Apa yang dimaksud dengan Lubang Cacing (Wormhole)?

https://i2.wp.com/warstek.com/wp-content/uploads/2018/02/081616_TO_wormhole_main.jpg?resize=800%2C445&ssl=1

Alam semesta merupakan tempat yang sangat luas. Ada sekitar 10 triliun galaksi di alam semesta ini, tiap galaksinya mengandung sekitar 100 miliar bintang[1]. Bisa dibayangkan betapa luar biasa melimpahnya planet-planet indah di luar sana. Milyaran planet yang mengapung dalam kegelapan menunggu kita untuk datang kesana, menjadikan mereka sebagai tempat tinggal kedua jika bumi sudah lenyap tak bersisa. Entah karena dihantam meteor atau dihancurkan sendiri oleh umat manusia yang gemar bersengketa.

Alam memberi kita harapan. Menurut salah satu hukum alam yang bernama teori relativitas umum, ada sebuah objek yang dapat berfungsi sebagai terowongan intergalaktik. Terowongan ini bernama lubang cacing (wormhole). Meskipun namanya lubang cacing tetapi objek ini tidak ada hubungannya dengan lubang ataupun cacing. Lubang cacing merupakan suatu struktur dalam ruang-waktu yang dapat menghubungkan dua daerah berjauhan di alam semesta. Dengan menggunakan lubang cacing, perjalanan yang normalnya memakan waktu ribuan tahun cahaya dapat ditempuh dalam waktu singkat.

Lubang cacing berbeda dari lubang hitam. Lubang hitam memang menyerap semua materi dan gelombang akan tetapi materi dan gelombang ini tidak dimuntahkan kembali oleh lubang hitam ke suatu tempat di alam semesta. Benda yang sudah masuk ke lubang hitam akan terkoyak-koyak sampai pada level atom dan menyatu dengan jantung lubang hitam. Sementara itu, benda yang masuk ke lubang cacing akan muncul lagi ke suatu tempat di alam semesta.

Konsep tentang lubang cacing lahir secara tidak sengaja di tangan Einstein. Lubang cacing awalnya tidak dianggap sebagai jalan pintas yang menghubungkan dua tempat berjauhan di alam semesta. Pada tahun 1935, Einstein bersama dengan Nathan Rosen mencoba merumuskan teori tentang partikel fundamental (seperti elektron) menggunakan teori relativitas umum. Einstein ingin menjadikan teorinya sebagai Theory of Everything, teori yang tidak hanya menjelaskan ruang dan waktu melainkan juga segala sesuatu yang ada di dalamnya, yang tentunya tersusun dari partikel fundamental. Dengan analisa matematika yang kompleks dan rumit, lahirlah objek yang dikenal dengan nama jembatan Einstein-Rosen (Einstein-Rosen bridge). Sayangnya usaha Einstein ini tidak berhasil. Akan tetapi sisa-sisa pekerjaan Einstein ini tidak lenyap seluruhnya. Jembatan Einstein-Rosen justru menjadi objek kajian tersendiri dan sekarang kita menyebutnya dengan nama lubang cacing.

Referensi :
  • Howell, Elizabeth. 2017. How many stars are in the universe? | Space diakses 21 Februari 2018
  • Stphen Hawking. 2015. Into The Universe With Stephen Hawking The Story of Everything. - YouTube. Diakses 21 Februari 2018.
  • [3] A. Einstein and N. Rosen. 1935. The particle problem in the general theory of relativity. Phys. Rev. 48, 73-77
  • Collas, P., & Klein, D. 2011. Embeddings and time evolution of the Schwarzschild wormhole. arXiv:1107.4871v2
  • Fuller, R. W., & Wheeler, J. A. 1962. Causality and Multiply-Connected Space-Time. Physical Review , 919.
  • Morris, M. S., & Thorne, K. S. 1988. Wormhole in spacetime and their use for interstellar travel: A tool for teaching general relativity. American Journal of Physics , Volume 56.
  • Tia Ghose. 2017. Magnetic Wormhole Created in Lab. Magnetic Wormhole Created in Lab - Scientific American. Diakses 23 Februari 2018.
  • Quantum Laser Pointer. 2016. The Elegant Universe – String Theory – Brian Greene – Documentary. - YouTube diakses 21 Februari 2018.