Apa yang dimaksud dengan "mata silinder"?

Apa yang membedakannya dengan rabun dekat dan rabun jauh? Apa yang menyebabkan seseorang mengalami mata silinder ini? Mengapa kacamata yang digunakan disebut dengan “kacamata silinder”?

Mata Silinder atau Astigmatisme adalah keadaan dimana lensa atau kornea mata memiliki lengkungan yang tidak sempurna, menyebabkan titik cahaya jatuh di beberapa titik pada depan atau belakang retina, sehingga mata tidak dapat melihat objek dengan jelas/kabur.

Pada hipermetropi (rabun dekat) dan myopia (rabun jauh), titik cahaya jatuh hanya pada satu titik di di belakang maupun di depan retina. Seringkali astigmatisme diikuti dengan hipermetropi ataupun myopia.

Berbeda juga dengan myopia yang dapat disebabkan oleh buruknya pemeliharaan mata (membaca pada posisi yang salah, dsb.), astigmatisme lebih sering disebabkan oleh cedera pada mata, sehingga lensa atau kornea rusak. Misalnya dapat terjadi karena mata terpukul sesuatu, kecelakaan yang mengenai mata, dan yang lainnya.

Sesuai dengan namanya, kacamata silinder berbentuk seperti setengah tabung, dengan potongan cekung yang sesuai dengan keadaan mata. Untuk perbandingan, gambar 1 dan gambar 2 merupakan ilustrasi lensa konveks (+), sedangkan gambar 3 dan gambar 4 merupakan ilustrasi lensa silinder.

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Gambar 4

Sumber:

http://www.myopia.org/ebook/09chapter4.htm

Mata silinder
Mata silinder adalah kondisi dimana cahaya yang masuk ke mata tidak jatuh tepat di retina, tetapi terpecah akibatnya pandangan menjadi berbayang, tidak dapat membaca tulisan yang lurus. Hal ini di karenakan panjang kornea antara horisontal dan vertikal yang tidak sama. Hal ini bisa didapat dari orang tua atau keturunan.

Perbedaan rabun jauh dan dekat (Miopia dan Hyperopia ) adalah sebagai berikut:
Rabun jauh (Miopia) adalah suatu kondisi yang menyebabkan benda-benda yang jauh kelihatan buram. Rabun jauh (Miopia) terjadi ketika cahaya berfokus di depan retina.

Rabun dekat (Hyperopia) adalah suatu kondisi yang menyebabkan benda-benda yang dekat kelihatan buram atau kabur. Rabun dekat (Hyperopia) terjadi ketika cahaya berfokus di belakang retina.

Penyebab seseorang mengalami mata silinder
Untuk penyebab mata silinder sanagat beragam. Namun penyebab utamanya adalah faktor keturun. Selain itu, gaya hidup yang tidak benar seperti membaca atau melihat jauh dalam posisi miring, menonton TV dan membaca sambil tiduran juga disebut sebagai penyebab lain dari penyakit mata ini. Bisa juga karena sebelumnya terkena penyakit mata misal, keratoconus, ptosis, atau kecelakaan yang mengenai mata. Kurangnya vitamin juga sebagai salah satu faktor lain penyebab mata silinder.

Asal penamaan “kacamata silinder”
Menurut saya karena penyakit/ kelainan mata yang dinamakan Astigmatisma atau akrab pula disebut dengan istilah silinder, untuk itu kacamata yang dipakai dinamakan “kacamata silinder”.

Sekiranya ada yang kurang lengkap dari penjelasan saya, silahkan ditambahkan :slight_smile:

Sumber:
matasilinder.com
ariepinoci.web.id

Pengertian Mata Silinder
Mata silinder dikenal juga dengan sebutan Astimagtisme ini terjadi karena Lengkung Datar Kornea dan Lengkung Tegak Kornea tidak Simetris. Keadaaan ini bisa dianalogikan dengan lengkungan pada sendok. Pada satu sisi ada yang Landai sedangkan sisi lainnya terjal. Kalo sistem optik atau suatu lensa terlalu Melengkung/ Terjal, maka cahaya yang terbias melalui retina menjadi terlalu dekat. Sedangkan lengkung yang landai membuat fokusnya jadi terlalu jauh. Akhirnya, imej atau citraan yang jatuh jadi terpecah dua.

Gangguan Penyalit mata silinder disebut pula dengan Astigmatisma. Idealnya, mata kita berbentuk bulat seperti bola sepak, sehingga semua sinar yang dibiaskan dari suatu object yang masuk ke dalam mata kita akan bertemu di satu titik retina. Kasus Astigmatisme banyak dijumpai pada orang Asia.

Kelainan ini gak hanya meliputi masalah bagaimana fokus bayangan dibentuk, karena fokus benda yang dilihat terpecah menjadi dua bayangan. Kelainan ini disebut sebagai “Mata Silinder”.

Tapi terminologi mata silinder ternyata gak tepat, karena sebenarnya bukan matanya-nya yang silinder tapi lensa mata yang fungsinya mengoreksi keadaan Astigmatisme itulah yang bersifat silinder. Jadi,intinya yang ada hanyalah “Lensa Silinder” bukan Mata Silinder. Namun karena penyebutan orang-orang mata silinder itu maksud umum tapi maknanya khusus .

Apa Saja Gejala Mata Silinder ?

Tanda dan gejala mata silinder yang mungkin timbul:

  1. Mata kabur
  2. Penglihatan yang terdistorsi
  3. Sering memicingkan mata
  4. Tidak mampu melihat rincian halus
  5. Jika pada anak-anak dengan gangguan Silindris akan mengalami kesulitan untuk fokus pada kata-kata tercetak dan garis
  6. Ketidakmampuan untuk melihat dengan baik dekat dan jauh tanpa menyipitkan mata.
  7. Ketegangan mata, mata lelah, atau bahkan sakit kepala
    Penyebab Mata Silinder

Penyebab Mata Silinder terjadi karena kelainan Refraksi pada permukaan kornea mata. Kelainan Astigmatisma yang kecil akan mengakibatkan gangguan ketajaman penglihatan yang ringan, tapi bisa menyebabkan sakit kepala, ketegangan pada mata dan kelelahan.

Pada kelainan Mata Astigmatisma, bola mata berbentuk Ellips atau Lonjong, seperti bola Rugby, sehingga sinar yang masuk ke dalam mata tidak akan bertemu di satu titik Retina. Sinar akan dibiaskan tersebar di retina. Hal ini akan menyebabkan pkamungan menjadi kabur, tidak jelas, berbayang, baik pada saat untuk melihat jarak jauh ataupun dekat.

Cara Mengetahui Mata Silinder
Cara mengkoreksi Astigmatisma adalah dengan memberikan Lensa Silinder. Pasien dapat mengalami Kelainan Astigmatisma dan Myopia (rabun jauh) atau Hypermetropia (rabun dekat). Kalo hal ini terjadi, bisa diatasi dengan memberikan kombinasi antara lensa Spheris dan lensa Silinder, ditempatkan pada Axis / Derajat yang sesuai.

Selain kacamata dengan lensa silinder, saat ini telah tersedia lensa kontak yang bisa mengkoreksi kelainan Astigmatisma. Lensa kontak RGP (Rigid Gas Permeable) bisa digunakan untuk mengkoreksi kelainan Astigmatisma. Karena konsistensinya keras, RGP tidak mengikuti bentuk permukaan kornea, sehingga air mata yang berada di antara lensa RGP dan permukaan kornea mata akan membentuk suatu lapisan yang dapat menetralkan Astigmatisma. Lalu apa yang membedakannya mata minus dan silinder ?

Perbedaan Mata Minus dan Silinder

Penyakit mata yang secara umum diderita oleh banyak orang adalah mata minus (myopia) dan silinder (astigmatisma). Sebelum melakukan penanganan lebih lanjut, marilah kita memahami terlebih dahulu perbedaan yang mendasar dari kedua penyakit mata ini.

Mata Myopia (Minus atau Rabun Jauh)
Penyebab utama dari mata minus adalah kelengkungan kornea yang lebih pendek serta sumbu bola mata yang terlalu panjang. Kedua hal tersebut dapat diperoleh melalui orang tua atau keturunan. Namun apabila bukan keturunan, mata minus bisa diakibatkan karena aktivitas dekat terlalu lama, misalnya banyak membaca atau terlalu lama bekerja dengan komputer.

Bila seseorang mengalami mata minus, maka penyakit ini akan cenderung terus bertambah terutama jika ia masih berada pada masa pertumbuhan. Seiring dengan bertambahnya tinggi badan, maka minus juga akan bertambah dikarenakan sumbu bola mata yang ikut bertambah panjang.

Mata minus tidak bisa dicegah baik dengan terapi ataupun obat obatan kecuali jika kita melakukan operasi lasik. Yang dapat dilakukan hanyalah menjaga kesehatan mata agar minus tidak bertambah cepat dengan memberikan kacamata atau lensa kontak sesuai ukuran serta mengurangi aktivitas membaca terlalu dekat dan terlalu lama bekerja di depan komputer. Pada umumnya mata minus akan berhenti bertambah saat mendekati usia 30-an dan akan cenderung turun di usia 40-an.

Mata Astigmatisma (Silinder)

Penyebabnya adalah panjang kornea antara horisontal dan vertikal yang tidak sama. Hal ini bisa didapat dari orang tua atau keturunan. Selain itu, gaya hidup yang tidak benar seperti membaca atau melihat jauh dalam posisi miring, menonton TV dan membaca sambil tiduran juga disebut sebagai penyebab lain dari penyakit mata ini.
Berbeda dengan minus, silinder cenderung tidak akan bertambah bila kita menggunakan ukuran yang tepat pada kacamata atau lensa kontak. Silinder justru akan bertambah bila kita tidak menggunakan ukuran aslinya. Pada umumnya, sekali diberikan ukuran yang sebenarnya maka silinder akan tetap pada ukuran tersebut.

Sumber :