Apa yang dimaksud dengan Mukosa?

Mukosa

Membran mukosa atau selaput lendir adalah lapisan epitel jaringan yang melapisi area tubuh yang bersentuhan dengan udara. Membran mukosa lembab karena adanya kelenjar yang mengeluarkan cairan kental yang dikenal sebagai lendir, dan mereka penting untuk sejumlah fungsi tubuh.

Apa yang dimaksud dengan Mukosa?

Mukosa adalah lapisan basah yang berkontak dengan lingkungan eksternal, yang terdapat pada saluran pencernaan, rongga hidung, dan rongga tubuh lainnya. Pada rongga mulut, lapisan ini dikenal dengan oral mucous membrane atau oral mucosa. Fungsi mukosa mulut adalah sebagai pelindung jaringan yang lebih dalam pada rongga mulut, sebagai organ sensoris, dan sekresi.

Sebagai lapisan terluar, mukosa mulut memisahkan dan melindungi jaringan yang lebih dalam dan organ di rongga mulut dari lingkungan luar. Aktifitas normal seperti mastikasi akan menyebabkan jaringan lunak mulut terkena gaya mekanis dan abrasi. Mukosa mulut akan menunjukkan proses adaptasi pada epitel dan jaringan ikat untuk menahan gaya tersebut. Selain itu, populasi mikroorganisme yang tertinggal di rongga mulut akan menyebabkan infeksi bila memiliki akses ke jaringan. Epitel mukosa mulut akan bertindak sebagai pelindung utama dari iritan.

Fungsi sensoris mukosa mulut adalah memberikan informasi tentang hal-hal yang terjadi di rongga mulut, sedangkan bibir dan lidah menerima stimulus dari luar mulut. Dalam rongga mulut, reseptor berespon terhadap suhu, sentuhan dan rasa sakit. Reseptor tertentu dalam rongga mulut berespon terhadap kebutuhan akan air saat haus, dan redanya rasa haus tersebut. Reflek seperti menelan, muntah, dan salivasi juga diinisiasi oleh reseptor-reseptor pada mukosa mulut.

Sekret utama di mukosa mulut adalah saliva yang dihasilkan oleh kelenjar saliva, yang berkontribusi untuk menjaga kelembapan mukosa mulut. Berdasarkan struktur perbedaan regional, diferensiasi dan kecepatan penggantian sel, maka mukosa mulut dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tipe besar, yaitu mukosa penutup, mukosa mastikasi dan mukosa khusus.

Mukosa penutup menutupi sebagian besar rongga mulut termasuk bibir, pipi, bagian basal prosesus alveolaris, forniks vestibulum, dasar mulut, permukaan ventral lidah dan palatum lunak. Epitel mukosa ini sebagian besar adalah epitel berlapis gepeng non-keratin. Lamina proprianya adalah jaringan ikat jarang dan sangat kaya pembuluh darah serta mengandung kolagen dan elastin. Submukosanya mengandung jaringan adiposa, kelenjar liur dan otot-otot7.

Mukosa mastikasi menutupi palatum dan prosesus alveolaris. Mukosa palatum keras ditutupi oleh epitel berkeratin. Lamina proprianya adalah jaringan ikat kolagen padat dan tebal dengan vaskularisasi yang sedang. Sedangkan yang termasuk mukosa khusus, adalah mukosa dorsal lidah yang memiliki struktur khusus yaitu papila lidah pada 2/3 anterior lidah. Ada empat tipe papila yaitu papila filiformis, fungiformis, sirkumvalata, dan foliata yang berfungsi sebagai pengecap.

image

Epitel mulut terdiri atas epitel berkeratin dan non-keratin. Permukaan mukosa mastikasi mengalami proses keratinisasi pada lapisan permukaannya sehingga bersifat tidak fleksibel, tahan terhadap abrasi dan terikat kuat dengan lamina propria. Sel-sel pada lapisan berkeratin akan mengalami dehidrasi dan memipih membentuk hexagonal discs yang disebut skuama. Skuama ini akan hilang melalui proses deskuamasi dan digantikan oleh sel-sel dari lapisan di bawahnya. Proses ini dapat terjadi secara cepat (dapat berlangsung hanya dalam hitungan jam). Lapisan berkeratin pada rongga mulut dapat terdiri dari dua puluh lapisan skuama dan lebih tebal dari sebagian besar region kulit kecuali tapak kaki dan telapak tangan.

Mukosa rongga mulut pada bibir, mukosa bukal, mukosa alveolar, palatum lunak, ventral lidah, dan dasar mulut memiliki struktur epitel non- keratin. Pada beberapa regio, mukosa ini lebih tebal dari epitel berkeratin. Contohnya epitel mukosa pipi. Lapisan permukaan epitel non-keratin terdiri dari sel-sel yang terisi oleh filamen-filamen yang tersusun jarangan tidak mengalami dehidrasi . Sel-sel tersebut membentuk permukaan yang fleksibel dan dapat bertoleransi terhadap tekanan (kompresi) dan penggelembungan (distensi).

Secara umum, hiperkeratosis epitel rongga mulut pada epitel berkeratin merupakan respon terhadap iritasi kronis. Namun hiperkeratosis pada epitel non-keratin bisa merupakan perubahan fisiologis atau berhubungan dengan perubahan selular abnormal yang mengarah ke kanker pada epitel skuama8.

Jaringan ikat yang mendukung epitel mulut disebut lamina propria. Lamina propria dapat dibagi menjadi dua lapisan, yaitu lapisan papila permukaan dan lapisan retikular yang lebih dalam. Perbedaan dari kedua lapisan tersebut adalah pada susunan serat kolagennya. Pada lapisan papila, serat kolagennya tipis, sedangkan pada lapisan retikular serat kolagennya tebal.

Lamina propria terdiri dari pembuluh darah, elemen neuron, dan sel-sel. Sel-sel tersebut antara lain fibroblas, makrofag, sel mast dan sel-sel inflamasi. Fibroblas adalah sel utama pada lamina propria mukosa mulut. Fibroblas bertanggung jawab dalam memperbanyak dan penggantian serat dan ground substance. Oleh karena itu fibroblas memainkan peran penting dalam mempertahankan integritas jaringan8.

Mukosa mulut kaya akan suplai darah yang merupakan percabangan dari arteri yang berjalan ke permukaan submukosa atau jika mukosa melekat erat pada periosteum dan tidak ada submukosa, suplai darah tersebut terus berjalan ke bagian dalam lapisan retikular8.

Aliran darah yang melewati mukosa mulut yang terbesar adalah pada gingiva, tetapi pada semua regio mukosa mulut, aliran darahnya lebih besar daripada kulit. Pada kulit, pembuluh darah dan aliran darah berperan dalam regulasi temperatur, tapi tidak pada mukosa rongga mulut manusia. Mukosa rongga mulut tidak memiliki cukup arteriovenous shunts (subtitusi sistem arteri-vena) tetapi memiliki banyak arteri dan kapiler yang beranastomosis dan berkontribusi terhadap kemampuannya untuk sembuh lebih cepat daripada kulit setelah injury.

Karena mulut adalah tempat masuknya makanan dan saluran pernapasan, membran mukosa mulut diinervasi secara padat sehingga membran mukosa dapat memonitor semua materi yang masuk. Inervasi yang kaya juga bekerja untuk inisiasi dan memelihara berbagai macam aktivitas voluntary dan aktivitas refleks yang terlibat dalam mastikasi, salivasi, menelan, gagging , dan berbicara. Persarafan untuk membran mukosa mulut kebanyakan adalah saraf sensoris.

1 Like