Apa yang dimaksud dengan Konvergensi Media atau Media Convergence?

Media Convergence

Media Convergence atau Konvergensi Media adalah gabungan kata konvergensi dan media. Konvergensi berasal dari Bahasa Inggris, Convergence yang artinya tindakatan/ bersatu di suatu tempat; pemusatan pandangan mata ke suatu tempat yang sangat dekat.

Konvergensi media adalah proses dimana berbagai jenis konten media berkembang menjadi sebuah platform media tunggal melalui internet.

Dengan kata lain, Konvergensi Media dapat diartikan sebagai sumber media yang berbeda bergabung bersama-sama dan menjadi satu. Sebagai contoh jika Anda ingin membaca koran Anda tidak perlu membeli koran dicetak Anda bisa membacanya pada ponsel pintar Anda.

Ini telah secara drastis mengubah cara kita mengkonsumsi media, orang sekarang berpikir dan berperilaku berbeda karena perubahan ini. Perubahan ini disebut determinisme teknologi di mana teknologi sumber utama perubahan dalam masyarakat.

Konvergensi media dilakukan tidak semata-mata hanya untuk mengikuti perkembangan teknologi saja. Saling berintegrasinya media massa konvensional dengan media online, memungkinkan terjadinya perluasan cakupan dalam skala apapun, baik perluasan jaringan, perluasan khalayak hingga perluasan interaksi yang muncul.

Perkembangan media online tidak berhenti pada adanya website saja, kemudian muncul situs jejaring sosial yang ternyata diterima dengan baik oleh masyarakat dunia.

Kebutuhan terhadap interaktivitas komunikasi yang memungkinkan orang untuk berbagi sesuatu tanpa karakteristik delay adalah hal yang menjadi titik lemah teknologi konvensional dan sebaliknya menjadi salah satu dasar berkembangnya tren konvergensi. Konvergensi media membuat khalayak memiliki lebih banyak pilihan media dengan konten yang semakin beragam pula (Grant dan Wilkinson, 2009).

Mario Garcia (2009) memetakan siklus bergerak pada bidang media massa telah melihat peluang bagi penyatuan fungsifungsi dari berbagai domain bisnis yang dimilikinya untuk memfasilitasi tren konvergensi. Perbincangan mengenai surat kabar menarik karena berkaitan dengan perkembangan teknologi analog menjadi digital. Berbagai bentuk media baru menjadi alternatif masyarakat untuk mendapatkan informasi. Fenomena terkini dari perkembangan media yaitu teknologi media yang memungkinkan terjadinya konvergensi teknologi media, telekomunikasi dan komputer (Straubhaar, 2009). Jumlah pengguna komputer dan gadget untuk mengakses internet juga semakin bertambah seiring dengan kemudahan untuk mengaksesnya.

Media yang telah terkonvergen bukan saja berpengaruh pada perkembangan terknologinya saja namun juga berpengaruh terhadap besarnya kepentingan ekonomi politik dalam penerapan konvergensi. Hal ini menimbulkan masalah serius mengingat media dan teknologi kini telah menjadi kebutuhan pokok (primary need) masyarakat modern.

Koran Tribun yang memiliki jaringan terbesar di Indonesia dan telah terkonvergen ini kembali menjadi sangat seksi untuk diteliti lebih lanjut mengingat setiap industri media massa memiliki kepentingan ekonomi politik. Transformasi menuju konvergensi media menjadi sebuah keharusan agar sebuah media cetak tetap dapat bertahan hidup. Pemilihan model transformasi media secara tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi media cetak ikut menentukan tercapainya konvergensi media.

Gerakan konvergensi media tumbuh secara khusus dari munculnya Internet dan digitalisasi informasi. Konvergensi media ini menyatukan 3C yaitu computing (memasukkan data melalui komputer), communication (komunikasi), dan content
(materi isi/ konten). Teori konvergensi media yang diteliti oleh Henry Jenkins pada tahun 2006, menyatakan bahwa konvergensi media merupakan proses yang terjadi sesuai dengan perkembangan budaya masyarakat. Konvergensi media membutuhkan
perubahan hubungan antara semua pemangku kepentingan dalam sektor media: industri, teknologi, audiens, dan pasar. Dengan kata lain, konvergensi media mengubah dua aspek utama media:

  • bagaimana media beroperasi (secara rasional), dan
  • bagaimana konsumen media mengakses konten.

Esensi dari konvergensi dalam hal ini adalah penyatuan antara teknologi informasi dan komunikasi. Konvergensi memungkinkan dinikmatinya berbagai macam layanan seperti layanan penyiaran, telekomunikasi dan internet dalam satu perangkat terpadu. Menurut Mc Chesney dan Herman onvergensi penting dilihat dari dua sisi, pertama, pertumbuhan dan perkembangan sektor informasi komunikasi pada level global dimana banyak perusahaan besar dunia yang menguasai pasar jatuh ke model konvergensi dimana sebagian dari jumlah tersebut memilih sektor komunikasi untuk dikembangkan. Kedua munculnya ketidakpastian pasar akibat trend konvergensi. Ketidakpastian tersebut didorong oleh banyaknya proses akuisisi dan merger, usaha patungan dan aliansi yang ditempuh sebagai cara untuk bertahan dalam kompetisi dan untuk meningkatkan penghasilan di sektor baru (Chesney dan Herman: 1997).

Dailey, Demo, dan Spillman (2005) mendefinisikan lima tahap aktivitas dalam konvergensi berdasarkan tingkat partisipasinya yang lebih dikenal dengan sebutan convergence continum, yaitu:

  • Cross-promotion, berarti kerja sama di antara dua media untuk saling
    memberikan ruang untuk memperkenalkan konten media satu sama lain.

  • Cloning, yaitu ketika konten media diperbanyak untuk dimuat di media lainnya. Artinya, satu media menampilkan konten berita dari ruang berita media lain apa adanya tanpa perubahan.

  • Coopetition yaitu tahap ketika entitas media yang terkonvergensi saling bekerja sama dan berkompetisi di saat yang bersamaan.

  • Content Sharing yang memungkinkan kedua media yang berlainan saling berbagi konten dalam bentuk pengemasan ulang (repackaged) atau bahkan termasuk berbagi budgeting. Konvergensi media dalam tahap ini sebagian besar dilakukan oleh media yang berada di bawah satu kepemilikan.

  • Full Convergence, yaitu ketika media yang berbeda bekerja sama secara penuh, baik dalam hal pengumpulan, produksi, dan distribusi konten, dan bertujuan untuk memaksimalkan keunikan karakteristik masing-masing media untuk menyampaikan konten. Dalam tahap full convergence, media yang bekerja sama menghasilkan konten dan topik secara kolaboratif dengan memanfaatkan kekuatan platform media masing-masing. Tahap full convergence ini jarang ditemui penerapannya di berbagai grup media.

Secara umum, konvergensi media didefinisikan sebagai penggabungan media massa dengan teknologi digital yang berkembang saat ini. Berbagai jenis media, seperti majalah, koran, radio, televisi digabungkan menjadi satu platform yang sama. Konvergensi media sendiri timbul seiring dengan berkembangnya teknologi, khusunya peralihan teknologi analog ke digital. Internet dengan berbagai macam platformnya telah menjadi gaya hidup baru bagi masyarakat. Konvergensi media mampu menggabungkan ketiga unsur ā€˜Cā€™ yang terdiri dari computing, communication dan content.

Konvergensi Media Menurut Ahli


Seiring berkembangnya pola komunikasi masa, banyak studi yang telah dilakukan untuk menangkap fenomena ini, khususnya mengenai konvergensi media. Definisi dan penjelasan konvergensi media telah diberikan dalam oleh para ahli. Sebelumnya para ahli telah mengemukakan efek dari media masa. Berikut beberapa pendapat ahli terkenal mengenai konvergensi media

1. Konvergensi Media menurut Henry Jenkins

Di tahun 2006, Henry Jenkins mendefinisikan konvergensi media sebagai aliran konten di beberapa platform media, kerjasama industri dengan media dan kegiatan migrasi media. Fenomena ini terjadi akibat kemunculan teknologi digital dan media baru.

Kedua hal ini memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan informasi di beberapa platform sekaligus. Beliau juga menjelaskan bahwa konvergensi media juga berarti kemampuan media untuk mengirimkan berbagai bentuk konten kepada masyarakat. Contohnya, sebuah PC ataupun laptop kini sudah mampu digunakan untuk mendapatkan informasi berita, menonton film, berkirim email, komunikasi suara dan lainnya. Ini adalah contoh bagaimana satu media dapat digunakan untuk berbagai macam aktivitas termasuk menjalankan berbagai macam konten informasi. Jenkins mengatakan bahwa konvergensi media akan terlalu terjadi seiring dengan perubahan teknologi dan gaya hidup manusia.

Informasi akan mengalir lebih cepat dan fleksibel dengan adanya konvergensi media. Dengan adanya konvergensi teknologi, satu gadget mampu melakukan banyak hal seperti bertelepon, mengirim email, menonton video, membaca buku dan lainnya. Konvergensi ini juga mempengaruhi ekonomi masyarakat itu sendiri.

2. Konvergensi Media Menurut Flaw

Seorang ahli bernama Flow merumuskan teori tentang konvergensi media. Menurutnya, konvergensi media terdiri dari tiga poin penting, yang terdiri dari computing & information technology, communication network, dan digital content. Teori ini menerangkan bahwa konvergensi media sangat berkaitan erat dengan perubahan industri, dimana industri menjadi lebih dinamis dan bergantung pada teknologi. Perubahan ini dapat berupa perubahan media informasi, perubahan cara melakukan komunikasi, perubahan media cetak dan perubahan penggunakan media digital.

Pelaku pasar akan memandang konvergensi media sebagai peluang untuk mengembangkan produk mereka. Perusahaan di bidang hiburan sebagai contoh akan mencoba mengintegrasikan berbagai macam konten dalam produk maupun jasanya. Sebuah perusahaan pertelevisian, misalnya, bisa saja mengembangkan produk lain seperti radio, portal website, video games dan lainnya. Konvergensi media dan konvergensi teknologi mampu mengubah gaya hidup seseorang yang nantinya mengubah cara berpikir para pelaku industri.

Konvergensi Teknologi


Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, konvergensi media memiliki kaitan yang kuat dengan konvergensi teknologi. Menurut Burnett dan Marhsall , konvergensi media merupakan penggabungan media, industri telekomunikasi dan segala bentuk media komunikasi ke dalam bentuk digital. Mereka menyebutkan bahwa konvergensi media erat kaitannya dengan proses digitalisasi.

Ahli lain, yakni Grand dan Wilkinson berpendapat bahwa konvergensi media memiliki pengaruh yang besar dari dua jenis teknologi yakni teknologi digital dan jaringan komputer. Konvergensi teknologi sendiri terjadi akibat beberapa sebab. Poin utama dalam konvergensi teknologi adalah perubahan teknologi analog menjadi digital. Perubahan analog ke digital ini didorong oleh beberapa hal, sebagai berikut:

  • Terdapat kemajuan teknologi digital sehingga biaya yang dibutuhkan menjadi semakin murah.
  • Biaya pembangunan infrastruktur jaringan digital menjadi lebih rendah.
  • Media yang tumbuh dengan cepat. Media juga semakin dinamis.
  • Pertumbuhan pengguna yang tinggi. Semakin berkembangnya teknologi dan cepatnya arus informasi, maka penggunaan media juga meningkat.

Keempat diatas merupakan faktor utama yang mendorong terjadinya proses digitalisasi, khususnya dalam hal media.

Kemunculan Media Baru


Konvergensi media sudah tentu akan memberikan efek berupa munculnya media baru. Kita mengetahui sebelumnya bahwa pers berperan penting dalam masyarakat sebagaimana yang tertera dalam [teori pers]. Media konvensional seperti koran maupun majalan pasti melihat peluang untuk mengembangkan bisnisnya seiring dengan perkembangan teknologi digital. Pelaku industri media melihat bahwa kehadiran mereka dalam dunia digital akan meningkatkan bisnis mereka.

Konvergensi media memungkinkan integrasi dalam industri media dalam bentuk media cetak, media penyiaran dan media internet / digital. Integrasi ini memiliki kemampuan penyampaian konten yang lebih cepat, beragam dan dinamis.

Media konvensional inilah yang selanjutnya mengembangkan dirinya menjadi media digital. Diversifikasi media ini menjadikan adanya kemunculan media baru. Banyak contoh media yang melakukan konvergensi seperti Time, Liputan 6, Kompas, Media Indonesia, Trax FM dan banyak lainnya. Bagian ini akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian berikutnya

Salah satu media baru yang digunakan oleh masyarakat luas adalah aplikasi pada smartphone maupun tablet. Aplikasi berita, contohnya, mampu memberikan alur penyampaian informasi yang lebih cepat kepada masyarakat. Hal ini juga mendorong pelaku media untuk bekerja lebih dinamis dan real-time. Dengan kemudahan akses berita, masyarakat pastinya menuntut update berita yang lebih cepat sesuai dengan perkembangan di lapangan. Hal inilah yang sering disebut dengan jurnalisme online. Media baru berjenis online seringkali mampu memberikan berita yang cepat namun kurang akurat. Karena tuntutan waktu, fungsi editor menjadi minim pada media baru ini.

Pengaruh Konvergensi Media


Hadirnya konvergensi media tentunya memberikan pengaruh positif dan negatif bagi industri dan masyarakat umum. Berikut adalah dampak positif yang mampu dihasilkan konvergensi media

  • Meningkatkan akses informasi. Dengan adanya platform online, masyarakat kini lebih mudah untuk mengakses berita dan konten lainnya dengan jaringan internet. Hal ini sangat berguna bagi mereka yang sulit mendapat media cetak, saluran tv ataupun radio karena terkendala letak geografis.
  • Membuat pilihan yang beragam. Konvergensi media juga mendorong adanya media baru dan konten yang lebih beragam. Hal ini memberikan keleluasaan pengguna dalam mengakses informasi menggunakan platform yang mereka sukai.
  • Penyampaian informasi yang lebih cepat dan real time.
  • Meningkatkan peluang kerja dibidang teknologi informasi.
  • Meningkatkan kemudahan akses konten dan informasi. Dengan adanya konvergensi media, masyarakat mampu mendapat lebih dari satu jenis konten dari satu media yang sama.
  • Komunikasi interaktif. Dengan adanya konvergensi media, pengguna bisa semakin aktif memberikan komentar dan saran terhadap informasi dan konten yang diberikan.

Meski memiliki banyak kelebihan, konvergensi media juga memiliki beberapa dampak negatif, sebagai berikut:

  • Penurunan industri media cetak. Dengan adanya media online yang aksesnya lebih mudah, media cetak seperti koran atau majalah mulai ditinggalkan pelanggannya.
  • Kehilangan pekerjaan. Merujuk pada poin pertama, penurunan industri media cetak dapat berdampak pada hilangnya pekerjaan orang orang di media cetak.
  • Ketergantungan pada teknologi digital. Adanya konvergensi media juga mengubah gaya hidup masyarakat menjadi semakin bergantung pada gadget . Mudahnya akses informasi berpeluang menjadikan pengguan semakin malas.

Contoh Konvergensi Media

Terdapat banyak contoh konvergensi media yang terjadi baik di dunia internasional maupun di Indonesia. Berikut adalah contoh konvergensi media yang cukup populer.

Kompas merupakan salah satu media yang paling berpengaruh di Indonesia. Sebelumnya, Kompas hadir dalam bentuk media cetak berupa koran yang terbit harian. Seiring dengan perkembangan teknologi, kompas melakukan konvergensi media dengan meluncurkan portal berita Kompas.com. Portal ini memberikan berita yang lebih cepat, real-time dan beragam.

Para pembaca kompas yang sebelumnya harus membeli koran kini dapat mengakses informasi melalui internet. Konten berita yang ditampilkan pun menjadi lebih beragam untuk menyasar pasar yang lebih luas. Selain portal berita, kompas juga menyediakan versi digital dari koran kompas berupa epaper Kompas. Hal ini memungkinkan pelanggan harian koran kompas untuk tetap bisa mengakses berita melalui laptop, smartphone, tablet dan gadget lainnya.