Apa yang dimaksud dengan musik tradisional?

Pada umumnya, musik tradisional disusun atau dibuat berdasarkan gaya, tradisi serta bahasa yang sesuai dengan daerahnya. Oleh sebab itu, sebenarnya tidak sulit untuk mengenali dari mana asal sebuah musik tradisional karena setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing.

Menurut saya musik tradisonal merupakan musik yang lahir dari tradisi atau budaya atau kebiasaan yang ada di masyarakat. Di Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, setiap suku pasti memiliki budaya atau tradisi yang berbeda-beda. Dengan demikian musik tradisional juga pasti memiliki berbagai macam jenis. Tidak hanya di Indonesia saja, di negara lain tentu juga memiliki musik tradisionalnya sendiri. Musik tradisional juga memiliki maksud tertentu yang juga berhubungan dengan budaya atau kebiasaan masyarakat.

Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun, dipertahankan sebagai sarana hiburan. Tiga komponen yang saling memengaruhi diantaranya Seniman, musik itu sendiri dan masyarakat penikmatnya. Sedangkan maksudnya untuk memper-satukan persepsi antara pemikiran seniman dan masyarakat tentang usaha bersama dalam mengembangkan dan melestarikan seni musik tradisional. Menjadikan musik tradisional sebagai perbendaharaan seni di masyarakat sehingga musik tradisional lebih menyentuh pada sektor komersial umum.

Kegiatan ini diharapkan mampu memberi kontribusi bagi peserta juga kepada masyarakat luas sehingga musik tradisional dapat berperan sebagai hiburan untuk menjalankan bisnis para pengusaha. Musik Tradisional juga adalah musik yang berkembang secara tradisional di kalangan suku-suku tertentu.

Musik tradisional merupakan penggabungan dua frase yang berbeda membentuk satu padanan kata. Di sini akan diuraikan per bagian berdasarkan etimologis kata. Musik tradisional terdiri dari dua kata, yakni musik dan tradisional. Kata musik, berasal dari istilah Yunani mousikos, yang diambil dari salah satu nama dewa Yunani. Mousikos dilambangkan sebagai suatu dewa keindahan yang menguasai bidang seni dan keilmuan

musik tradisional merupakan bunyi-bunyian yang berasal dari dahulu (turun-temurun) dan tetap dipertahankan sampai sekarang. Musik traddisonal bisa berarti kombinasi ritmis nada-nada dan vokal maupun isntrumental yang melibatkan melodi dan harmoni untuk mengekspresikan apa saja yang memungkinkan serta curahan kekuatan tenaga batin dan kekuatan tenaga penggambaran (visualisasi) yang berasal dari gerak rasa dalam suatu rentetan suara (melodi) yang berirama yang berasal dari kebiasaan yang dirunkan oleh leluhur dan masih dijaga sampai saat ini

Fungsi Musik Tradisional
Selain memilki ciri-ciri tertentu, musik tradisional juga mempunya fungsi dalam penggunaanya. Menurut Meriam dikutip Sarapang (2012) terdapat beberapa fungsi musik tradisional dalam masyarakat, fungsi tersebut antara lain :

  1. Sebagai sarana entertainment, artinya musik berfungsi sebagai sarana hiburan bagi pendengarnya.

  2. Sebagai sarana komunikasi, komunikasi ini tidak hanya sekedar komunikasi antar pemain dan penonton, namun dapat berupa komunikasi yang bersifat religi dan kepercayaan, seperti komunikasi antara masyarakat dengan roh-roh nenek moyang serta leluhur.

  3. Sebagai persembahan simbolis, artinya musik berfungsi sebagai simbol dari keadaan kebudayaan suatu masyarakat. Dengan demikian kita dapat mengukur dan melihat sejauh mana tingkat kebudayaan suatu masyarakat.

  4. Sebagai respon fisik, artinya musik berfungsi sebagai pengiring aktifitas ritmik. Aktivitas ritmik yang dimaksud antara lain tari-tarian, senam, dansa dan lain-lain.

  5. Sebagai keserasian norma-norma masyarakat, musik berfungsi sebagai norma sosial atau ikut berperan dalam norma sosial dalam suatu budaya.

  6. Sebagai institusisosial dan ritual keagamaan, artinya musik memberikan kontribusi dalam kegiatan sosial maupun keagamaan, misalnya sebagai pengiring dalam peribadatan.

  7. Sebagai sarana kelangsungan dan statistik kebudayaan, artinya musik juga berperan dalam pelestarian guna kelanjutan dan stabilitas suatu bangsa.

  8. Sebagai wujud integrasi dan identitas masyarakat, artinya musik memberi pengaruh dalam proses pembentukan kelompok sosial.

Unsur-Unsur Musik Tradisional
unsur-unsur musik tradisional sebagai salah satu unsur seni dan menggambarkan ekspresi masyarakat suatu tempat, maka musik tradisional memiliki unsur-unsur sebagai berikut: Pertama; melodi adalah tingkatan tinggi-rendah dan panjang pendeknya nada dalam musik tradisional. Dalam musik tradisional, melodi terdengar seperti nada yang seolah-olah bergerak menuju puncak dan kemudian bergerak kembali ke kondisi sebelumnya. Melodi terdiri dari durasi dan ton dan ada wanra musik atau suaranya.

Kedua, ritme, merupakan rangkaian gerak yang beraturan dan menjadi unsur dasar dari musik. Ritme terbentuk dari sekolompok bunyi dan diam panjang pendeknya dalam waktu yang bermacam-macam dan membentuk pola irama. Irama berfungsi untuk mengatur suara dan hening. Unsur dari irama meliputi not, ketukan dan tempo. Agar irama tetap teratur, musik harus sesuai dengan tempo yang terdiri dari not-not yang dimainkan dalam satu ketukan.Tempo di sini berfungsi agar kecepatan ketika memainkan musik dapat diatur dan disesuaikan; Keempat, harmoni merupakan bagian yang melibatkan nada atau kunci yang berlangsung terus-menerus. Dalam musik, harmoni akan tampak ketika terdapat keseimbangan antara moment penekanan dan pelepasan. Harmoni tersusun dari interval, kunci dan skala.

Kelima, dinamik merupakan tingkatan keras dan lembutnya cara memainkan musik. Keras dan lembut ini diperlukan agar musik tidak terdengar monoton atau datar; Keenam, tangga nada merupakan urutan dari tangga nada diatonik dan tangga nada pentatonik. Tangga nada diatonik, yaitu tangga nada yang terdiri dari tujuh nada berdasarkan interval-interval yang telah ditentukan, sedangkan tangga nada pentatonik, yaitu nada pokok. Suatu tangga nada pasti ada satu nada dasar yang diikuti nada lainnya yang bisa lembih rendah atau lebih tinggi dengan pola interval tertentu, sehingga terbentuk kekhasan tersendiri.

Musik dapat didefinisikan sebagai sebuah cetusan ekspresi atau pikiran yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi. Asal kata musik berasal dari bahasa Yunani yaitu mousike yang diambil dari nama dewa dalam mitologi Yunani kuno yaitu Mousa yakni yang memimpin seni dan ilmu (Ensiklopedi National Indonesia, 1990).

Tradisional berasa dari kata Traditio (Latin) yang berarti kebiasaan yang sifatnya turun temurun. Kata tradisional itu sendiri adalah sifat yang berarti berpegang teguh terhadap kebiasaan yang turun temurun (Salim dan Salim, 1991). Tradisi berasal dari kata tradisi yang berarti sesuatu yang turun temurun (adat, kepercayaan, kebiasaan, ajaran) dari nenek moyang. Dengan kata lain, tradisi adalah kebiasaan yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya secara turun temurun.

Dipertegas lagi oleh Esten (1993) bahwa tradisi adalah kebiasaan turun – temurun sekelompok masyarakat berdasarkan nilai – nilai budaya masyarakat yang bersangkutan. (Ensiklopedi Nasional Indonesia, 91990) mendefinisikan tradisi sebagai kebiasaan yang diwariskan dari suatu generasi ke generasi berikutnya secara turun temurun, Kebiasaan yang diwariskan mencakup berbagai nilai budaya, meliputi adat istiadat, sistem kemasyarakatan, sisstem pengetahuan, bahasa, kesenian dan sistem kepercayan.

Menurut Sedyawati (1992) musik tradisional adalah musik yang digunakan sebagai perwujudan dan nilai budaya yang sesuai dengan tradisi. Musik tradisional menurut Tumbijo (1977) adalah seni budaya yang sejak lama turun temurun telah hidup dan berkembang pada daerah tertentu. Maka dapat dijelaskan bahwa musik tradisional adalah musik masyarakat yang diwariskan secara turun – temurun dan berkelanjutan pada masyarakat suatu daerah.

Kesenian tradisional pada umumnya juga tidak dapat diketahui secara pasti kapan dan siapa penciptanya. Hal ini dikarenakan kesenian tradisional atau kesenian rakyat bukan merupakan hasil kreatifitas individu, tetapi tercipta secara anonim bersama kreatifitas masyarakat yang mendukungnya (Kayam).

Pengertian tradisional (Sedyawati, 1992) dalam perkembangan seni pertunjukan, adalah proses penciptaan seni di dalam kehidupan masyarakat yang menghubungkan subjek manusia itu sendiri terhadap kondisi lingkungan. Pencipta seni tradisional biasanya terpengaruh oleh keadaan sosial budaya masyarakat di suatu tempat.

Pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa musik tradisional adalah cetusan ekspresi perasaan melalui nada atau suara dari alat musik sehingga mengandung lagu atau irama yang diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Menurut Purba (2007), musik tradisional tidak berarti bahwa suatu musik dan berbagai unsur-unsur di dalamnya bersifat kolot, kuno atau ketinggalan zaman. Namun, musik tradisional adalah musik yang bersifat khas dan mencerminkan kebudayaan suatu etnis atau masyarakat.

Musik tradisional, baik itu kumpulan komposisi, struktur, idiom dan instrumentasinya serta gaya maupun elemen-elemen dasar komposisinya, seperti ritme, melodi, modus atau tangga nada, tidak diambil dari repertoire atau sistem musikal yang berasal dari luar kebudayaan suatu masyarakat pemilik musik yang dimaksud.

Musik tradisional adalah musik yang berakar pada tradisi masyarakat tertentu, maka keberlangsungannya dalam konteks masa kini merupakan upaya pewarisan secara turun temurun masyarakat sebelumnya bagi masyarakat selanjutnya.

Tradisi dalam kebudayaan adalah suatu struktur kreativitas yang sudah ada sebelumnya. Dalam tradisi ini juga mengandung arti keberadaan suatu kebudayaan yang tidak terpisahkan dengan masa lalu. Tradisi adalah sesuatu yang menghadirkan masa lalu pada era sekarang.

Sehingga kebudayaan suatu masyarakat dalam konsepsi tradisi merupakan kontinuitas masa lalu bagi masa kini dan akan datang (Purba, 2007). Suatu musik tradisional di dalamnya terdapat gambaran mentalitas, prinsip-prinsip ekspresif, dan nilai-nilai estetik suatu jenis masyarakat.