Apa yang dimaksud dengan Musik Klasik?

Salah satu genre musik yang lumayan terkenal saat ini adalah musik klasik, ada yang tau apa sih musik klasik itu?

Musik klasik biasanya merujuk pada musik klasik Eropa, tapi kadang juga pada musik klasik Persia, India, dan lain-lain. Musik klasik Eropa sendiri terdiri dari beberapa periode, misalnya barok, klasik, dan romantik.

Musik klasik merupakan istilah luas, biasanya mengacu pada musik yang berakar dari tradisi kesenian Barat, musik kristiani, dan musik orkestra, mencakup periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21.

Musik klasik Eropa dibedakan berdasarkan dari bentuk musiknya, non-Eropa dan musik populer terutama oleh sistem notasi musiknya, yang sudah digunakan sejak abad ke-16. Notasi musik barat digunakan oleh komponis untuk memberi petunjuk kepada pembawa musik mengenai tinggi nada, kecepatan, metrum, ritme individual, dan pembawaan tepat suatu karya musik. Hal ini membatasi adanya praktik-praktik seperti improvisasi dan ornamentasi ad libitum yang sering didengar pada musik non-Eropa (bandingkan dengan musik klasik India dan musik tradisional Jepang) maupun musik populer.

Dahulu musik klasik di Eropa terutama digunakan untuk keperluan lagu di Gereja ataupun lagu untuk pengiringan Raja. Sejalan dengan perkembangan, mulai juga bermunculan musik klasik yang digunakan untuk keperluan lain, seperti misalnya musik klasik yang menggambarkan visual secara audio, contohnya lagu Cat and Mouse yang menggambarkan kucing mengejar tikus tau.

Musik klasik merupakan istilah luas yang biasanya mengarah pada musik yang dibuat di atau berakar dari tradisi kesenian Barat, musik kristiani, dan musik orkestra, mencakup periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21.

Musik klasik Eropa dibedakan dari bentuk musik non-Eropa dan musik populer terutama oleh sistem notasi musiknya, yang sudah digunakan sejak sekitar abad ke-16. Notasi musik barat digunakan oleh komponis untuk memberi petunjuk kepada pembawa musik mengenai tinggi nada, kecepatan, metrum, ritme individual, dan pembawaan tepat suatu karya musik. Hal ini membatasi adanya praktik-praktik seperti improvisasi dan ornamentasi ad libitum yang sering didengar pada musik non-Eropa (bandingkan dengan musik klasik India dan musik tradisional Jepang) maupun musik populer.

Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok dan Mesir ada musik yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani yang dikemudian hari berkembang menjadi musik Gereja.

Musik itu kemudian disenangi oleh masyarakat, karena adanya pemain-pemain musik yang mengembara serta menyanyikan lagu yang dipakai pada upacara Gereja. Musik itu tersebar di seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang, dan musik instrumental maju dengan pesat setelah ada perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola dan cello. Kemudian timbulah alat musik Orgel. Komponis besar muncul di Jerman, Prancis, Italia, dan Rusia. Dalam abad ke 19, rasa kebangsaan mulai bangun dan berkembang. Oleh karena itu perkembangan musik pecah menurut kebangsaannya masing-masing, meskipun pada permulaannya sama-sama bergaya Romantik. Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme. Mulai abad 20, Prancis menjadi pelopor dengan musik Impresionistis yang segera diganti dengan musik Ekspresionistis.

image

Menurut Mcneill, musik klasik adalah komposisi musik yang lahir dari budaya Eropa sekitar tahun 1750-1825. Biasanya musik klasik digolongkan melalui periodisasi tertentu, mulai dari periode klasik, diikuti oleh barok, rokoko, dan romantik. Pada era inilah nama-nama besar seperti Bach, Mozart, atau Haydn melahirkan karya-karyanya yang berupa sonata, simfoni, konserto solo, string kuartet, hingga opera (Hidayat 2011).

Musik klasik dapat berarti musik simfoni, musik ruangan, opera, dan konserto. Namun, musik dapat berarti juga musik yang mempunyai kualitas abadi. Penulis musik klasik yang terkenal, dalam sejarah, diantaranya Bach, Mozart, Beethoven, dan Schubert (Harry Sulastianto dkk, 2006).

Menurut Sheppard, musik klasik juga diartikan sebagai semua musik dengan keindahan intelektual yang tinggi dari semua zaman, baik itu berupa simfoni Mozart, kantata Bach atau karya-karya abad 20. Istilah “keindahan intelektual” itu sendiri memiliki pengertian yang relatif bagi setiap orang. Dalam pengertian ini, musik dari era modern seperti Kitaro dan Richard Clayderman juga bisa digolongkan sebagai musik klasik, tergantung dari sisi mana musik tersebut dapat dinikmati. Apabila lebih banyak menikmati elemen intelektual dalam pengertian melodi, harmoni, atau aspek komposisi lainnya, maka jadilah ia musik klasik (Hidayat 2011).

Kesimpulannya, maka musik klasik merupakan musik opera yang mempunyai ketukan yang sangat khas dari para penciptanya, memiliki kualitas abadi, keindahan intelektual yang tinggi, dan dapat menyinkronkan tubuh dan juga pikiran.

Musik klasik di dalam Kamus Besar Indonesia (1990 ) diartikan sebagai :

  1. ilmu atau seni yang mempunyai nilai atau posisi yang di akui serta langgeng, dan sering di jadikan tolak ukur dan tidak diragukan;

  2. karya sastra yang bernilai tinggi serta langgeng dan karya susastra jaman kuno yang bernilai kekal;

  3. sederhana, serasi dan tidak berlebihan;

  4. tradisional.

Musik klasik adalah komposisi musik yang berasal dan berkembang di negara barat (Eropa) sekitar tahun 1750-1825. Pada era ini inilah nama-nama besar seperti Bach, Mozart, atau Haydn melahirkan karya-karyanya yang berupa sonata, simponi, konser solo, string kuarter, hingga opera. Musik klasik dapat diartikan sebagai karya musik yang berkelas tinggi, bersifat abadi, tidak mudah dilupakan bahkan tetap ada sampai saat ini, dengan tampilan yang sempurna dan menakjubkan (musbikin 2009). Selain itu kejeniusan para komposernya menggunakan nada-nada kedalam harmonisasi yang luar biasa menjadikan musik klasik sebagai musik yang abadi dan tetap aksis seiring berjalannya waktu bahkan sampai saat ini.

Musik klasik dipercaya dapat menguatkan pikiran dan emosional sehingga menjadikan orang lebih kreatif. Musik dapat memberikan pengaruh dan energy positif bagi manusia, di antaranya sangat berperan dalam menunjang perkembangan intelektual dan sosial, serta menjaga keseimbangan antara jiwa dan fisik (Musbikin, 2009).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa musik klasik adalah suatu susunan, kumpulan dari nada- nada yang menjadi sebuah bunyi yang mempunyai arti yang berasal dan berkembang di negara barat (Eropa) pada abad pertengahan setelah masehi untuk menenangkan dan mendatangkan inspirasi bagi banyak orang. Musik klasik tidak mudah dilupakan bahkan tetap ada sampai saat ini, dengan tampilan yang sempurana dan menakjubkan.

Menurut Musbikin (2009) dengan mendengarkan musik klasik akan merangsang otak bagian kanan. Perbedaan teori fungsi otak kanan dan otak kiri telah populer sejak tahun 1960. Otak kanan berfungsi dalam hal perasaan, khayalan, kreatifitas, bentuk dan ruang, emosi, musik, dan warna. Daya ingat otak kanan bersifat jangka panjang.

image

Menurut Musbikin (2009) musik klasik memiliki kompleksitas tinggi, matematis, terstruktur, harmonis, kreatif, dan meningkatkan kecerdasan spasial. Gregorian yang memiliki nilai spiritual, kedamaian dan ketentraman.

Ciri-ciri musik klasik adalah ditandai oleh kesinambungan yang mengalir, kejernihan, dan seimbang. Musik klasik ditandai oleh aksen dan dinamika yang bisa berubah secara tiba-tiba dan mengejutkan sehingga iramanya tidak monoton, sehingga musik klasik sangat efektif untuk merangsang keterkaitan di dalam otak, memicu ingatan dan kreativitas (Musbikin, 2009).

Grance Sudargono dalam Musbikin ( 2009) seorang musisi dan pendidik menyatakan dasar-dasar musik klasik secara umum berasal dari ritme denyut nadi manusia sehingga berperan besar dalam perkembangan otak, pembentukan jiwa, karakter, bahkan raga manusia.

Musik klasik bermanfaat pada guru dan pengajar. Musik berpengaruh kuat pada lingkungan belajar. Musik membantu pelajar bekerja lebih baik dan mengingat lebih banyak. Musik merangsang, meremajakan, dan memperkuat belajar, baik secara sadar maupun tidak sadar (DePorter, 2007).

Siegel (1999) mengatakan bahwa, musik klasik menghasilkan gelombang Alfa yang menenangkan yang dapat merangsang sistem limbik jaringan neuron otak. Sedangkan menurut Martin Gardiner dalam Fauzi (2008) menyatakan bahwa seni dan musik dapat membuat para siswa lebih pintar, musik dapat membantu otak berfokus pada hal lain yang dipelajari.

Musik klasik tergolong musik yang memiliki nada yang kalem dan tenang. Setidaknya inilah yang memicu gelombang di otak yang dapat menenangkan dan dapat merangsang sistem jaringan neuron di otak (Musbikin, 2009).

Musik klasik adalah musik yang komposisinya lahir dari budaya Eropa dan digolongkan melalui periodisasi tertentu (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008). Musik klasik pada umumnya menampilkan atmosfir serius dan ditampilkan oleh orang terlatih secara profesional dalam pendidikan musik.

Merritt (2003) menyatakan bahwa musik klasik dibagi atas 3 zaman yaitu :

  1. Musik Zaman Barok (tahun 1600-1750)
    Musik ini identik dengan struktur musik yang tepat dan akurat. Ketukannya yang teratur dan energik menjauhkan dari perasaan lelah. Selain itu. musik ini juga terdengar dramatis dan emosional sehingga musik ini efektif untuk mengintegrasi seluruh otak. Contoh musik klasik zaman barok adalah Canon in D oleh Pachelbel yang telah diteliti mempunyai efek menenangkan, menyeimbangkan perasaaan, dan memberi energi.

  2. Musik Zaman Klasik (tahun 1750-1820)
    Musik ini memiliki ciri khas pada warna nada. Nada-nada yang ditandai dengan aksen dan dinamika yang bisa berubah secara tibatiba memberikan efek irama yang tidak monoton. Oleh karena itu, musik ini efektif untuk merangsang otak dalam memicu ingatan dan kreativitas. Contoh musik klasik zaman romantis adalah Eine Kleini Nachtmusik oleh Mozart. Menurut penelitian, karya ini memberi efek semangat dan memotivasi.

  3. Musik Zaman Romantis (tahun 1820-1900)
    Musik ini ditandai oleh emosional yang kuat. Musik zaman romantis sangat dikenal dengan musik yang mencerminkan perasaan yang kuat oleh komposernya sehingga membuat efek merinding dan menyentuh emosi pada pendengar. Salah satu contoh karya musik zaman romantis adalah Fur Elise oleh Beethoven.

  4. Musik Zaman Impresionis (Akhir abad ke-19)
    Musik ini dikenal efektif untuk memicu imajinasi karena warna nadanya yang lembut. Selain itu, beberapa musik pada zaman ini juga dikenal dapat membantuk pencitraan dan merangsang fantasi. Beberapa nama komposer pada zaman ini adalah Respghi, Debussy dan Ravel.