Model sikap Fishbein dikenal juga dengan model sikap multi atribut. Model ini dikembangkan oleh Martin Fisbein dan Ajzen (1975), seperti yang dikutip oleh Schiffman dan Kanuk (1991:234), yang mengungkapkan mengenai sikap seseorang terhadap suatu objek seperti produk, yang memiliki banyak atribut.
Oleh karena itu, model ini disebut model sikap multiatribut. Schiffman dan Kanuk (1991:234), Martin Fishbein (1975) menggunakan modelmodel yang menarik bagi penelitian konsumen ataupun praktisi karena model ini menjelaskan sikap konsumen dalam memilih atribut produk dan keyakinan terhadap produk. Terdapat 4 model multi-atribut Fishbein (1975), menurut Schiffman dan Kanuk (1991), yaitu :
1. The Attitude-Toward-Object Model
The attitude-toward-object model cocok digunakan untuk mengukur sikap konsumen terhadap karakteristik objek atau merek tertentu. Model Fishbein ini menjelaskan pembentukan sikap sebagai sebuah fungsi dari keyakinan konsumen terhadap atribut dan manfaat produk. Dijelaskan bahwa sikap/attitude (A) terhadap sebuah objek (o) tergantung pada keyakinan/beliefs (b) bahwa objek tersebut mempunyai atribut tertentu (i) dan evaluasi (e) dari atribut produk (i), dengan atribut sejumlah n. Perumusan model ini adalah (Schiffman dan Kanuk, 1991) :
The attitude -toward - object model memungkinkan pemasar untuk menentukan kekuatan dan kelemahan merek mereka terhadap merek kompetitor dengan cara menentukan bagaimana konsumen mengevaluasi merek berdasarkan atribut produk (Assael, 1998).
2. The Attitude-Toward-Behavior Model
The attitude-toward-behavior model ini lebih menggambarkan sikap individu terhadap perilaku atau tindakan pada suatu objek, dari pada sikap terhadap objek itu sendiri. Kelebihan model ini dibandingan dengan the attitude toward-object model yaitu bahwa model ini lebih dilihat hubungannya denga perilaku aktualnya. Perumusan model ini adalah :
Dimana bi merupakan tingkat keyakinan bahwa perilaku spesifik ke i akan berpengaruh pada akibat yang spesifik, ei merupakan evaluasi akibat.
3. The Theory of Reasoned-Action
Model ini merupakan bagian dari model sikap multi atribut yang membahas hubungan antara sikap, norma subjektif, minat berperilaku dan perilaku (Dharmmesta, 1992). Sikap dan norma subjektif akan mempengaruhi minat konsumen untuk membeli dan kemudian minat membeli ini yang akan mempengaruhi atau menimbulkan perilaku membeli di waktu yang akan datang.
Model ini menerangkan bahwa perilaku dipengaruhi oleh minat berperilaku. Minat berperilaku dipengaruhi oleh sikap (Ab) dan Norma subjektif (SN). Selanjutnya, sikap dipengaruhi oleh dua variabel, yaitu keyakinan penting yang dipegang konsumen (bi) dan evaluasi tentang akibat dari keyakinan penting (ei) dengan n atribut. Norma subjektif dipengaruhi oleh dua variabel, yaitu keyakinan normative konsumen terhadap orang lain atau referen (NBj) dan motivasi konsumen untuk menuruti pengaruh referen dengan referen lain sejumlah m. Model ini dapat formulasikan sebagai berikut:
Fishbein dan Ajzen (1975) menyimpulkan bahwa sikap seseorang terhadap sesuatu perilaku dapat diperkirakan dengan mengalikan evaluasi dari masing-masing konsekuensi perilaku dengan probabilitas subjektif untuk melakukan perilaku yang akan menunjukkan konsekuensi tersebut dan kemudian menjumlahkan keseluruhan hasil perkalian yang diperoleh.
4. The Theory of Planned Behavior
Theory of Planned Behavior tidak hanya menekankan pada rasionalitas perilaku seseorang tetapi juga bahwa tindakan yang ditargetkan berada dalam kontrol kesadaran orang tersebut. Namun dalam kenyatannya beberapa perilaku tidak dalam kontrol penuh orang itu. Oleh karena itu, Ajzen menyempurnakan model dasar tersebut dengan cara memperluas atau menambahkan variabel baru untuk memberikan perhatian pada konsep kemauan sendiri (Dharmmesta, 1998).