Apa yang dimaksud dengan Marjin Keuntungan atau Profit margin?

Profit margin merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai.

Apa yang dimaksud dengan Marjin Keuntungan atau Profit margin ?

Profit margin adalah rasio pendapatan terhadap penjualan yang diperoleh dari selisih antara penjulan bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan dibagi dengan penjualan bersih. Rasio ini mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada tingkat penjualan tertentu dan juga menilai kemampuan manajemen perusahaan untuk mengontrol berbagai pengeluaran yang langsung digunakan dalam menghasilkan penjualan yaitu pengeluaran untuk pembelian bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik.

Harrison dan Horngern (1998) menyebutkan bahwa margin laba kotor (gross profit margin) merupakan ukuran yang paling tepat untuk melihat profitabilitas. Perubahan kecil dalam rasio ini akan mengindikasikan pergerakan yang cukup besar dalam profitabilitas. Dengan demikian profit margin yang tinggi sangat diinginkan karena mengindikasikan laba yang dihasilkan melebihi harga pokok penjualan.

Adapun rumus-rumus profit margin sebagai berikut :

PM = (Penjualan Bersih - HPP) / Penjualan Bersih

HPP = Persediaan Awal + Pembelian Bersih - Persediaan Akhir

dari persamaan diatas diperoleh persamaan sebagai berikut :

PM = (Penjualan Bersih - Persediaan Awal + Pembelian Bersih - Persediaan Akhir) / Penjualan Bersih

dimana :

PM : Profit margin
HPP : Harga Pokok Penjualan

Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa profit margin mempunyai pengaruh positif terhadap nilai persediaan akhir. Berarti dengan penjualan bersih, persediaan awal dan pembelian bersih yang tetap dan nilai persediaan akhir yang tinggi akan menghasilkan profit margin yang tinggi. Dan sebaliknya, nilai persediaan akhir yang rendah akan menghasilkan profit margin yang rendah pula.

Menurut Dopuch dan Ronen dalam Abdullah (2004) menyatakan bahwa jumlah laba dipakai untuk keputusan investasi dan operasi. Untuk keputusan investasi, investor lebih menyukai perusahaan yang melaporkan laba yang lebih besar (dengan asumsi besaran perusahaan sama dan berada dalam satu industri). Ini bermakna bahwa perbedaan dalam laba mencerminkan perbedaan kinerja perusahaan yang sesungguhnya dan bukan semata-mata karena perbedaan artifisial sebagai akibat pemilihan teknik-teknik akuntansi.

Penentuan besarnya investasi atau alokasi modal dalam persediaan mempunyai efek yang langsung terhadap profit margin perusahaan yang akan direspon oleh investor (Riyanto, 1990).

Kesalahan dalam penetapan besarnya investasi dalam persediaan akan menekan profit margin perusahaan. Besar kecilnya profit margin juga akan mempengaruhi perhitungan laba bersih perusahaan yang tercantum dalam laporan laba rugi. Respon investor biasanya berupa keinginan investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut yang pada akhirnya akan menaikkan harga saham perusahaan. Kenaikan harga saham perusahaan mencerminkan market value perusahaan, sehingga profit margin berpengaruh terhadap market value perusahaan.

Berkenaan dengan laporan laba rugi perusahaan, Wolk dan Tearney (1997) menyatakan bahwa manajer melihat laba stabil sebagai aliran earning yang lebih stabil atau earning yang rendah akan mendorong penilaian yang lebih tinggi bagi perusahaan.

Ronen dan Sadan dalam Wolk dan Tearney (1997) memberi penjelasan alternatif bahwa laba yang stabil memfasilitasi para manajer untuk memprediksi secara lebih baik aliran kas masa depan yang didasarkan pada nilai perusahaan.

Sementara itu, Beaver dan Dukes dalam Belkaoui (1993) menyatakan bahwa metode yang seharusnya dilaporkan merupakan metode yang menghasilkan angka-angka laba yang mempunyai hubungan paling dekat dengan harga-harga surat berharga adalah metode yang paling konsisten dengan informasi yang dihasilkan dalam suatu harga-harga saham yang efisien.

Profit margin merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. Sutrisno (2003)

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Profit Margin = (EBIT / Penjualan Bersih) x 100%

Profit margin adalah Perbandingan antara net operating income dengan net sales yang dinyatakan dalam persentase. Dapat pula dikatakan bahwa profit margin ialah selisih antarsa net sales dengan operating expense (harga pokok penjualan + biaya administrasi + biaya penjualan + biaya umum) yang dinyatakan dalam persentase dari net sales”. Riyanto (2001)

Profit Margin = (Net Operating Income / Net Sales) x 100%

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan profit margin adalah rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan sejumlah laba dari setiap tingkat penjualan tertentu yang dinyatakan dalam presentasi.

Unsur-Unsur Pembentuk Profit Margin

1 Laba

Pratama Raharja (2004:151), mendefinisikan bahwa “Laba atau keuntungan adalah nilai penerimaan total perusahaan dikurangi biaya total yang dikeluarkan perusahaan.”
Dari definisi diatas ,dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan laba adalah kelebihan pendapatan atas biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.
Menurut Soemarso(2002) terdapat beberapa jenis laba yang biasa digunakan dalam bidang akuntansi, diantaranya adalah:

  1. Laba kotor
    Laba kotor merupakan penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan. Oleh karena itu laba kotor merupakan nilai lebih yang diperoleh perusahaan atas hasil penjualan yang diterima dari harga pokok barang yang dijual.dengan meningkatkan penjualan ataupun menurunnya biaya produksi,maka pencapaian laba kotor akan maksimal.

  2. Laba operasi
    Laba operasi atau laba usaha merupakan selisih antara laba bruto dan biaya usaha atau selisih antara hasil penjualan bersih dengan harga pokok penjualan dan biaya operasi. Jadi, laba operasi merupakan pendapatan bersih dari operasi yang dilakukan.

  3. Laba bersih
    Laba bersih (net income) adalah selisih lebih semua pendapatan dan keuntungan terhadap semua biaya dan kerugian. Jumlah ini merupakan kenaikan bersih terhadap semua biaya dan kerugian. Jumlah ini merupakan kenaikan bersih terhadap modal. Laba bersih dibedakan atas :

    • Laba bersih sebelum pajak yaitu selisih lebih pendapatan dan keuntungan terhadap semua biaya dan kerugian yang merupakan kenaikan bersih atas modal, sebelum dikurangi pajak.
    • Laba setelah pajak yaitu selisih lebih pendapatan atas biaya-biaya yang dibebankan yang merupakan kenaikan bersih atas modal, setelah dikurangi pajak.
  4. Laba ditahan
    Laba ditahan merupakan jumlah akumulatif laba bersih dari sebuah perseroan terbatas dikurangi distribusi laba (income distribution) yang dilakukan.

Jenis laba yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah laba operasi atau usaha karena penelitian ini ditunjukan untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari hasil operasinya.