“Capital is this permanent fund of productive goods, the identity of whose component elements if forever changing. Capital goods are shifting component parts of this permanent aggregate”.
Untuk pengertian modal abstrak digunakan istilah “capital” dan untuk modal kongkret digunakan istilah “capital goods”.
Modal abstrak digambarkan sebagai “air terjun” (waterfall), di mana “air terjunnya” adalah tetap, sedangkan “tetesan airnya” selalu berganti-ganti. Air terjunnya disamakan dengan modal abstrak yang relatif permanen, dan tetesan airnya disamakan dengan modal kongkret yang selalu berganti-ganti.
Oleh Fisher diberikan istilah lain untuk modal kongkret ialah “capital goods” dan untuk modal abstrak ialah “capital value”. Capital value dari suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu adalah relatif permanen, sedangkan sementara itu capital goods-nya mengalami perubahan-perubahan atau pergantian- pergantian (Polak, 1950:).
Prof. Meij mengartikan modal sebagai “kolektivitas dari barang-barang modal” yang terdapat dalam neraca setelah debit, sedang yang dimaksudkan dengan barang-barang modal ialah semua barang yang ada dalam rumah tangga perusahaan dalam fungsi produktivitasnya untuk membentuk pendapatan. Yang dimaksudkan dengan “kekayaan” ialah “daya beli” yang terdapat dalam barang-barang modal. Dengan demikian maka kekayaan terdapat dalam neraca sebelah kredit.
Prof. Polak mengartikan modal ialah sebagai kekuasaan untuk menggunakan barang- barang modal. Dengan demikian modal ialah terdapat di neraca sebelah kredit. Adapun yang dimaksud dengan barang-barang modal ialah barang-barang yang ada dalam perusahaan yang belum digunakan, jadi yang terdapat di neraca sebelah debit.
Prof. Bakker mengartikan modal ialah baik yang berupa barang-barang kongkret yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debit, maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat di sebelah kredit.
Jadi yang tercatat di sebelah debit dari neraca disebut “modal kongkret” dan yang tercatat di sebelah kredit disebut “modal abstrak”.
Apabila kita melihat neraca suatu perusahaan maka selain menggambarkan adanya modal kongkret dan modal abstrak, dari neraca juga akan tampak 2 gambaran modal, yaitu bahwa neraca di satu pihak menunjukkan modal menurut bentuknya (sebelah debit) dan di lain pihak menurut “sumber”nya atau “asal”nya (sebelah kredit). modal yang menunjukkan bentuknya ialah apa yang disebut “modal aktif”, sedangkan modal yang menunjukkan sumbernya atau asalnya ialah apa yang disebut “modal pasif”.
Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa “modal aktif” ialah modal yang tertera di sebelah debit dari neraca, yang menggambarkan bentuk-bentuk dalam mana seluruh dana yang diperoleh perusahaan ditanamkan, sedangkan pengertian “modal pasif” ialah modal yang tertera di sebelah kredit dari neraca yang menggambarkan sumber-sumber dari mana dana diperoleh.
Apabila pengertian modal aktif dan pasif di satu pihak dihubungkan dengan pengertian modal abstrak dan kongkret di lain pihak, maka dapatlah dikatakan bahwa modal aktif itu termasuk dalam pengertian modal kongkret, sedangkan modal pasif termasuk dalam pengertian modal abstrak.
Elemen-elemen dari modal aktif akan selalu berubah-ubah, akan selalu berganti-ganti dalam waktu yang pendek (kas, efekten, piutang, barang), maupun dalam jangka waktu yang panjang (aktiva tetap). Sedangkan nilai dari modal pasif dalam jangka waktu tertentu adalah relatif permanen.