Apa yang dimaksud dengan mekanisme pertahanan ego rasionalisasi?

Mekanisme pertahanan ego rasionalisasi

Mekanisme pertahanan ego rasionalisasi menunjuk kepada upaya individu menyelewengkan atau memutarbalikkan kenyataan, dalam hal ini kenyataan yang mengancam ego, malalui dalih atau alasan tertentu seakan-akan masuk akal sehingga kenyataan tersebut tidak mengancam ego individu yang bersangkutan.

Contoh, seorang pemuda berniat mendekati seorang gadis cantik yang menarik hatinya. Tetapi karena takut ditolak, si pemuda memberikan alasan bahwa gadis tersebut sesungguhnya tidak menarik.

Apa yang dimaksud dengan mekanisme pertahanan ego rasionalisasi ?

Mekanisme pertahanan ego rasionalisasi adalah mekanisme pertahanan ego yang dilakukan dengan menciptakan alasan yang membenarkan tindakan. Alasan ini berfungsi untuk mereduksi ketegangan, karena itu juga bisa melindungi ego dari ketegangan tersebut.

Misalnya saja kita contohkan dengan seseorang yang ditolak lamarannya terhadap seorang gadis (contoh yang di bagian fantasi), maka ia bisa mengatakan atau berpikir bahwa ini adalah jalan untuk mendapatkan yang lebih baik. Proses rasionalisasi memang kadang bisa juga diiringi dengan fantasi.

Rasionalisasi adalah mekanisme pertahanan di mana individu menggunakan penjelasan yang rumit (seringkali berputar-putar) untuk membenarkan perilaku.

Proses defensif ini terjadi di luar kesadaran dan dianggap sebagai cara untuk menutupi realitas bawah sadar yang lebih menyakitkan. Misalnya, seseorang mungkin berada dalam hubungan yang melecehkan tetapi fokus pada aspek baik dari perilaku pasangannya (misalnya, “Dia sebenarnya orang yang sangat baik ketika Anda mengenalnya”) untuk membenarkan untuk tetap dalam hubungan tersebut. Oleh karena itu, rasionalisasi berfungsi untuk membenarkan perilaku tersebut.

Selain itu, rasionalisasi bertindak sebagai cara untuk menutupi motivator bawah sadar lainnya (misalnya, dalam contoh rasionalisasi memungkinkan individu untuk fokus pada aspek positif dari pasangan, sebagai lawan untuk fokus pada alasan bawah sadarnya sendiri untuk tetap berada dalam hubungan, seperti perasaan membutuhkan atau bergantung pada pasangan).

Sumber
  • The Cambridge Dictionary of Psychology (2009)