Apa yang dimaksud dengan Minat?

Minat

Minat merupakan sumber motivasi seseorang yang mendorong mereka untuk melakukan sesuatu yang mereka inginkan. Dengan adanya minat,maka seseorang akan melakukan sesuatu dengan bahagia. Orang akan berminat terhadap sesuatu ketika sesuatu tersebut menyenangkan dan membahagiakan

Minat merupakan salah satu dimensi dari aspek afektif yang banyak berperan dalam kehidupan seseorang. Aspek afektif adalah aspek yang mengidentifikasi dimensi-dimensi perasaan dari kesadaran emosi, disposisi, dan kehendak yang mempengaruhi pikiran dan tindakan seseorang. Dimensi afektif ini mencakup tiga hal penting yaitu :

  1. berhubungan dengan perasaan mengenai obyek yang berbeda;
  2. perasaan-perasaan tersebut memiliki arah yang dimulai dari titik netral ke kubu yang berlawanan, tidak positif dan tidak negatif;
  3. berbagai perasaan yang memiliki intensitas yang berbeda, dari kuat ke sedang ke lemah.

Berikut adalah pengertian minat menurut beberapa ahli :

  • Aiken (1994) mengungkapkan definisi minat sebagai kesukaan terhadap kegiatan melebihi kegiatan lainnya. Ini berarti minat berhubungan dengan nilai nilai yang membuat seseorang mempunyai pilihan dalam hidupnya.

  • Menurut Semiawan, Minat adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarahkan kepada suatu situasi atau obyek tertentu yang menyenangkan dan memberi kepuasan kepadanya (satisfiers). Definisi ini menjelaskan bahwa minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu yang spesifik.

  • Menurut Sandjaja, minat merupakan suatu kecenderungan yang menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari ataupun mencoba aktivitas- aktivitas dalam bidang tertentu. Minat juga diartikan sebagai sikap positif terhadap aspek-aspek lingkungan. Selain itu, minat juga merupakan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan menikmati suatu aktivitas disertai dengan rasa senang.

  • Menurut Widyastuti, minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya.

  • Hurlock (200) berpendapat bahwa minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu menguntungkan, mereka merasa berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang, minat pun berkurang. Setiap minat memuaskan suatu kebutuhan dalam kehidupan anak, walaupun kebutuhan ini tidak segera tampak bagi orang dewasa. Semakin kuat kebutuhan ini, semakin kuat dan bertahan pada minat tersebut. Selanjutnya, semakin sering minat di ekspresikan dalam kegiatan semakin kuatlah ia. Sebaliknya, minat akan padam bila tidak disalurkan.

  • Mappiare, mengatakan bahwa minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut, kecenderungan lain yang mengarahkan individu terhadap pilihan tertentu.

  • Menurut Slamento, minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.

Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa minat adalah sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Dan minat juga merupakan suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran perasaan, harapan, pedirian, prasangka dan rasa takut. Karena minat adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan respons yang tertarik pada situasi atau obyek.

Minat dipengaruhi pada diri sendiri dan dari luar (lingkungan). Dan kenyataannya, faktor yang paling dominan berpengaruh pada seseorang adalah faktor lingkungan. Dalam hal ini dipertegas dengan pendapat Bloom bahwa minat seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Dalam pendapatnya, Bloom mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat diantaranya pekerjaan, sosial ekonomi, bakat, jenis kelamin, pengalaman, kepribadian, dan faktor lingkungan. Faktor-faktor ini yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi dengan pengaruh yang tidak sama.

Ciri-ciri minat


Dari beberapa pengertian minat, diketahui bahwa minat memiliki ciri-ciri dan karakteristik tertentu yang akan membedakan dengan pengertian lain seperti motivasi,dan dorongan emosional lainnya.

Menurut Crow & Crow, ciri-ciri minat antara lain :

  • Perhatian terhadap obyek yang diminati secara sadar dan spontan, wajar tanpa paksaan. Faktor ini ditunjukkan dengan perilaku tidak goyah oleh orang lain selama mencari barang yang disenangi. Artinya tidak mudah tebujuk untuk berpindah ke selainnya.

  • Perasaan senang terhadap obyek yang menarik perhatian. Faktor ini ditunjukkan dengan perasaan puas setelah mendapatkan barang yang diinginkan.

  • Konsistensi terhadap obyek yang diminati selamaobyek tersebut efektif bagi dirinya.

  • Pencarian obyek yang diminati, faktor ini ditunjukkan dengan perilaku tidak putus asa untuk mengikuti model yang diinginkan.

  • Pengalaman yang didapat selama perkembangan individu dan bersifat bawaan, yang dapat menjadi sebab atau akibat dari pengalaman yang lalu, individu tertarik pada sesuatu yang diinginkan karena pengalaman yang dirasa menguntungkan bagi dirinya.

Selain itu, terdapat beberapa macam karakteristik minat, antara lain :

  • Minat menimbulkan sikap positif terhadap suatu obyek.

  • Adanya sesuatu yang menyenangkan yang timbul dari sesuatu obyek.

  • Mengandung suatu penghargaan menimbulkan keinginan atau gairah untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi keinginan atau gairah untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi minatnya.

Dengan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa minat diperoleh dari adanya konsistensi terhadap obyek secara sendiri, spontan, wajar dan tanpa paksaan. Adanya konsistensi tersebut diperoleh dari pengalaman yang diperoleh selama masa perkembangan individu dan tidak bersifat bawaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat


Banyak hal yang dapat mempengaruhi minat, baik dari individu maupun lingkungan masyarakat, Crow & Crow dalam (Susilowati, 2010:32).

  1. Faktor dorongan dari dalam (Internal), merupakan faktor yang berhubungan dengan dorongan fisik, motif, mempertahankan diri dari rasa lapar, rasa takut, rasa sakit dan sebagainya. Jika individu merasa lapar ini akan menimbulkan minat untuk mencari makan.

  2. Faktor motif sosial, merupakan faktor yang membangkitkan minat untuk melakukan aktifitas demi memenuhi kebutuhan sosial, seperti contoh kebutuhan Hunting Foto demi memenuhi tugas pameran, dan sebagainya.

  3. Faktor emosional, atau perasaan. Faktor faktor ini dapat memacu minat individu, apabila menghasilkan emosi atau perasaan senang, perasaan ini akan membangkitkan minat dan memperkuat minat yang sudah ada.
    Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa minat bersifat pribadi yang berkembang dimulai sejak kanak-kanak yang tertanam dalam diri individu ataupun dari lingkungan masyarakat.

Cara mengukur minat


Wood dan Marquis mengemukakan bahwa seseorang yang menemukan suatu obyek dan dapat berhubungan maka ia menaruh minat terhadap obyek tersebut. Jadi minat dapat timbul kesanggupan atau pengalaman yang berhubungan dengan obyek, misalnya individu tersebut berminat untuk membaca buku dikarenakan ada tugas mengulas buku. Sehingga hal tersebut mengharuskannya membaca buku, setelah membaca buku dan menelaahnya maka ia akan berminat membaca buku tersebut.

Sedangkan menurut Super dan Crities, terdapat empat cara mengenal bakat dan mereka menggolongkannya menjadi empat bagian, yaitu :

  1. Menanyakan atau menuliskan kegiatan-kegiatan yang paling disenangi baik yang bersifat tugas maupun bukan tugas. Meskipun cara ini mengandung kelemahan tetapi besar kegunaannya dalam lapangan pendidikan dan sangat bermanfaat apabila digunakan dengan tepat dan disertai dengan pendekatan yang baik kepada subyek yang bersangkutan.

  2. Mengobservasi secara langsung atau dengan mengetahui hobi serta akttifitas-aktifitas lain lain yang banyak dilakukan subyek subyek (Manifest Interest).

  3. Menyimpulkan dari tes obyektif. Nilai-nilai yang tinggi obyek atau masalah biasanya menunjukkan minat yang tinggi pula terhadap hal tersebut. Perlu diperhatikan meskipun hal ini sering terjadi akan tetapi tidk selalu bersifat demikian (Tested Interest).

  4. Menggunakan alat yang distandarisir. Minat dengan menyatakan kepada subyek yang bersangkutan, subyek senang atau tidak senang terhadap sejumlah aktifitas atau sesuatu yang dinyatakan (Inventoried Interest).

Berdasarkan uraian tersebut disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat adalah adanya dorongan dari dalam yang berhubungan dengan dorongan fisik, motif, mempertahankan diri dari rasa lapar, rasa takut, rasa sakit, rasa senang, dan sebagainya. Adanya motif sosial yang menimbulkan minat individu bisa menimbulkan emosi atau perasaan senang.

Aspek-aspek minat


Menurut Hurlock (2004), minat mempunyai dua aspek, yaitu aspek kognitif dan aspek afektif.

1. Aspek Kognitif

Aspek kognitif minat didasarkan pada konsep yang dikembangkan anak mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Misalnya apek kognitif dari minat anak terhadap sekolah. Seorang anak yang menganggap sekolah sebgai tempat mereka dapat belajar tentang hal-hal baru yang bisa menimbulkan rasa ingin tahu mereka.

Menurut Hurlock (2004), mengukur aspek kognitif dapat dilihat dari :

  • Kebutuhan akan informasi
    Seseorang yang berminat terhadap sesuatu akan menggali sebanyak mungkin informasi yang berkaitan dengan apa yang diminatinya.

  • Rasa ingin tahu
    Besarnya rasa ingin tahu seseorang terhadap sesuatu dapat menentukan tingkat ketertarikan seseorang terhadap sesuatu tersebut. Semakin besar ketertarikan sesorang untuk tahu dan memperoleh pengetahuan maka semakin besar pula minat mereka dalam keingintahuan dalam suatu hal.

2. Aspek Afektif

Aspek afektif minat berkembang dari pengalaman pribadi yang berasal dari sikap orang yang penting seperti orang tua, guru, dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut (Hurlock, 2004).

  • Pengalaman dari sikap orang tua
    Sikap orang tua yang memperhatikan dan mendukung keinginan anak dalam suatu hal, dan semakin besar perhatian dan dukungan orang tua, maka anak akan semakin senang dan semakin besar minatnya, sebaliknya semakin kurang perhatian dan dukungan orang tua, Minat pun akan semakin kurang. Sikap orang tua yang berupa perhatian dan dukungan akan menjadi pengalaman pribadi bagi anak yang bisa mempengaruhi minat mereka.

  • Pengalaman dari sikap guru
    Guru yang merupakan orang tua anak ketika berada disekolah juga sangat menentukan besarnya minat siswa. Hubungan baik siswa dan guru tanpa mengurangi rasa hormat siswa ke guru sangat menentukan pola pikir siswa, karena sosok guru sebagai panutan siswa.

  • Pengalaman teman sebaya
    Anak selalu mencari lingkungan yang sesuai dengan dirinya, dalam hal ini anak akan menghubungkan diri dengan teman sebayanya, itu menjadi pengalaman yang mempengaruhi pola pikirnya.

Dari beberapa aspek tersebut, maka disimpulkan bahwa semakin besar keinginan seseorang untuk memperoleh apa yang diinginkan maka akan semakin besar pula minatnya dan semakin besar perhatian dukungan orang tua, maka anak akan semakin senang dan semakin besar minatnya.

1 Like

Minat adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut.

W. S Winkel mengatakan bahwa minat adalah kecenderungan yang agak menetap untuk merasa tertarik pada bidang-bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu (1983), sedangkan menurut Witherington (1985) minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, seseorang, suatu soal atau situasi tertentu yang mengadung sangkut paut dengan dirinya atau dipandang sebagai sesuatu yang sadar.

Faktor-faktor yang mendasari minat menurut Crow&Crow yaitu faktor dorongan dari dalam, faktor dorongan yang bersifat sosial dan faktor yang berhubungan dengan emosional.

  • Faktor dari dalam dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan.

  • Timbulnya minat dari diri seseorang juga dapat didorong oleh adanya motivasi sosial yaitu mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari lingkungan masyarakat dimana seseorang berada

  • Faktor emosional memperlihatkan ukuran intensitas seseorang dalam menanam perhatian terhadap suatu kegiatan atau obyek tertentu.

Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata (2002) definisi minat adalah “Suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh”. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu hal diluar dirinya. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minatnya.

Minat dapat diartikan sebagai “Kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu, tertarik, perhatian, gairah dan keinginan”.

Pendapat lain tentang pengertian minat yaitu yang diungkapkan oleh T. Albertus, minat adalah “Kesadaran seseorang bahwa suatu obyek, seseorang, suatu soal maupun situasi yang mengandung sangkut paut dengan dirinya” (2006).

Menurut Hilgard, minat adalah “Kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”. Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang.

Sedangkan Holland mengatakan bahwa “Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu”.

Oleh karena itu minat merupakan aspek psikis yang dimiliki seseorang yang menimbulkan rasa suka atau tertarik terhadap sesuatu dan mampu mempengaruhi tindakan orang tersebut. Minat mempunyai hubungan yang erat dengan dorongan dalam diri individu yang kemudian menimbulkan keinginan untuk berpartisipasi atau terlibat pada suatu yang diminatinya. Seseorang yang berminat pada suatu obyek maka akan cenderung merasa senang bila berkecimpung di dalam obyek tersebut sehingga cenderung akan memperhatikan perhatian yang besar terhadap obyek. Perhatian yang diberikan tersebut dapat diwujudkan dengan rasa ingin tahu dan mempelajari obyek tersebut.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat


Minat pada seseorang akan suatu obyek atau hal tertentu tidak akan muncul dengan sendirinya secara tiba-tiba dalam diri individu. Minat dapat timbul pada diri seseorang melalui proses. Dengan adanya perhatian dan interaksi dengan lingkungan maka minat tersebut dapat berkembang. Banyak faktor yang mempengaruhi minat seseorang akan hal tertentu.

Menurut Crow and Crow, menyebutkan bahwa ada tiga faktor yang mendasari timbulnya minat seseorang yaitu :

  1. Faktor dorongan yang berasal dari dalam. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan.

  2. Faktor motif sosial. Timbulnya minat dari seseorang dapat didorong dari motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan dan lingkungan dimana mereka berada.

  3. Faktor emosional. Faktor ini merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatian terhadap sesuatu kegiatan atau obyek tertentu.

Menurut Johanes, menyatakan bahwa “Minat dapat digolongkan menjadi dua, yaitu minat intrinsik dan ektrinsik.

  • Minat intrinsik adalah minat yang timbulnya dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar.

  • Minat ekstrinsik adalah minat yang timbul karena pengaruh dari luar”.

Minat merupakan masalah yang paling penting di dalam pendidikan. Apalagi bila dikaitkan dengan aktivitas seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Minat yang ada pada diri seseorang akan memberi gambaran dalam aktivitas untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Tampubolon (1991) mengatakan bahwa minat adalah suatu perpaduan keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi.

Sedangkan menurut Dewa Ketut Sukardi (1984) berpendapat bahwa minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi, perpaduan dan campuran dari perasaan, harapan, prasangka, cemas, takut dan kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.

Minat sangat besar pangaruhnya dalam mencapai prestasi dalam suatu pekerjaan, jabatan, atau karir. Tidak akan mungkin orang yang tidak berminat terhadap suatu pekerjaan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik. Minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu objek (Mohamad Surya, 2003).

Minat berkaitan dengan perasaan suka atau senang dari seseorang terhadap sesuatu objek. Hal ini seperti dikemukakan oleh Slameto (1995) yang menyatakan bahwa minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.

Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Lebih lanjut Slameto mengemukakan bahwa suatu minat dapat diekspresikan melelui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam satu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.

Pentingnya Minat


Elizabeth B. Hurlock (1993: 214) mengatakan bahwa pada semua usia, minat memainkan peran yang penting dalam kehidupan seseorang dan mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan sikap, terutama selama masa kanak-kanak. Karena jenis pribadi anak sebagian besar ditentukan oleh minat yang berkembang selama masa kanak-kanak. Disamping itu pengalaman belajar dari anak juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan minat anak.
Minat besar pengaruhnya terhadap proses dan pencapaian hasil belajar, karena materi pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik- baiknya. Tidak ada daya tarik bagi siswa mengakibatkan keengganan belajar.

Keengganan belajar mengakibatkan tidak adanya kepuasan dari pelajaran tersebut. Namun sebaliknya, pelajaran yang menarik siswa, lebih mudah direncanakan karena minat menambah aktivitas belajar.
Jika terdapat siswa yang kurang berminat terhadap belajar, maka dapatlah diusahakan agar mempunyai minat yang lebih besar. Caranya yaitu dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan. Kita juga dapat menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan cita-cita kaitannya dengan materi pelajaran yang dipelajari.

Ciri-Ciri Minat Anak


Elizabeth B. Hurlock (1993) mengatakan bahwa ciri-ciri minat yaitu:

  1. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental
    Minat di semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental. Pada waktu pertumbuhan terlambat dan kematangan dicapai, minat menjadi lebih stabil. Anak yang berkembang lebih cepat atau lebih lambat dari pada teman sebayanya. Mereka yang lambat matang, karena sebagaimana dikemukakan terlebih dahulu, menghadapi masalah sosial karena minat mereka minat anak, sedangkan minat teman sebaya mereka minat remaja.

  2. Minat bergantung pada kesiapan belajar
    Anak-anak tidak dapat mempunyai minat sebelum mereka siap secara fisik dan mental. Sebagai contoh, mereka tidak dapat mempunyai minat yang sungguh-sungguh untuk permainan bola sebelum mereka memiliki kekuatan dan koordinasi otot yang diperlukan untuk permainan bola tersebut. Dengan begitu kita dapat mendorong minat siswa sejak dini, disamping bisa mengeluarkan bakat sesungguhnya dari anak.

  3. Minat bergantung pada kesempatan belajar
    Kesempatan untuk belajar bergantung pada lingkungan dan minat, baik anak-anak maupun dewasa, yang menjadi bagian dari lingk
    ungan anak. Karena lingkungan anak kecil sebagian besar terbatas pada rumah. Minat mereka “tumbuh dari rumah”. Dengan bertambah luasnya lingkup sosial mereka menjadi tertarik pada minat orang di luar rumah yang mulai mereka kenal.

  4. Perkembangan minat mungkin terbatas
    Ketidakmampuan fisik dan mental serta pengalaman sosial yang terbatas akan membatasi minat anak. Hal ini dapat ditinjau dari berbagai faktor dan keadaan anak. Misalnya anak yang cacat fisik, tidak mungkin mempunyai minat yang sama pada olahraga seperti teman sebayanya yang perkembangan fisiknya normal.

  5. Minat dipengaruhi pengaruh budaya
    Rata-rata seorang anak akan mendapat kesempatan dari orang tua, guru, dan orang dewasa lain untuk belajar mengenai apa saja tentang kelompok budaya mereka. Mereka menganggap minat yang anaknya inginkan sesuai dengan kebiasaan dan adat. Tidak ada kesempatan untuk menekuni minat yang dianggap tidak sesuai bagi mereka oleh kelompok budaya mereka.

  6. Minat berbobot emosional
    Bobot emosional – aspek afektif – dari minat menemukan kekuatannya. Bobot emosional yang tidak menyenangkan melemahkan minat seseorang. Sedangkan bobot emosional yang menyenangkan akan memperkuatnya.

  7. Minat itu egosentris
    Sepanjang masa kanak-kanak, minat itu egosentris. Misalnya, minat anak laki-laki pada matematika sering berlandaskan dengan keyakinan, kepandaian di bidang matematika di sekolah merupakan langkah penting menuju kedudukan yang menguntungkan di dunia usaha. Hal tersebut tidak hanya satu bidang saja, hal lain juga masih banyak selain bidang matematika.

Jersild dan Tasch menekankan bahwa minat atau interest menyangkut aktivitas-aktivitas yang dipilih secara bebasa oleh individu. Sedangkan menurut Doyles Frayer minat atau interes adalah gejala psikis yang berhaitan dengan obyek atau aktifitas yng menstimulir perasaan senang pada individu. Minat senantiasa erat hubungannya dengan perasaan individu, obyek, aktivitas dan situasi (Nurkancana dan Sumartna,1986).

Menurut (Crow dan Crow,1989), minat bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda atau kegiatan ataupun bisa sebagai pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain, minat dapat menjadi sebab kegiatan dan sebab partisipasi dalam kegiatan. Arah pikiran seseorang barulah terpengaruh kalau minat kita sendiri berhubungan dengan situasi yang kita temui sendiri.

Minat menurut (Djaali,2006), bahwa minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan behwa seseorang lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak di bawah sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.

Beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa minat adalah rasa atau keinginan yang selanjutnya akan menimbulkan sikap untuk melakukan sesuatu.

Jenis-jenis minat


Menurut shaleh dan wahab (Asriasa,2010), menggolongkan minat menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Berdasarkan timbulnya

Minat dapat dibedakan menjadi minat primitif dan minat kultural. Minat primitif adalah minat yang timbul karena kebutuhan psikologis atau jaringan-jaringan tubuh, misalnya kebutuhan akan makan, perasaan enak atau nyaman, kebebasan beraktifittass atau seks. Minat kultural atau sosial adalah minat yang timbul karena proses belajar, minat ini tidak secara langsung.

2. Berdasarkan arahnya

Minat dibedakan menjadi minat intrisik dan ekstrisik. Minat intrisik adalah minat yang langsung berhubungan dengan aktifitas itu sendiri, hal ini merupakan minat yang asli atau lebih mendasar. Misalnya seseorang belajar karena memang senang membaca dan memperoleh pengetahuan bukan karena ingin mendapatkan pujian atau penghargaan. Minat ekstrinsik adalah minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari kegiatan tersebut, ketika tujuannya sudah tercapai ada kemungkinan minat tersebut hilang. Contohnya seorang belajar agar menjadi juara kelas.

3. Berdasarkan cara mengungkapkan

Cara mengungkapkan minat dapat dibedakan menjadi empat yaitu:

  1. Ekspressed interest adalah minat yang diungkapkan dengan cara meminta subjek untuk menyatakan atau menuliskan kegiatan-kegiatan baik berupa tugas maupun bukan tugas yang disenangi dan tidak disenangi. Dari jawabannya akan diketahui minatnya.

  2. Manifes interest adalah minat yang diungkapkan dengan cara mengobservasi atau melakukan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan subjek atau dengan mengetahui hobinya.

  3. Tested interest adalah minat yang diunggkapkan cara menyimpulkan dari hasil jawaban tes objektif yang diberikan, nilai-nilai yang tinggi pada suatu objek atau masalah biasanya menuju minat yang tinggi pula terhadap hal tersebut.

  4. Inventoried interest adalah minat yang diungkapkan dengan menggunakan alat yang distandarisasikan, biasanya berisi pertanyaan- pertanyaan yang ditujukan kepada subjek apkah ia senang atau tidak senang terhadap sejumlah aktivitas atau sesuatu objek yang ditanyakan.

Jenis-jenis minat di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa terdapat beberapa jenis minat membeli diantaranya adalah berdasarkan timbulnya (dorongan psikologis dan dorongan sosial), berdasarkan arahnya (minat intrisik dan minat ekstrisik), berdasarkan cara mengungkapkan (mengungkapkan secara langsung, dengan cara melakukan pengamatan tentang kebutuhan, dengan cara dilakukannya tes atau penelitian yang menjadi kebutuhan dan selanjutnya menyimpulkan apa saja yanga dibutuhkan).

Pengertian Minat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah memiliki arti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan. Jadi harus ada sesuatu yang ditimbulkan, baik dari dalam dirinya maupun dari luar untuk menyukai sesuatu.

Menurut Prof. Dr. Iskandarwasid dan Dr. H. Dadang Sunendar, minat adalah perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat berkembang. Minat merupakan salah satu faktor yang cukup penting dalam mempengaruhi preferensi nasabah dalam menabung. Terdapat tiga batasan minat yakni pertama, suatu sikap yang dapat mengikat perhatian seseorang ke arah objek tertentu secara selektif. Kedua, suatu perasaan bahwa aktivitas dan kegemaran terhadap objek tertentu sangat berharga bagi individu. Ketiga, sebagai bagian dari motivasi atau kesiapan yang membawa tingkah laku ke suatu arah atau tujuan tertentu.

Sedangkan menurut Hilgad, minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Dengan demikian, minat dapat dilihat dari aspek perhatian, kesenangan, kegemaran, dan kepuasan sebagai stimulasi bagi tindakan dan perbuatan seseorang.

Minat juga dipengaruhi pada diri sendiri dan dari luar (lingkungan). Dan kenyataannya, faktor yang paling dominan berpengaruh bagi nasabah adalah faktor lingkungan. Dalam hal ini dipertegas dengan pendapat Bloom bahwa minat seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Dalam pendapatnya, Bloom mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat diantaranya pekerjaan, sosial ekonomi, bakat, jenis kelamin, pengalaman, kepribadian, dan faktor lingkungan. Faktor-faktor ini yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi dengan pengaruh yang tidak sama.

Karakteristik Minat

Ada beberapa macam karakteristik minat, antara lain :

  • Minat menimbulkan sikap positif terhadap suatu obyek.
  • Adanya sesuatu yang menyenangkan yang timbul dari sesuatu obyek.
  • Mengandung suatu penghargaan menimbulkan keinginan atau gairah untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi keinginan atau gairah untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi minatnya

Cara Pembentukan Minat

Minat pada dasarnya dapat dibentuk dalam hubungannya dengan obyek. Yang paling berperan dalam pembentukan minat selanjutnya dapat berasal dari orang lain, meskipun minat dapat timbul dari dalam dirinya sendiri. Adapun pembentukan minat dapat dilakukan dengan caracara sebagai berikut :

  • Memberikan informasi yang seluas-luasnya, baik keuntungan maupun kerugian yang ditimbulkan oleh obyek yang dimaksud. Informasi yang diberikan dapat berasal dari pengalaman, media cetak, media elektronik.
  • Memberikan rangsangan, dengan cara memberikan hadiah berupa barang atau sanjungan yang dilakukan individu yang berkaitan dengan obyek
  • Mendekatkan individu terhadap obyek, dengan cara membawa individu kepada obyek atau sebaliknya mengikutkan individu-individu pada kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh obyek yang dimaksud.
  • Belajar dari pengalaman.

Minat secara bahasa diartikan sebagai keinginan yang kuat, gairah, kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu. Sedangkan secara istilah minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat diartikan sebagai keinginan yang kuat, gairah, kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu.

Menurut Slameto minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan dan suatu hubungn antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka semakin besar minat.

Sardiman A. M. berpendapat bahwa “minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.”

Macam-Macam Minat

Minat dapat digolongkan menjadi beberapa macam, ini sangat tergantung pada sudut pandang dan cara penggolongan.

1. Berdasarkan timbulnya, minat dapat dibedakan menjadi minat primitif dan minat kilturil.

Minat primitif adalah minat yang timbul karena kebutuhan biologis, misalnya kebutuhan akan makanan, perasaan enak atau nyaman dan kebebasan beraktifitas. Minat kilturil atau sosial adalah minat yang timbulnya karena proses belajar, minat ini secara langsung berhubungan dengan diri kita.

2. Berdasarkan arahnya minat dapat dibedakan menjadi minat intrinsik dan ekstrinsik.

Minat intrinsik adalah minat yang langsung berhubungan dengan aktivitas itu sendiri, ini merupakan minat yang telah mendasar atau minat asli, misalnya seseorang belajar karena memang pada ilmu pengetahuan atau karena memang senang membaca. Minat eksrinsik adalah minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari kegiatan tersebut, apabila tujuannya sudah tercapai ada kemungkinan minat tersebut hilang.

3. Berdasarkan cara mengungkapkan minat dapat dibedaan menjadi tiga yaitu:

  • Expressed Interest adalah minat yang diungkapkan dengan cara meminta kepada subyek untuk menyataan atau menuliskan kegiatan-kegiatan baik yang berupa tugas maupun bukan tugas yang disenangi dan paling tidak disenangi, dari jawabannya dapatlah diketahui minatnya.

  • Manifest Interest adalah minat yang diungkapkan dengan cara mengobservasi atau melakukan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan subyek atau dengan mengetahui hobinya.

  • Tested Interest adalah minat yang diungkapkan cara menyimpulkan dari hasil jawaban tes obyektif yang diberikan nilai-nilai yang tinggi pada suatu obyek atau masalah biasanya memajukan minat yang tinggi pula terhadap hal tersebut.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat

Minat pada hakekatnya merupakan sebab akibat dari pengalaman. Minat berkembang sebagai hasil dari pada suatu kegiatan akan menjadi sebab dan akan dipakai lagi dalam kegiatan yang sama, berikut ini dapat dijelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi minat yaitu sebagai berikut:

1. The Factor Inner Urge

Rangsangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkungan yang sesuai dengan kegiatan atau kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan minat. Misalnya kecenderungnan terhadap belajar, dalam hal ini seseorang mempunyai hasrat ingin tahu terhadap ilmu pengetahuan.

2. The Factor Of Social Motive

Minat seseorang terhadap objek akan sesuatu hal. Disamping itu juga dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri manusia dan oleh motif sosial, misal seseorang berminat pada prestasi tinggi agar dapat status minat yang tinggi pula.

3. Emosiona Factor

Faktor perasaan dan emosi ini mempunyai pengaruh terhadap objek misalnya perjalanan sukses yang dipakai individu dalam suatu kegiatan tertentu dapat pula membangkitkan perasaan senag dan dapat menambah semangat atau kuatnya minat dalam suatu kegiatan.