Apa yang dimaksud dengan model Pembelajaran Berbalik (Reciprocal Teaching)?

Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan , penguasaan kemahiran dan tabiat , serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.

Model pembelajaran reciprocal adalah suatu model pembelajaran yang menekankan kemampuan membaca. Model ini diperkenalkan oleh Palincsar dan Brown (1984) (dalam Chalsum, 2005) yang mengatakan kemampuan membaca diajarkan pengajar ke pembelajar.

Reciprocal bermakna timbal balik dan saling membantu. Kamarudin Haji Husin dan Siti Hajar Abdul Aziz (1998) mengatakan model pembelajaran reciprocal adalah “pengajaran menyaling”.

Dari definisi-definisi tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran reciprocal adalah suatu bentuk pembelajaran yang aktif. Pembelajaran ini melibatkan komunikasi antara pembelajar dan pembelajar berdasarkan segmen teks yang dibaca; dan ini bisa dilakukan dalam kelompok besar atau kecil, tanpa batasan.

Pembelajaran ini memperkenalkan teknik komunikasi antar berbagai kelompok untuk memperbaiki pengertian, menjawab persoalan, dan memilih permasalahan penting ketika membaca sesuatu teks. Pada saat pembelajaran berlangsung, pembelajar akan membaca teks, kemudian akan mendiskusikannya. Setiap anggota kelompok berpeluang menjadi ketua kelompok secara bergantian. Diskusi kelompok akan berdasarkan kepada empat strategi pembelajaran reciprocal yaitu memprediksi, bertanya, memahami dan merangkum, Strategi ini digunakan untuk mengembangkan pemahaman dan penguasaan makna teks yang dibaca.

Dalam model pembelajaran reciprocal, pembelajar seolah memainkan peranan sebagai seorang pengajar (Borkowski, 1992). Ini akan menarik minat pelajar untuk membaca dan memahami apa yang telah dibaca. Bagi Edwards (1995) pelajar juga merasa gembira, malah akan merasa diri mereka begitu penting seperti pengajar ketika melakukan komunikasi dalam kelompok masing-masing. Pelajar akan menjadi aktif saat melakukan diskusi di kelompoknya.

Pengajaran reciprocal melibatkan sesuatu interaksi yang terjalin di antara pengajar dan pembelajar ketika memahami teks yang dibaca secara bergantian. Keadaan ini akan menyadarkan pelajar tentang betapa sukarnya menjalankan diskusi dan pentingnya kerjasama antar anggota kelompok. Kesadaran pelajar ini akan membentuk sikap pelajar supaya mempunyai semangat kerjasama dan menghargai guru mereka (Wray & lewis, 1998)

Pembelajaran terbalik ( reciprocal teaching ) pertama kali dikembangkan oleh Annie Marie Palinscar dan Anne Brown. Menurut Polinscar dalam (Widiawati, 2011) reciprocal teaching adalah pemdekatan konstruktivistik yang didasarkan pada prinsip-prinsip membuat pertanyaan, mengajarkan keterampilan metakognitif melaului pengajaranm, dan pemodelan oleh guru untuk meningkatkan keterampilan membaca pada peserta didik yang berkemampuan rendah.

Reciprocal teaching adalah model pembelajaran berupa kegiatan mengajarkan materi kepada teman. Pada model pembelajaran ini siswa berperan sebagai “guru” untuk menyampaikan materi kepada teman-temannya dalam Ibrahim sebagaimana dikutip Dakir (2009) Sementara itu guru lebih berperan sebagai model yang menjadi fasilitator dan pembimbing yang melakukan scaffolding.

Scaffolding adalah bimbingan yang diberikan oleh orang yang lebih tahu kepada orang yang kurang tahu atau belum tahu. Menurut Vygotsky dalam (Sugihartono, 2013) guru berperan sebagai pengarah dan pemandu kegiatan peserta didik dan mendorong peserta didik yang mampu untuk bekerja mandiri.

Tujuan dan Manfaat Reciprocal teaching

Menurut Marlina dalam (Widiawati, 2011) tujuan pembelajaran reciprocal teaching adalah untuk membantu para peserta didik aktif member makna pada katakata tertulis, dengan atau tanpa kehadiran guru sekalipun. Strategi ini tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman tetapi juga untuk memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk belajar memonitoring atau melihat cara kemampuan belajar dan berfikirnya sendiri.

Model pembelajaran reciprocal teaching merupakan model pembelajaran yang memiliki manfaat agar tujuan pembelajaran tercapai melalui kegiatan belajar mandiri sehingga peserta didik mampu menjelaskan temuannya kepada pihak lain serta dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam belajar mandiri.

Pembelajaran reciprocal teaching digunakan untuk mengaplikasikan aturan-aturan pengerjaan dan tata bahasa, menyelesaikan analogi dan soal matematika, meninjau istilah kosakata yang kritis dalam satu unit pelajaran, mengkaji konsep, fakta historis dan ilmiah yang penting (Hashey dan Connors, 2003).

Pengaruh Reciprocal teaching

Menurut Muslim Ibrahim dan Nur Muhammad (2007), pengaruh pembelajaran berbalik ( reciprocal teaching ) ter antara lain mempengaruhi keterampilan komunikasi, motivasi, prestasi belajar, dan hasil belajar kognitif. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

  1. Pengaruh Reciprocal teaching terhadap keterampilan komunikasi

Model pembelajaran ini berdampak positif terhadap kemampuan komunikasi siswa, karena selama pembelajaran siswa mengajukan pertanyaan, mengomentari jawaban teman yang lain.

  1. Pengaruh Reciprocal teaching terhadap motivasi siswa

Kegiatan dalam proses pembelajaran ini menuntut siswa aktif mencari tahu informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaannya sendiri sehingga relevan dengan kebutuhan mereka sendiri, hal ini dapat meningkatkan motivasi siswa.

  1. Pengaruh Reciprocal teaching terhadap hasil belajar kognitif

Selama proses pembelajaran siswa membuat rangkuman jadi dilatih untuk menemukan ide pokok di dalam bahan bacaan dan ini merupakan keterampilan yang penting untuk belajar. hadap hasil belajar sangat beragam.

Langkah-langkah Reciprocal teaching

Langkah-langkah atau tahapan dalam pembelajaran reciprocal teaching adalah sebagai berikut:

  1. Menyajikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa;

  2. Menyaji informasi;

  3. Pengorganisasian siswa dalam kelompok dan menunjukkan karakteristik pengajaran timbal balik;

  4. Pelatihan (siswa yang berfungsi sebagai guru);

  5. Mengevaluasi hasil belajar dan keterampilan yang diharapkan (Darsono, 2014)

Prosedur Reciprocal teaching

Menurut Nur (dalam Trianto, 2007:96), prosedur atau sintaks pengajaran berbalik dilakukan pertama-tama guru menugaskan siswa membaca bacaan dalam kelompok kecil, kemudian guru memodelkan empat keterampilan yaitu mengajukan pertanyaan, merangkum bacaan, mengklarifikasi poin-poin yang sulit, meramalkan apa yang akan ditulis pada bagian bacaan selanjutnaya.