Apa yang dimaksud dengan Maag atau Gastritis?

Maag atau Gastritis

Gastritis adalah kondisi ketika lapisan lambung mengalami iritasi, peradangan atau pengikisan. Berdasarkan jangka waktu perkembangan gejala, gastritis dibagi menjadi dua, yaitu akut (berkembang secara cepat dan tiba-tiba) dan kronis (berkembang secara perlahan-lahan).

Apa yang dimaksud dengan Gastritis ?

Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung sebagai mekanisme proteksi mukosa apabila terdapat akumulasi bakteri atau bahan iritan lain. Proses inflamasi dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal.

Hasil Anamnesis (Subjective)

Keluhan

Pasien datang ke dokter karena rasa nyeri dan panas seperti terbakar pada perut bagian atas. Keluhan mereda atau memburuk bila diikuti dengan makan, mual, muntah dan kembung.

Faktor Risiko

  1. Pola makan yang tidak baik: waktu makan terlambat, jenis makanan pedas, porsi makan yang besar
  2. Sering minum kopi dan teh
  3. Infeksi bakteri atau parasit
  4. Pengunaan obat analgetik dan steroid
  5. Usia lanjut
  6. Alkoholisme
  7. Stress
  8. Penyakit lainnya, seperti: penyakit refluks empedu, penyakit autoimun, HIV/AIDS, Chron disease

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)

Pemeriksaan Fisik Patognomonis

  1. Nyeri tekan epigastrium dan bising usus meningkat.
  2. Bila terjadi proses inflamasi berat, dapat ditemukan pendarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena.
  3. Biasanya pada pasien dengan gastritis kronis, konjungtiva tampak anemis.

Pemeriksaan Penunjang

Tidak diperlukan, kecuali pada gastritis kronis dengan melakukan pemeriksaan:

  1. Darah rutin.
  2. Untuk mengetahui infeksi Helicobacter pylori: pemeriksaan Urea breath test dan feses.
  3. Rontgen dengan barium enema.
  4. Endoskopi

Penegakan Diagnosis (Assessment)

Diagnosis Klinis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Untuk diagnosis definitif dilakukan pemeriksaan penunjang.

Diagnosis Banding

  1. Kolesistitis
  2. Kolelitiasis
  3. Chron disease
  4. Kanker lambung
  5. Gastroenteritis
  6. Limfoma
  7. Ulkus peptikum
  8. Sarkoidosis
  9. GERD

Komplikasi

  1. Pendarahan saluran cerna bagian atas
  2. Ulkus peptikum
  3. Perforasi lambung
  4. Anemia

Penatalaksanaan komprehensif (Plan)

Penatalaksanaan

Terapi diberikan per oral dengan obat, antara lain: H2 Bloker 2x/hari (Ranitidin
150 mg/kali, Famotidin 20 mg/kali, Simetidin 400-800 mg/kali), PPI 2x/hari (Omeprazol 20 mg/kali, Lansoprazol 30 mg/kali), serta Antasida dosis 3 x 500- 1000 mg/hari.

Konseling dan Edukasi

Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari pemicu terjadinya keluhan, antara lain dengan makan tepat waktu, makan sering dengan porsi kecil dan hindari dari makanan yang meningkatkan asam lambung atau perut kembung seperti kopi, teh, makanan pedas dan kol.

Kriteria rujukan

  1. Bila 5 hari pengobatan belum ada perbaikan.
  2. Terjadi komplikasi.
  3. terdapat alarm symptoms

Peralatan : -

Prognosis

Prognosis sangat tergantung pada kondisi pasien saat datang, komplikasi, dan pengobatannya. Umumnya prognosis gastritis adalah bonam, namun dapat terjadi berulang bila pola hidup tidak berubah.

Referensi

  1. Sudoyo, A.W. Setiyohadi, B. Alwi, I. Simadibrata, M. Setiati, S. eds. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 4 ed. Vol. III. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2006. (Sudoyo, et al., 2006)