Apa yang dimaksud dengan Model Komunikasi Defleur?

model komunikasi Defleur

Model komunikasi DeFleur atau dikenal juga dengan model sistem komunikasi massa, adalah sebuah model komunikasi massa yang dirumuskan oleh Melvin DeFleur pada tahun 1966. Model komunikasi DeFleur merupakan pengembangan dari model komunikasi Shannon dan Weaver dengan menyelipkan perangkat media massa dalam modelnya. Model komunikasi Shannon dan Weaver adalah model komunikasiyang menggambarkan komunikasi sebagai sebuah proses yang berlangsung secara satu arah. Melalui modelnya, Shannon dan Weaver juga menjelaskan peran salah satu unsur komunikasi yaitu noise atau gangguan dalam proses komunikasi.

1 Like

Model komunikasi yang dibuat oleh Melvin DeFleur pada dasarnya merupakan pengembangan dari model komunikasi yang dibuat oleh Shannon dan Weaver. Model DeFleur ini cocok untuk menggambarkan proses komunikasi melalui media massa (komunikasi massa).

Di dalamnya tercakup delapan komponen proses komunikasi massa, yaitu: source, transmitter, channel, receiver, destination, noise, mass medium device (sarana medium massa), dan feedback device (sarana penyampai umpan balik).


Gambar model komunikasi dari DeFleur

Sumber (source) yang bermaksud mengkomunikasikan sesuatu hal kepada sasaran penerima (destination) pertama-tama akan terlibat dalam proses pengolahan atau pembentukan simbol-simbol pesan melalui transmiter, sehingga menghasilkan suatu pesan yang bermakna.

Simbol-simbol pesan ini kemudian disampaikan me!alui suatu saluran atau channel (medium komunikasi massa seperti surat kabar, majalah, radio, TV, dan lainlain).

Pihak penerima (receiver) menerima simbol-simbol pesan tersebut melalui alat penerima tententu. Pihak penerima dalam menerima pesan tersebut juga terlibat dalam proses pengolahan dan pengartian makna pesan dan kemudian bertindak menjadi sumber informasi (source) membentuk simbol-simbol pesan tanggapannya melalui transmitter.

Selanjutnya transmitter mengirim kembali pesannya tersebut melalui suatu saluran medium komunikasi massa (channel) kepada pihak sasaran penerima (yakni sumber pertama yang mengirim pesan dan sekarang bertindak sebagai destination).

Demikianlah proses ini terus berlangsung secara dinamis dan berjalan secara timbal balik. Namun, dalam prakteknya proses komunikasi yang terjadi tidak bisa luput dan adanya gangguan-gangguan.

Gangguan dapat timbul pada unsur pengirim, transmitter, saluran yang dipergunakan, pihak penerima atau pada pengartian makna pesan. Namun, menurut DeFleur, adanya gangguan inilah yang menyebabkan proses komunikasi yang terjadi berjalan lebih dinamis.

Sumber : S.Djuarsa Sendjaja,Ph.D, “Pengantar Ilmu Komunikasi”