Apa yang dimaksud dengan Metode Hitung Cawan?

Mikroorganisme

Perhitungan bakteri adalah cara yang digunakan untuk mengetahui jumlah koloni yang ada atau tumbuh dalam suatu media pembiakan.

Metode Hitung Cawan


Metode hitungan cawan merupakan cara yang akurat untuk menentukan jumlah mikroba, karena hanya sel yang masih hidup yang dihitung. Beberapa jenis mikroba dapat dihitung dan dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi mikroba sekaligus. Bakteri harus dapat tumbuh di media yang padat dan membentuk koloni yang kompak dan jelas memerlukan persiapan waktu inkubasi relatif lama sehingga pertumbuhan koloni dapat dihitung (Hadietomo, 1990). Hadietomo (1990) menjelaskan ada dua cara perhitungan bakteri, yaitu secara langsung atau tidak langsung.

Beberapa cara untuk menghitung jumlah sel bakteri, yaitu dengan lempeng total cawan (plate count), hitungan mikroskopik langsung (direct microscopic count) atau MPN (Most Probable Number) (Fardiaz, 2000). Penetapan jumlah bakteri dapat dilakukan dengan menghitung jumlah sel bakteri yang mampu membentuk koloni di dalam media biakan atau membentuk suspensi dalam larutan biak (Schlegel dan Schmidt, 2000).

  1. Metode tuang (Pour Plate)

    Metode pour plate adalah suatu teknik di dalam menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar-agar dengan cara mencampurkan media agar- agar yang masih cair dengan stok kultur bakteri sehingga sel-sel tersebut tersebar merata dan diam baik di permukaan agar-agar atau di dalam agar-agar (Setiyono,2013). Dalam metode ini memerlukan perlakuan pengenceran sebelum ditumbuhkan pada medium agar-agar di dalam cawan petri, sehingga setelah di inkubasi akan terbentuk colony pada cawan tersebut dalam jumlah yang dapat dihitung. Pengenceran biasanya dilakukan secara desimal yaitu 1:10, 1:100, 1:1000, dan seterusnya, atau 1:100, 1:10000, 1:1000000 dan seterusnya (Dwidjoseputro,D,
    2005).

    Metode ini mengasumsikan jumlah bakteri yang ditanam pada suatu cawan sama dengan jumlah koloni pada cawan tersebut. Untuk memudahkan menghitung koloni yang berjumlah ratusan pada metode ini perhitungan dapat dilakukan dengan cara menghitung hanya seperempat pada bagian cawan dengan hasil perhitungan jumlah perhitungan tersebut dikalikan empat perhitungan. >etode ini juga dibantu dengan alat yang disebut colony counter, alat colony counter mengharuskan para peneliti pada laboratorium menghitung jumlah colony secara manual. Pada alat colony counter, penghitungan jumlah colony bakteri dipermudah dengan adanya counter electronic. Dengan adanya counter tersebut peneliti tinggal menandai colony bakteri yang dihitung dengan menggunakan pen yang terhubung dengan counter. Setiap colony yang ditandai maka counter akan menghitung (Hadietomo, R 1990).

  2. Metode Spread Plate

    Isolasi dengan cara spread plate dilakukan setelah media untuk biakan yang telah dituang ke cawan petri steril memadat. Setelah itu menuang suspensi bakteri sampel ke dalam cawan petri yang telah berisi media padat. Penyebaran suspensi sampel dilakukan dengan menggunakan batang Drugalsky yang telah dipanaskan terlebih dahulu (Waluyo, 2007).

  3. Metode drop-plate

    Metode drop plate digunakan untuk menentukan jumlah bakteri yang tersuspensi pada suatu larutan yang diketahui. Metode drop plate memiliki beberapa keunggulan dibandingkan metode spread plate. Menurut (Chen, 2003) keunggulan metode drop plate dibandingkan spread plate antara lain (1) membutuhkan sedikit waktu untuk menumbuhkan bintik mikroba daripada menyebarkan mikroba; (2) menggunakan bahan yang lebih sedikit; (3) karena sample yang didistribusikan di tempat yang berbeda, sehingga perhitungan koloni lebih cepat.

    Berdasarkan penelitian Hoben dan Somasegaran (1985), dari tiga metode pour plate, spread plate, drop plate, drop plate adalah metode lebih disukai karena dalam satu piring (cawan petri) dapat dilakukan banyak hitungan, karena dalam satu piring (cawan petri) dibagi menjadi delapan atau empat sektor yang setara dengan delapan spread atau delapan tuangan piring.

3 Likes

Metode Hitung Cawan


Metode hitungan cawan merupakan cara penanaman bakteri dengan menggunakan media padat, yang kerjanya pada dasarnya membuat seri pengenceran (homogenisasi) bahan (sampel) dengan kelipatan 10. Seri pengenceran yaitu cara persiapan sampel untuk memperoleh distribusi bakteri sebaik mungkin di dalam sampel, dengan tujuan dapat membebaskan sel-sel bakteri yang mungkin viabilitasnya berkurang karena kondisi yang kurang menguntungkan (Jutono dkk, 1980 dan BSN, 1992).

Metode hitungan cawan bertujuan untuk menyebarkan koloni bakteri yang pada prinsipnya adalah bila sel mikroba yang masih hidup ditumbuhkan pada medium, maka mikroba tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan kemudian dihitung tanpa menggunakan mikroskop, juga merupakan cara yang paling sensitif untuk menentukan jumlah mikroba dengan alasan sebagai berikut :

  • Hanya sel mikroba yang hidup yang dapat dihitung.

  • Beberapa jasad renik dapat dihitung sekaligus.

  • Dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi mikroba, karena koloni yang terbentuk mungkin berasal dari mikroba yang mempunyai penampakan spesifik.

Metode hitungan cawan, selain memiliki beberapa keuntungan tetapi juga mempunyai kelemahan diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel yang sebenarnya, karena beberapa sel yang berdekatan mungkin membentuk koloni.

  • Medium dan kondisi inkubasi yang berbeda mungkin menghasilkan jumlah yang berbeda pula.

  • Mikroba yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat dan membentuk koloni yang kompak, jelas, tidak menyebar.

Memerlukan persiapan dan waktu inkubasi relatif lama sehingga pertumbuhan koloni dapat dihitung (Waluyo, 2007; 2010 dan Irianto, 2013). Macam-macam metode hitung cawan menurut BSN (1992); Irianto (2006); (2013); Jutono dkk (1980); Waluyo (2007); (2010) diantaranya adalah :

  1. Metode tuang (pour plate)

    Dari pengenceran yang dikehendaki sebanyak 1 ml atau 0,1 ml larutan tersebut dipipet ke dalam cawan petri, sebaiknya waktu antara dimulainya pengenceran sampai menuangkan ke dalam cawan petri tidak boleh lebih lama dari 30 menit. Kemudian ke dalam cawan tersebut dimasukkan medium agar cair steril yang telah didinginkan sampai 500C sebanyak kurang lebih 10 ml. segera setelah penuangan, cawan petri digerakkan di atas meja secara hati-hati dengan gerakan melingkar atau gerakan seperti angka delapan. Setelah agar memadat, cawan-cawan tersebut dapat diinkubasikan di dalam inkubator dengan posisi terbalik.

  2. *Metode permukaan (surface / spread plate)

    Minimal satu hari sebelum melakukan pengenceran, medium agar cair steril dituangkan ke dalam cawan petri steril dan dibiarkan membeku dengan sempurna, kemudian disimpan pada suhu kamar. Dari pengenceran yang dikehendaki sebanyak 0,1 ml (tidak boleh lebih) ke dalam cawan petri yang telah berisi medium (medium yang dituang minimal hari kemarin). Untuk meratakan memakai batang gelas bengkok sebelum dipakai yaitu memasukkan bagian bengkok ke alkohol 95% dan dipijarkan sehingga alkohol habis terakar. Setelah dingin, batang gelas bengkok baru bisa dipergunakan. Selanjutnya inkubasi dilakukan seperti metode tuang.

  3. Metode drop plate

    Minimal 4 hari sebelum melakukan pengenceran medium agar cair steril dituang ke dalam cawan petri steril dan dibiarkan membeku dengan sempurna kemudian disimpan pada suhu kamar. Dari pengenceran yang dikehendaki sebanyak 10 𝜇𝑙 (tidak boleh lebih) didropkan ke dalam cawan petri yang telah berisi medium (medium yang dituang minimal 4 hari yang lalu). Sebelum medium dalam cawan petri dipergunakan, bagian bawah petri dibagi 4 zona. Setiap zona untuk 1 pengenceran dengan 5 kali drop. Selanjutnya inkubasi diklakukan seperti metode tuang tetapi menunggu sampai hasil drop mongering.