Apa yang dimaksud dengan Moratorium Identitas (Identity Moratorium)?

Moratorium Identitas

Apa yang dimaksud dengan Moratorium Identitas ?

Moratorium identitas atau identity moratorium merupakan fase dimana seseorang sedang mengalami masa eksplorasi (krisis) terhadap alternatif-alternatif pilihan namun belum membuat komitmen pada aspek identitas.

Beberapa ahli menyebutkan bahwa moratorium identitas sama dengan krisis identitas

Moratorium identitas merupakan pengembangan fase identitas seseorang yang terjadi setelah tahap difusi identitas dan umumnya dianggap sebagai periode terpanjang pembangunan identitas.

Pada tahap ini, seseorang masuk dalam periode pencarian aktif dan alternatif untuk mengeksplorasi situasi yang ada. pada fase ini sebagai saat di mana seseorang mempertanyakan pilihan mereka sebelumnya;

Apakah saya harus pindah jurusan atau tidak, apakah akan menikah atau tetap lajang atau pertanyaan-pertanyaan lain terkait identitas diri seseorang.

Begitu pertanyaan ini dipecahkan, seseorang akhirnya mendekati tahap pencapaian identitas di mana individu tersebut menemukan perasaan sejati mereka sendiri.

Identitas moratorium adalah pengembangan fase identitas seseorang yang terjadi setelah tahap difusi identitas dan umumnya dianggap sebagai periode terpanjang pembangunan identitas. Menurut Marcia (1966), seorang yang memiliki status Identity Moratorium adalah seseorang yang sekarang ini tengah mengalami krisis. Mereka belum membuat komitmen tetapi mereka sekarang sedang berjuang secara aktif untuk mencapainya. Ciri-ciri orang dengan status Identity Mortorium adalah mereka memiliki kemampuan untuk berfikir secara jernih dalam kondisi stress dan tahan terhadap pengaruh lingkungan yang dapat mengubah harga dirinya.

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan Identity Moratorium memiliki indikator sebagai berikut:

  • Belum mempunyai komitmen pada area tertentu tapi berjuang secara aktif untuk mencapainya.
  • Berada dalam masa krisis menentukan komitmen atau pilihan.
  • Individu berusaha membentuk komitmen dengan cara kompromi menyatukan pendapat lingkungan (orang tua, teman, dan lain-lain) dengan potensi yang dimilikinya.