Apa yang anda ketahui tentang mangga?

image
Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota dari suku Anacardiaceae. Nama “mangga” berasal dari bahasa Tamil, mankay, yang berarti man “pohon mangga” + kay “buah”.

1 Like

“Apa Yang Dimaksud Dengan Mangga?”

Mangga merupakan salah satu buah tropis unggulan yang digemari oleh masyarakat di dunia. Mangga ( Mangifera indica L.) berasal dari India, tepatnya sekitar perbatasan India dengan Birma, kemudian menyebar ke Asia Tenggara. Mangga merupakan jenis tanaman komersial di Asia Tenggara seperti, Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Thailand serta diketahui telah dibudidayakan sejak 4000 tahun silam. Di Indonesia, disebut mangga, di Portugis disebut manga, sedangkan di Inggris disebut Mango. Mangga merupakan tanaman buah yang potensial dikembangkan karena mempunyai tingkat keragaman genetik yang tinggi, sesuai dengan agroklimat Indonesia, disukai oleh hampir semua lapisan masyarakat dan memiliki nilai pasar yang luas. Mangga penting bagi kehidupan bagi petani karena usaha tani mangga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Produksi dan luas panen mangga di Indonesia meningkat sampai tahun 2015 dengan luas panen 198.903 ha, dan tahun 2019 menjadi 284.293 ha, ini membuktikan bahwa perkembangan buah mangga di Indonesia cukup pesat.

Tanaman mangga berasal dari kingdom Plantae , Divisi Tracheophyta , kelas Magnoliopsida , ordo Sapindales , famili Anacardiaceae , genus Mangifera , species Mangifera indica . Mangifera indica L. merupakan pohon yang sepanjang tahun terus memiliki daun hijau dan dapat tumbuh hingga 10-45 m. Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. Mangga tumbuh berupa pohon berbatang tegak, bercabang banyak, dan bertajuk rindang hijau sepanjang tahun. Tinggi pohon dewasa bisa mencapai 10-45 m. Kulit batang pohon mangga coklat kelabu sampai kehitaman. Kulit batang pohon mangga bagian terluar memecah atau beralur. Pohon mangga bertajuk rimbun dan lebarnya bisa mencapai 10 m. Umur pohon bisa mencapai 100 tahun lebih.

image
Gambar 1. Pohon Mangga

Morfologi
Morfologi pohon mangga terdiri atas akar, batang, daun, dan bunga. Batang tanaman mangga yang masih muda terbentuk dari kulit yang amat tipis disebut kulit ari atau epidermis, kemudian kulit ini diubah menjadi lapisan gabus. Bila pohon bertambah tua, lapisan ini tidak tumbuh lagi, melainkan pecah-pecah. Karena di bagian sebelah dalam kulit timbul lapisan gabus baru. Bunga mangga dapat melakukan penyerbukan sendiri karena tepung sari yang jatuh pada tampuk berasal dari pohon itu sendiri. Hal ini menyebabkan mangga disebut tanaman berumah satu. Bunga mangga terdiri dari beberapa bagian dasar bunga, kelopak, daun bunga, benang sari dan kepala putik. Daun mangga terdiri atas dua bagian yaitu tangkai daun dan badan daun. Badan daun bertulang tulang dan berurat-urat antara tulang daun dan urat tertutup daging daun. Daun mangga diselimuti oleh kulit tipis yang tidak mudah terlihat oleh mata telanjang yang dinamakan kulit ari, di kulit ari ini terletak mulut daun atau stomata. Buah mangga dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu kulit, daging dan biji. Komposisi buah mangga terdiri dari kulit buah dengan bobot berkisar antara 11- 18%, biji 14-22% serta daging buah yang berkisar antara 60-75% dari berat buah. Komponen utama buah mangga terdiri dari air, karbohidrat (dalam bentuk gula) dan vitamin. Komponen lain terdiri dari berbagai macam asam, protein, mineral, zat warna, tanin dan zat-zat volatile (ester) yang memberikan bau harum (khas). Vitamin C pada buah mangga berkisar antara 13 mg sampai 80 mg/100 g tergantung varietas.

Jenis-jenis Mangga
Genus dari keluarga Anacardiaceae yang berasal dari Asia Tenggara tercatat ada 62 spesies enam belas spesies diantaranya memiliki buah yang dapat dimakan, tetapi hanya spesies Mangifera caesia , Jack., Mangifera foetida , Lour., Mangifera odorata , Griff., dan Mangifera indica , L. yang biasa dimakan. Diantara keempat spesies mangga yang dapat dimakan tersebut, yang memiliki jenis paling banyak adalah Mangifera indica , L. sebagian dari mangga tersebut terpenting memiliki aroma yang cukup kuat. Di Indonesia ada beberapa jenis dan varietas mangga komersial yang sudah terkenal bagus mutunya, antara lain:

  1. Mangga Golek
    Mangga golek merupakan salah satu jenis atau varian mangga yang pertama kali dikembangkan di tanah India. Mangga golek memiliki ukuran yang begitu besar dengan bentuk yang lonjong, ujungnya meruncing dan tak berparuh. Warna buah yang masih muda berwarna hijau, sedangkan buah yang tua berwarna kuning pada pangkalnya dan kehijauan pada ujungnya. Kulit tidak begitu tebal dan halus. Daging buah yang tebal dan tak berserat dan rasanya yang begitu manis saat matang dan aromanya yang tajam. Mangga jenis ini sangat digemari oleh pecinta mangga dan merupakan varietas unggul. Berikut bentuk mangga golek, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
    image
    Gambar 2. Mangga Golek

  2. Mangga Arumanis
    Mangga jenis arumanis merupakan mangga asal kota Probolinggo. Tinggi pohon mencapai ±9 meter, berdaun lebat, berbuah sedang dan teratur, frekuensi kerontokan buah sedikit/rendah. Malai bunga berwarna kuning, tangkai hijau kekuningan dan merupakan bunga majemuk. Musim berbunga antara Juli dan Agustus, musim panen antara September, Oktober dan November. Karakter dari buah yang telah tua ialah berwarna hijau tua dan dilapisi lilin, mencapai berat 450 gram, berbentuk jorong, pangkal buah bulat, pucuk buah runcing. Kulit tipis, halus, berbintik-bintik putih kehijauan. Daging buah tebal, kuning dan berserat sedikit. Air buah banyak, beraroma harum dan rasanya manis sekali. Biji berbentuk tipis, berukuran panjang ±13 cm dan berserat pendek. Produksi dari jenis ini adalah 40- 50 kg/pohon/tahun. Berikut bentuk mangga arumanis, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
    image
    Gambar 3. Mangga Arumanis

  3. Mangga Manalagi
    Mangga manalagi merupakan salah satu varietas jenis mangga yang sangat digemari. Mangga manalagi memiliki bentuk yang sedikit lebih kecil atau pendek dibandingkan dengan mangga golek. Mangga yang satu ini memiliki kulit buah yang tebal dan berwarna hijau saat muda maupun tua, namun sedikit keabuan dengan kulit dipenuhi dengan bintik-bintik putih. Mangga manalagi memiliki daging yang padat dan berserat berwarna kuning keemasan. Bentuk mangga manalagi dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
    image
    Gambar 4. Mangga Manalagi

  4. Mangga Madu
    Rasanya yang semanis madu lebah membuat mangga ini disebut mangga madu. Mangga madu ini berbunga pada Juli-Agustus dan waktu panen pada bulan September-November. Buah mangga madu berbobot sekitar 375 g per buah, memiliki panjang sekitar 10,5 cm, dan berbentuk bulat panjang dengan pangkal dan pucuk buah bulat. Paruh pada ujung buah tidak jelas terlihat, begitu pula lekuknya. Kulit buah halus, berlilin, dan pada permukaan kulitnya terdapat bintik-bintik kelenjar berwarna putih kehijauan. Buah mangga madu yang sudah masak pangkalnya berwarna kuning kemerah-merahan dengan ujung buah masih berwarna hijau. Daging buah yang sudah masak berwarna kuning dengan bagian dalamnya akan terlihat semakin berwarna kuning tua seperti warna madu. Daging buahnya berserat sedikit, kadar airnya sedang, dan beraroma harum. Bentuk mangga madu dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
    image
    Gambar 5. Mangga Madu

  5. Mangga Apel
    Mangga apel merupakan salah satu jenis mangga genjah atau rajin berbuah. Umumnya buah akan muncul setelah berumur 2 tahun pasca okulasi. Mangga apel terdiri dari dua tipe yaitu mangga apel hijau dan mangga apel merah. Seperti namanya, mangga apel hijau memiliki kulit buah berwarna hijau saat muda dan akan berubah menjadi kuning saat sudah matang. Daging buah berwarna oranye dengan tekstur yang halus. Rasa mangga apel hijau manis-asam. Mangga apel merah memiliki kulit buah berwarna merah kekuningan dan lebih tipis dibandingkan mangga apel hijau. Rasa daging buah mangga apel merah lebih manis dan lebih beraroma dibandingkan mangga apel hijau. Berikut bentuk mangga apel, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
    image
    Gambar 6. Mangga Apel

Kandungan Mangga
Buah mangga banyak mengandung vitamin A dan C. Buah mangga masak mengandung vitamin A sekitar 4800 IU ( International Unit ) dan sekitar 13-80 mg vitamin C per 100 gram daging buah masak. Selain itu, mangga juga mengandung sekitar 0,04 mg vitamin B1 dan 0,05 mg vitamin B2. Komposisi buah mangga terdiri dari 80% air dan 15%-20% gula, protein, lemak, mineral, zat warna, tanin serta berbagai macam vitamin, antara lain vitamin A, B, C dan zat-zat yang mudah menguap. Buah mangga memiliki kadar kapur 0,03%, kadar fosfor 0,02% dan besi 4,5 mg/gram. Buah mangga yang masak memiliki jumlah tepungnya lebih sedikit bila dibandingkan dengan buah mentah, karena sebagian tepung banyak yang telah berubah menjadi zat gula. Ketika dimakan, buah yang masak lebih banyak memberikan sumber kalori atau tenaga. Selulosa dan pektin yang terkandung di dalam buah mangga juga dapat memudahkan proses pencernaan. Menurut USDA National Nutrient data base , kandungan gizi yang terdapat pada buah mangga ( Mangifera indica L.) adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Kandungan Zat Gizi Buah Mangga/100 g

Zat Gizi Kandungan
Energi 250 kJ (60 kcal)
Karbohidrat 15 g
Gula 13.7 g
Serat pangan 1.6 g
Lemak 0.38 g
Protein 0.82
Vitamin A equiv. 54 μg (6%)
Beta-karoten 640 μg (6%)
Lutein dan zeaxanthin 23 μg
Thiamin (Vit. B1) 0.028 mg (2%)
Riboflavin (Vit. B2) 0.038 mg (3%)
Niacin (Vit. B3) 0.669 mg (4%)
Asam Pantotenat (B5) 0.197 mg (4%)
Vitamin B6 0.119 mg (9%)
Folat (Vit. B9) 43 μg (11%)
Vitamin C 36.4 mg (61%)
Vitamin E 0.9 mg (6%)
Vitamin K 4.2 μg (4%)
Kalsium 11 mg (1%)
Besi 0.16 mg (1%)
Magnesium 10 mg (3%)
Mangan 0.063 mg (3%)
Fosfor 14 mg (2%)
Kalium 168 mg (4%)
Natrium 1 mg (0%)
Zink 0.09 mg (1%)

Sumber: Data Nutrisi USDA

Manfaat Mangga
Rasa buah mangga yang manis-asam, bertekstur lunak, dan berwarna kuning-jingga ternyata memiliki beragam manfaat. Beberapa manfaat mangga sebagai berikut.

  • Sumber Serat
    Kandungan serat dalam buah mangga sekitar 1,8 persen, memberikan kontribusi yang cukup terhadap kebutuhan serat manusia. Serat pangan memiliki peran fisiologis terhadap usus. Serat pangan buah mangga terdiri dari serat pangan larut, yaitu pektin dan serat pangan tidak larut, yaitu selulosa. Masing-masing jenis serat pangan ini sangat penting bagi kesehatan manusia. Salah satu fungsi dari serat pangan larut yaitu memperlambat kecepatan pencernaan dalam usus. Jika seandainya fungsi mastikasi, pengunyahan dan penelanan rongga mulut tidak terlalu efektif (makanan tidak sempurna dikunyah dan dihancurkan) maka secara lambat usus akan mencerna makanan lebih efektif. Sehingga semua makanan dapat terurai dengan mudah dan diabsorpsi dengan baik oleh usus.

  • Sumber Antioksidan
    Kemampuan antioksidatif dari buah mangga dihasilkan oleh berbagai senyawa yang terdapat di dalamnya, yaitu betakaroten, senyawa fenolik, lupeol, vitamin C, E, serta beberapa mineral seperti Cu, Zn, Mn, dan Se. Senyawa-senyawa tersebut dapat melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, seperti kanker. Kemungkinan terjadi kanker disini juga termasuk yang terjadi di dalam mulut, atau yang biasa disebut oral cancer atau karsinoma rongga mulut. Walaupun mungkin efeknya tidak secara langsung, namun perubahan mendasar pada materi genetis dan sel-sel lainnya akibat asap rokok, pengaruh lingkungan/faktor industri dapat menjadi faktor resiko dan pemicu terjadinya kanker intraoral.

  • Sumber Vitamin C
    Kandungan vitamin C mangga cukup layak diperhitungkan. Setiap 100 gram bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C sebanyak 41 mg, mangga muda bahkan hingga 65 mg. Berarti, dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gram (buah ukuran kecil), kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi. Vitamin C memiliki fungsi menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler, kesehatan gigi dan gusi. Ia membantu penyerapan zat besi, dimana jika terjadi defisiensi zat besi dalam tubuh maka kita akan rentan (lebih mudah) terkena karies. Ia pun juga dapat menghambat produksi nitrosamin, satu zat pemicu kanker. Vitamin C mampu pula membuat jaringan penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka. Jika seseorang mengalami kekurangan (defisiensi) vitamin ini maka gusi (gingiva)-nya akan mengalami hiperplasia (pembesaran) yang mungkin diikuti dengan gejala klinis berupa gusi merah kebiruan, ulserasi, dan mudah berdarah. Manifestasi defisiensi vitamin C dalam mulut biasa dikenal dengan nama penyakit “ Scurvy ”.

  • Sumber Mineral: Kalium
    Kalium terdapat dalam jumlah besar pada buah mangga. Tiap 100 gram mangga mengandung kalium 156 mg. Dengan mengkonsumsi buah mangga minimal 250 gram, kecukupan kalium sebanyak 400 mg per hari dapat terpenuhi. Kalium mempunyai fungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, dan membantu tekanan darah.

  • Sumber Air
    Karena mengandung unsur air yang paling tinggi maka buah mangga dapat diambil sarinya atau dibuat sebagai jus. Oleh karena rasa manis dan airnya yang tinggi menyebabkan buah ini amat menyegarkan ketika dimakan, walaupun agak lecek dan kotor. Di pasar dan supermarket kini sudah sangat mudah dijumpai jus mangga yang telah dikemas dalam produk siap untuk konsumsi. Dalam setiap 100 gram mangga ranum terdapat 84% air, 41 mg vitamin C, dan 73 kalori energi, sedangkan mangga muda mengandung 84% air, 65 mg vitamin C, dan 66 kalori energi. Jika dibandingkan dengan jumlah kandungan vitamin C pada jeruk dimana setiap 100 gram bagian jeruk manis yang bisa dimakan, terkandung 49 mg vitamin C. Maka ternyata kandungan vitamin C mangga muda masih lebih tinggi. Angka kebutuhan rata-rata konsumsi vitamin C yang dianjurkan bagi setiap pria adalah 40 mg dan wanita 30 mg perhari.

REFERENSI

Faisal, Mahfudz, dan Adelina E. 2017. Karakteristik Mangga Lokal ( Mangifera spp ) Melalui Identifikasi Morfologi dan Anatomi di Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi. Jurnal Agroland . Vol. 24 (1): 49-56.

Ide, Pangkalan. 2004. Health Secret of Mango . Jakarta: Elex Media Computindo.

M. L. L. Z. T., dan Husni P. 2019. Aktivitas Farmakologi Tanaman Mangga ( Mangifera indica L.): Review . Jurnal Farmaka . Vol. 17 (2): 187-194.

Oktavianto Y., Sunaryo, dan Suryanto A. 2015. Karakterisasi Tanaman Mangga ( Mangifera indica L.) Cantek, Ireng, Empok, Jempol di Desa Tiron, Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri. Jurnal Produksi Tanaman . Vol. 3 (2): 91-97.

Pracaya. 2004. Bertanam Mangga . Jakarta: Penebar Swadaya.

Sembring M. B., Rahmi D., Maulina M., Tari V., Rahmayanti, dan Suwardi A. B. 2020. Identifikasi Karakter Morfologi dan Sensoris Kultivar Mangga ( Mangifera indica L.) di Kecamatan Langsa Lama, Aceh, Indonesia. Jurnal Biologi Tropis . Vol. 20 (2): 179-184.

1 Like