Apa yang dimaksud dengan model penelitian?

Model

Model, menurut Fisher (1978), adalah “an analogy that abstract or selects parts from the whole, the significant elements or properties or components of that phenomenon that is being modeled”.

Dengan terjemahan bebas, model adalah tiruan dari gejala yang akan diteliti; menggambarkan hubungan di antara variabel-variabel atau sifat-sifat atau komponen-komponen gejala tersebut.

Tujuan utama model ialah mempermudah pemikiran yang sistematis dan logis.

Menurut Deutsch dalam Severin dan Tankard (2008),

“Model adalah struktur simbol dan aturan kerja yang diharapkan selaras dengan serangkaian poin yang relevan dalam struktur atau proses yang ada. Model sangat vital untuk memahami proses yang lebih kompleks”.

Berdasarkan pandangan Deutsch tersebut, model merupakan struktur simbol dalam sebuah proses guna memahami proses yang sifatnya kompleks. Struktur ini bisa terlihat bila divisualisasikan.

Sedangkan menurut Severin and Tankard, (2008),

“Model didefinisikan sebagai representasi dunia nyata dalam bentuk teoretis dan disederhanakan. Model bukan alat untuk menjelaskan, tapi bisa digunakan untu membantu merumuskan teori. Model menyiratkan suatu hubungan yang sering dikacaukan dengan teori karena hubungan antara model dengan teori begitu dekat. Model memberi kerangka kerja yang bisa digunakan untuk mempertimbangkan satu masalah meskipun dalam versi awalnya model tidak akan membawa kita menuju prediksi yang berhasil”.

Dapat dipahami, bahwa model merupakan gambaran dari dunia nyata yang kompleks dan secara teoretis disederhanakan. Karena begitu dekat dengan teori, terutama dalam relasi antar unsur atau komponen yang bisa berupa konsep atau bahkan variabel, maka model bisa tersamar sebagai teori. Tapi, meskipun model bisa digunakan untuk mempertimbangkan dalam bentuk prediksi suatu masalah, berbeda dengan teori yang memang sejak awal sudah “meyakinkan” karena sudah teruji. Jadi model bisa digunakan untuk mempertimbangkan relasi variabel, tapi tidak sekuat teori dalam hal prediksi.

Model adalah representasi suatu fenomena, baik nyata atau abstrak dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting dari fenomena tersebut. Model adalah wakilan dari gejala dengan menonjolkan unsur-unsur yang dianggap penting oleh pembuatnya.

Aubrey Fisher merumuskan bahwa,

“Model adalah analogi yang mengabstrasikan dan memilih bagian dari keseluruhan unsur, sifat atau komponen yang penting dari fenomena yang dijadikan model. Model adalah gambaran informal untuk menjelaskan atau menerapkan teori”.

Fisher menganggap model sebagai analogi dari fenomena dengan memilih bagian, sifat atau komponen yang dianggap penting untuk diabstraksikan sebagai gambaran informal.

Sedangkan McQuail dan Windahl (1981) menulis,

“Model adalah penggambaran tentang suatu bagian atau sebuah realita yang sengaja dibuat sederhana dalam bentuk grafik”.

Definisi McQuail dan Windahl ini yang lebih eksplisit bahwa model adalah gambar (bukan sekedar gambaran) berupa grafik tentang suatu bagian atau keseluruhan realita yang disederhanakan.

Berdasarkan definisi dan penjelasan beberapa ahli tersebut, model adalah visualisasi berupa grafik atau diagram tentang realita baik proses maupun struktur (di dalamnya juga terdapat teori dan fomula) yang disederhanakan agar mudah dipahami dengan menonjolkan unsur atau elemen yang dianggap penting. Model juga bisa jadi skema teori agar aplikasikan untuk diuji atau diturunkan menjadi proposisi. Jadi, model bisa berupa visualisasi dari proses, struktur, definisi, formula, bahkan teori agar sederhana dan mudah difahami sehingga bisa dijadikan acuan kerangka kerja.

Fungsi Model


Menurut Deutsch dalam Severin and Tankard (2008), fungsi model adalah:

  1. Mengorganisasi, yakni mengatur dan menghubungkan data yang tidak terlihat sebelumnya.

  2. Heuristic, yakni memberi kemungkinan menuju metode baru yang belum dikenal.

  3. Prediktif, yakni melakukan prediksi yang bersifat kuantitatif mengenai kapan dan seberapa banyak.

  4. Pengukuran, data yang diperoleh dengan bantuan sebuah model bisa menjadi suatu ukuran baik sekedar ranking atau sekala rasio penuh.

Referensi :

  • Severin, W. J., Tankard, J. W. (2008). Teori Komunikasi, Sejarah, Metode dan Terapan di dalam Media Massa (Edisi Kelima). Jakarta: Kencana Media Group.
  • McQuail, D., Windhal, S. (1985). Model-Model Komunikasi (terjemahan; Putu Laxman Pendit). Jakarta: Uni Primas,.