatan. Di sini mereka hanya menggunakan Rebana dan seruling.

Begitu juga seperti yang digambarkan seorang ulama terkenal Yusuf Qardhawi. Bahwasanya saat Rasulullah membangun Masjid Nabawi bersama sahabat, Nabi bersenandung untuk menceriakan suasana. Sambil memanggul batu di bahu, syair-syair lagu yang dibawakan oleh para sahabat ini juga diiringi dengan alat musik serupa dengan nasyid.