Apa yang dimaksud dengan metode COCOMO dalam cost estimation software ?

COCOMO (Constructive Cost Model) dikembangkan pada tahun 1981, oleh Barry Boehm memperkenalkan hirarki model estimasi PL dengan nama COCOMO, Barry Boehm mendesain COCOMO untuk memberikan estimasi / perkiraan jumlah Person-Months untuk mengembangkan suatu produk software. Referensi pada model ini dikenal dengan nama COCOMO 81.

Apa yang dimaksud dengan metode COCOMO dalam cost estimation software ?

COCOMO adalah singkatan dari Constructive Cost Model yang merupakan sebuah kombinasi dari estimasi parameter persamaan dan metode pembobotan. Satu hasil observasi yang paling penting dalam model ini adalah bahwa motivasi dari tiap orang yang terlibat ditempatkan sebagai titik berat. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dan kerja sama tim merupakan sesuatu yang penting, namun demikian poin pada bagian ini sering diabaikan.COCOMO adalah model terbuka, sehingga semua detail dipublikasikan, termasuk : Dasar persamaan perkiraan biaya, Setiap asumsi yang dibuat dalam model, Setiap definisi, serta Biaya yang disertakan dalam perkiraan dinyatakan secara eksplisit

Sumber :
http://uzi-online.blogspot.co.id/2013/04/pengenalan-constructive-cost-model-atau-cocomo.html

COCOMO adalah sebuah model yang didesain oleh Barry Boehm untuk memperoleh perkiraan dari jumlah orang-bulan yang diperlukan untuk mengembangkan suatu produk perangkat lunak. Satu hasil observasi yang paling penting dalam model ini adalah bahwa motivasi dari tiap orang yang terlibat ditempatkan sebagai titik berat. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dan kerja sama tim merupakan sesuatu yang penting, namun demikian poin pada bagian ini sering diabaikan.

Model COCOMO dapat diaplikasikan dalam tiga tingkatan kelas:

  1. Proyek organik, adalah proyek dengan ukuran relatif kecil, dengan anggota tim yang sudah berpengalaman, dan mampu bekerja pada permintaan yang relatif fleksibel

  2. Proyek sedang (semi-terpisah), adalah proyek yang memiliki ukuran dan tingkat kerumitan yang sedang, dan tiap anggota tim memiliki tingkat keahlian yang berbeda

  3. Proyek terintegrasi, adalah proyek kompleks yang dibangun dengan spesifikasi dan operasi yang ketat

Persamaan dasar model COCOMO adalah:

E = ab (KLOC)bb

D = cb (E)db

P = E / D

Dimana E adalah usaha dalam orang-bulan, D adalah waktu pengerjaan dalam satuan bulan, KLOC adalah estimasi jumlah baris kode dalam ribuan, dan P adalah jumlah orang yang diperlukan.

Koefisien ab, bb, cb, dan db diberikan pada tabel berikut:

Tabel Koefisien model COCOMO dasar

Proyek Perangkat Lunak ab bb cb db
Organik 2.4 1.05 2.5 0.38
Sedang 3.0 1.12 2.5 0.35
Terintegrasi 3.6 1.20 2.5 0.32

Pengembangan model COCOMO adalah dengan menambahkan atribut yang dapat menentukan jumlah biaya dan tenaga dalam pengembangan perangkat lunak, yang dijabarkan dalam kategori dan subkategori sebagai berikut:

1. Atribut produk

  • Reliabilitas perangkat lunak yang diperlukan
  • Ukuran basis data aplikasi
  • Kompleksitas produk

2. Atribut perangkat keras

  • Performa program ketika dijalankan
  • Memori yang dipakai
  • Stabilitas mesin virtual
  • Waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi perintah

3. Atribut Sumber Daya Manusia

  • Kemampuan analisis
  • Kemampuan ahli perangkat lunak
  • Pengalaman membuat aplikasi
  • Pengalaman menggunakan mesin virtual
  • Pengalaman dalam menggunakan bahasa pemrograman

4. Atribut proyek

  • Menggunakan perangkat lunak tambahan
  • Metode rekayasa perangkat lunak
  • Waktu yang diperlukan

Masing-masing subkatergori diberi bobot antara 0 (sangat rendah) sampai 6 (sangat tinggi), dan kemudian dijumlahkan. Dari pengembangan ini diperoleh persamaan:

E=ai(KLOC)bi x EAF

Dimana E adalah usaha dalam satuan orang-bulan, KLOC adalah estimasi jumlah baris kode dalam ribuan, dan EAF adalah faktor hasil penghitungan dari subkategori di atas. Koefisien ai dan eksponen bi diberikan pada tabel berikut.

Tabel Koefisien model COCOMO lanjut

Proyek Perangkat Lunak ai bi
Organik 3.2 1.05
Sedang 3.0 1.12
Terintegrasi 2.8 1.20

Sedangkan nilai EAF merupakan hasil dari 15 pemicu biaya yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

No Cost Driver Symbol Very Low Low Nominal High Very High Extra High
1 RELY 0.75 0.88 1.00 1.15 1.40
2 DATA 0.94 1.00 1.08 1.16
3 CPLX 0.70 0.85 1.00 1.15 1.30 1.65
4 TIME 1.00 1.11 1.30 1.66
5 STOR 1.00 1.06 1.21 1.56
6 VIRT 0.87 1.00 1.15 1.30
7 TURN 0.87 1.00 1.07 1.15
8 ACAP 0.87 1.00 1.07 1.15
9 AEXP 1.29 1.13 1.00 0.91 0.82
10 PCAP 1.42 1.17 1.00 0.86 0.70
11 VEXP 1.21 1.10 1.00 0.90
12 LEXP 1.14 1.07 1.00 0.95
13 MODP 1.24 1.10 1.00 0.91 0.82
14 TOOL 1.24 1.10 1.00 0.91 0.83
15 SCED 1.23 1.08 1.00 1.10 1.10

15 pemicu biaya secara luas diklasifikasikan menjadi 4 kategori (Boehm, 1981) (Xu & Khoshgoftaar, 2004), yaitu :

1. Product:

  • RELY - Required software reliability
  • DATA - Data base size
  • CPLX - Product complexity

2. Platform:

  • TIME - Execution time
  • STOR - Main storage constraint
  • VIRT - Virtual machine volatilit
  • TURN - Computer turnaround time

3. Personel:

  • ACAP - Analyst capability
  • AEXP - Applications experience
  • PCAP - Programmer capability
  • VEXP - Virtual machine experience
  • LEXP - Languange experience

4. Project:

  • MODP - Modern programing
  • TOOL - Use of software tools
  • SCED - Require developmet schedule

Multipliers dari pemicu biaya adalah Very Low, Low, Nominal, High, Very High and Extra High. Misalkan untuk sebuah proyek, jika RELY adalah Low, Data adalah High, CPLX adalah Extra High, TIME adalah Very High, STOR adalah High, dan parameter lainnya adalah nominal makan EAF = 0.75 * 1.08 * 1.65 * 1.30 * 1.06 * 1.0.

Oleh karena itu, multiplikator pemicu biaya akan sangat bervariasi, bergantung dari proyek perangkat lunak itu sendiri, dan dengan demikian EAF mungkin lebih besar dari atau kurang dari 1, sehingga mempengaruhi usaha.