Apa yang dimaksud dengan nasionalisme?


Pasti kita sering mendengar kata nasionalisme. Apakah yang dimaksud dengan nasionalisme?

Nasionalisme dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mencintai bangsa dan negara. Mulyana (dalam Martaniah, 1990) mendefinisikan nasionalisme dengan kesadaran bernegara atau semangat nasional. Nasionalisme atau kebangsaan bukan sekedar instrumen yang berfungsi sebagai perekat kemajemukan secara eksternal, namun juga merupakan wadah yang menegaskan identitas Indonesia yang bersifat plural dalam berbagai dimensi kulturalnya. Nasionalisme menuntut adanya perwujudan nilai-nilai dasar yang berorientasi kepada kepentingan bersama dan menghindarkan segala legalisasi kepentingan pribadi yang merusak tatanan kehidupan bersama.

Suatu bangsa hanya dapat muncul apabila terdapat keinginan untuk hidup bersama, adanya jiwa dan pendirian rohaniah, adanya perasaan setia kawan yang besar yang terbentuk bukan disebabkan persamaan ras, bahasa, agama atau batas-batas negeri, melainkan terbentuk karena pengalaman-pengalaman historis yang menjembatani kesediaan untuk berkorban bersama. Suatu bangsa adalah sekelompok manusia dengan persamaan karakter atau watak yang tumbuh karena persamaan nasib atau pengalaman yang telah dijalani. Nasionalisme merupakan suatu kesadaran atau keinsyafan rakyat sebagai suatu bangsa. Stoddart menegaskan bahwa nasionalisme merupakan keyakinan yang diteguh sejumlah besar orang, yang merupakan suatu nasionalitas (Abdulgani, 1964).

Nasionalisme merupakan kesadaran dan kebanggaan bernegara yang menimbulkan sikap dan perasaan yang lebih mementingkan kehidupan nasional di atas kepentingan pribadi, golongan, daerah ataupun partai yang diwakili.

Nasionalisme juga dapat dipandang sebagai usaha nation buiding yang berarti mengubah loyalitas masyarakat dari loyalitas yang sempit, yaitu loyalitas terhadap suku, agama, ras dan sebagainya, menjadi loyalitas yang lebih luas, yaitu bangsa (dalam Martaniah, 1990).

Referensi

Kusumawardani, Anggreini dan Faturochman. 2004. Nasionalisme. Buletin Psikologi, Tahun XII, No. 2.