Apa yang dimaksud dengan Manajemen Kurikulum?

Salah satu komponen yang sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan pada pendidikan ialah kurikulum. Kurikulum ialah salah satu komponen yang mempunyai peran strategis pada sistem pendidikan. Kurikulum merupakan sistem program belajar mengajar guna menggapai tujuan institusional terhadap lembaga pendidikan, maka kurikulum berperan untuk mewujudkan sekolah yang memiliki kualitas atau mutu baik.

Sehingga, menurut Youdics apa yang dimaksud dengan Manajemen Kurikulum?

Referensi

Kristiawan, Muhammad, dkk. 2017. MANAJEMEN PENDIDIKAN. Yogyakarta: CV BUDI UTAMA.

1. PENGERTIAN KURIKULUM
Berikut pengertian kurikulum menurut para ahli, yaitu:

  • Menurut Rusman (2011: 3) kurikulum ialah upaya sekolah guna memengaruhi peserta didik untuk belajar pada ruangan kelas atau diluar kelas. Dan juga kurikulum sebagai seluruh aktivitas yang diperuntukkan pada peserta didik akan tetapi dibawah tanggung jawab sekolah.

  • Menurut Harold B (1965) kurikulum ialah seluruh aktivitas yang diperuntuukan kepada peserta didik dibawah tanggung jawab dari sekolah

  • Menurut Ramayulis (2005) kurikulum ialah salah satu komponen yang menetapkan pada sistem pendidikan, karena kurikulum untuk menggapai tujuan dalam pendidikan dan menjadi pedoman untuk penyelenggaraan pengajaran pada jenjang pendidikan.

Maka, dapat disimpulkan bahwa kurikulum ialah seperangkat rancangan dan pengaturan terhadap tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta menjadi pedoman pelaksanaan pada aktivitas proses belajar mengajar guna menggapai tujuan pendidikan dengan cara efektif dan efisien.

2. PENGERTIAN MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen kurikulum merupakan sistem untuk mengelola mengenai kurikulum dengan cara kooperatif, komperhensif, sistematik, dan sistemik yang akan dijadikan untuk acuan lembaga pendidikan untuk mewujudkan tercapainya tujuan pada kurikulum tersebut. Suharsimi Arikunto (2000: 8) menyatakan bahwa manajemen kurikulum ialah pengimplementasian jenis aktivitas dan fungsi manajemen (perencanaan, penyelenggaraan, dan penilaian) terhadap kurikulum.

Menurut Lunenberg & Orstein (2004: 489) terdapat 3 (tiga) proses pada manajemen kurikulum ini seperti perencanaan terhadap kurikulum, penyelenggaraan kurikulum, dan penilaian dalam penyelenggaraan kurikulum. Berikut penjelasan mengenai proses-proses pada manajemen kurikulum, seperti berikut:

  • Perencanaan kurikulum
    Menurut Saylor dalam Lunenberg & Orstein (2004: 468) kurikulum menjadi rancangan umum guna program pada pembelajaran, bahan pengajaran, silabi, kebijakan, dan lain sebagainya. kurikulum harus disatukan menjadi rencana kurikulum yang memiliki tanggung jawab atas berlangsungnya dalam sekolah.
    Perencanaan kurikulum merupakan proses penetapan pada tujuan kurikulum dan cara guna menggapai tujuan. Perencanaan kurikulum bisa dimuali dengan melakukan perumusan pada visi dan misi dalam lembaga, profil lulusan, dan desain dalam kurikulum.

  • Penyelenggaraan kurikulum
    Penyelenggaraan kurikulum berhubungan dengan kegiatan pengajaran seperti metode pengajaran, material, dan sumber daya, dan rancangan pelajaran yang sering diamati dalam kelas Ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Penyelenggaraan kurikulum merupakan proses belajar mengajar yang dimulai dengan perencanaan terhadap pembelajaran, penyelenggaraan proses belajar mengajar, dan evaluasi terhadap pembelajaran guna mengetahui pencapaian terhadap tujuan, efektivitas pemanfaatan terhadap strategi, metode, dan media pada pembelajaran.

  • Evaluasi kurikulum
    Evaluasi terhadap kurikulum mengikutsertakan prosedur guna mengevaluasi hasil peserta didik dan rencana pada kurikulum. Glatthorn (2015: 358) menyatakan bahwa evaluasi kurikulum merupakan penilaian capaian terhadap program yang diberikan dalam kegiatan belajar dan bidang studi. Ruang lingkup evaluasi kurikulum ini sangat luas dibandingkan evaluasi terhadap pembelajaran.
    Evaluasi kurikulum seperti evaluasi terhadap tujuan, bahan ajar, proses belajar mengajar, dan evaluasi pembelajaran. Evaluasi kurikulum ialah aktivitas yang sangat dibutuhkan guna melaksanakan pengembangan pada kurikulum.
    Sehingga, evaluasi kurikulum bisa didapatkan informasi tentang kelebihan maupun kekuarngan dalam model kurikulum, baik secara konseptual dan operasional. Dapat disimpulkan, penerapan kurikulum perlu adanya aktivitas manajemen karena menunjukkan cara bagaimana penerapan kurikulum dengan baik, meminimalisir hambatan dan memberikan efektivitas maupun efisiensi menganai usaha pencapaian terhadap tujuan, maka bisa mengoptimalkan pemanfaatan mengenai sumber daya dalam penerapan pada kurikulum.

  • Pengembangan kurikulum
    Pengembangan kurikulum ialah terjadi karena adanya perkembangan kehidupan dan IPTEKS. Pengembangan kurikulum sangat dibutuhkan guna merespon, seperti:
    a. Perkembangan pada IPTEKS
    b. Perubahan terhadap sosial diluar sistem pendidikan
    c. Memenuhi kebutuhan peserta didik
    d. Kemajuan pada pendidikan
    e. Perubahan terhadap sistem pendidikan
    Untuk pengembangan kurikulum di Indonesia sendiri mengikuti paradigma Thoma Khun. Meskipun, masih ada persepsi untuk pengembangan kurikulum terjadi karena perubahan dalam pimpinan yang mengikuti suatu periode yang biasanya dilaksanakan secara 5 atau 10 tahun dalam sekali.
    Miller dan Seller (1985) menyatakan bahwa pengembangan kurikulum dalam satuan pendidikan bisa dilaksanakan dengan melalui beberapa tahap, seperti berikut:
    a. Studi kelayakan dan kebutuhan
    b. Merancang konsep perencanaan terhadap kurikulum
    c. Pengembangan rencana guna penyelenggaraan kurikulum
    d. Melakukan uji coba pada kurikulum pada lapangan
    e. Penyelenggaraan kurikulum
    f. Melakukan penilaian dan pengawasan pada kurikulum
    g. Penyelenggaraan perbaikan
    h. Kebijakan dalam pengembangan kurikulum di Indonesia

3. KARAKTERISTIK MANAJEMEN KURIKULUM
Berikut karakteristik terhadap perencanaan kurikulum, seperti berikut:

  • Karakteristik perencanaan kurikulum
    Berikut karakteristik perencanaan kurikulum, meliputi:
    a. Pengertian perencanaan kurikulum
    b. Fungsi perencanaan kurikulum
    c. Model perencanaan kurikulum
    d. Desain pada kurikulum

  • Karakteristik pengorganisasian kurikulum
    Terdapat beberapa bentuk organisasi kurikulum yang mempunyai ciri masing-masing, seperti:
    a. Kurikulum mata pelajaran
    b. Kurikulum mata pelajaran berkolerasi
    c. Kurikulum dalam bidang studi
    d. Kurikulum integrasi
    e. Kurikulum inti

4. KOMPONEN KURIKULUM
Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional dimana kurikulum mengandung beberapa komponen yaitu tujuan, isi, bahan pelajaran, dan cara penyampaian. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2005: 103) terdapat beberapa komponen pada kurikulum meliputi tujuan, isi, proses, media, dan evaluasi. Sedangkan, Suharsimi Arikunto (2000: 38) menyatakan bahwa komponen kurikulum meliputi tujuan, bahan pelajaran, proses belajar mengajar, dan evaluasi. Berikut penjelasan secara rinci mengenai komponen pada kurikulum, seperti:

  • Tujuan
    Kurikulum memiliki tujuan yaitu memegang peran yang sangat penting, akan mengacu pada seluruh aktivitas pengajaran dan mewarnai komponen lainnya. Nana Syaodih Sukmadinata (2005: 103) menyatakan bahwa tujuan dalam kurikulum terdapat dua hal, seperti:
    a. Perkembangan tuntutan, situasi, dan kebutuhan pada masyarakat
    b. Dilandaskan oleh pemikiran dan terarah pada pencapaian pada nilai filosofis.
    Terdapat beberapa kategori pada tujuan pendidikan seperti tujuan umum, khusus, jangka panjang, menengah, dan pendek. Tujuan pendidikan nasional yang memiliki jangka waktu yang panjang ialah tujuan umum, sedangkan untuk tujuan instruksional yang memiliki jangka waktu yang pendek ialah tujuan khusus.

  • Isi
    Untuk menggapai tujuan mengajar yang telah ditetapkan perlu adanya bahan ajar. Bahan ajar berisi topik dan sub topik. Untuk sub topik berisi ide pokok yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Sub topik terstruktur yang membentuk suatu sekuens bahan ajar

  • Proses pembelajaran
    Perencanaan terhadap bahan ajar berkaitan dengan strategi. Selain menggunakan strategi dan metode pembelajaran, pada proses belajar mengajar perlu diberikan dengan media belajar mengajar guna menambahkan efisiensi dan kefektivitasan pada proses belajar mengajar tersebut.

  • Evaluasi pembelajaran
    Nana Syaodih Sukmadinata (2005: 103) menyatakan bahwa evaluasi diberitahukan guna menilai pencapainya mengenai tujuan yang telah ditetapkan dan menilai proses penyelengaraan mengajar. Setiap aktivitas akan memberikan feedback, demikian juga dalam pencapaian terhadap tujuan belajar dan proses penyelenggaraan mengajar. Feedback tersebut dimanfaatkan guna menyempurnakan tujuan mengajar, penetapan bahan ajar, strategi, dan media untuk mengajar. Nana Syaodih Sukmadinata (2005: 103) menyatakan bahwa evaluasi pembelajaran terdapat 2 (dua) macam yaitu evaluasi hasil belajar mengajar dan evaluasi penyelenggaraan mengajar.

Referensi

Juliantina, Farida. 2018. MANAJEMEN PENDIDIKAN. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Safruddin, Abdul, Jabar, Cepi, dkk. 2016. MANAJEMEN PENDIDIKAN. Yogyakarta: UNY Press.

Syafaruddin, dkk. 2017. Manajemen Kurikulum. Medan: PERDANA PUBLISHING.

Kristiawan, Muhammad, dkk. 2017. MANAJEMEN PENDIDIKAN. Yogyakarta: CV BUDI UTAMA.