Apa yang dimaksud dengan Logistik?

Logistik

Logistik adalah suatu ilmu pengetahuan / seni yang disertai dengan sebuah proses mengenai penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan terhadap barang-barang atau alat-alat tertentu.

Apa yang dimaksud dengan Logistik ?

Menurut Dwiantara dan Hadi (2004) manajemen logistik merupakan serangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan terhadap kegiatan pengadaan pencatatan, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan, dan penghapusan logistik guna mendukung efektifitas dan efisiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa logistik merupakan semua aktivitas dan kegiatan yang bersifat manajerial untuk merancang dan mengatur sebuah sistem mulai dari pengadaan barang hingga penyampaian barang ke konsumen yang dapat mendukung pencapaian tujuan organisasi.

Misi Logistik

Dalam kegiatan logistik terdapat suatu misi yang ingin dicapai yaitu the right goods at the right time and in the right place atau dengan kata lain tersedianya suatu barang yang tepat pada waktu dan tempat yang tepat. Untuk mencapai misi ini, perusahaan akan melakukan serangkaian aktivitas logistik yang terintegrasi, baik dalam hal pengadaan barang (procurement), kegiatan produksi (manufacturing support), sampai pada distribusi (physical distribution).

Setiap aktivitas logistik memiliki performansi tertentu yang harus dicapai. Tingkat performansi yang ingin dicapai berupa suatu keseimbangan antara kualitas pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan dan biaya-biaya yang dikeluarkan sehingga mencapai tujuan perusahaan.

Dua faktor utama yang berkaitan dengan performansi logistik tersebut yaitu faktor pelayanan (service) yang menyangkut tingkat pelayanan yang diberikan kepada konsumen dan faktor biaya (cost) yang menyangkut besarnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sehubungan dengan tingkat pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. (Bowersox, 2013).

Donald J. Bowersok (2000) Logistik didefinisikan sebagai proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi dari supplier kepada para langganan.

Council of Logistic Management (Ballou, 1992) Logistik didefinisikan sebagai proses perencanaan, implementasi dan pengendalian efisiensi , aliran biaya yang efektif dan penyimpanan bahan mentah, bahan setengah jadi, barang jadi dan informasi – informasi yang berhubungan dari asal titik konsumsi dengan tujuan memenuhi kebutuhan konsumen.

Yolanda M. Siagian (2005) Logistik didefinisikan sebagai bagian dari proses rantai suplai (supply chain) yang berfungsi merencanakan, melaksanakan, mengontrol secara efektif, efisien proses pengadaan, pengelolaan, penyimpanan barang, pelayaan dan ondormasi mulai dari titik awal (point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption) dengan tujuan memenuhi kebutuhan konsumen.

Fungsi Management Logistik

Fungsi logistik dapat disusun dalam bentuk skema siklus kegiatan logistik sebagai berikut :

  1. Fungsi perencanaan
    Proses utuk merumuskan sasaran dan menentuka langkah – langkah harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Secara khusus perencanan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang pelaksanaannya dilakukan oleh semua calon pemakai atau user kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing-masing organisasi. Menurut Subagya (1994), ” perencanaan adalah hasil rangkuman dari kaitan tugas pokok gagasan, pengetahuan, pengalaman dan keadaan atau lingkungan yang merupakancara terencana dalam memuat keinginan dan usaha merumuskan dasar dan pedoman tindakan.”

    Pengelolaan logistik cenderung semakin kompleks dalam pelaksanannya sehingga akan sangat sulit dalam pengendalian apabila tidak didasari oleh perencanaan yang baik. Perencanaan yang baik menuntut adanya sistem monitoring, evaluasi dan reporting yang memadai dan berfungsi sebagai umpan balik untuk tindakan pengandalian terhadap devisi-devisi yang terjadi.Suatu rencana harus didukung oleh semua pihak. Rencana yang dipaksakanakan sulit mendapatkan dukungan bahkan akan berakibat tidak lancar dalam pelaksanaannya.Dalam suatu kegiatan dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan pencapaian tujuan (sasaran) diperlukan kerjasama yang terus menerus anatar pimpinan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawas dengan masing – masing kegiatan yang dilakukan sesuai dengan uraian tugas masing-masing. Seluruh kegiatandiarahkan pada pencapaian tujuan untuk mencapai sasaran organisasi.Perencanaan dapat dibagi ke dalam periode-periode
    sebagai berikut:

    • Rencana jangka panjang ( long range)
    • Rencana jangka menengah (mid range)
    • Rencana jangka pendek (short range)

    Fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan ini akan menghasilkan antara lain:

    • Rencana Pembelian
    • Rencana Rehabilitasi
    • Rencana Dislokasi
    • Rencana Sewa
    • Rencana Pembuatan

    Dalam tahapan perencanaan logistik pada umumnya dapat menjawab dan menyimpulkan pernyataan sebagai berikut:

    • Apakah yang dibutuhkan untuk menentukan jenis barang yang tepat (what)
    • Berapa yang dibutuhkan untuk menentukan jumlah yang tepat (how much,how many)
    • Kapan menentukan waktu yang tepat (when)
    • Dimana dibutuhkan untuk menentukan tempat yang tepat (where)
    • Siapa yang mengurus untuk menentukan orang atau unit yang tepat (who)
    • Bagaimana diselenggarakan untuk menentukan proses yang tepat (how)
    • Mengapa dibutuhkan pengecekan apakah keputusan yang diambil benar- benar tepat (why)
  2. Fungsi Penganggaran
    Penganggaran (budgetting) adalah semua kegiatan dan usaha untuk merumuskan perincian penentu kebutuhan dalam suatu skala tertentu skala standar yaitu skala mata uang dan jumlah biaya (Subagya, 1994). Dalam fungsi penganggaran, semua rencana-rencana dari fungsi perencanaandan penentu kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan dengan besarnya biaya dari danadana yang tersedia. Dengan mengetahui hambatan-hambatan danketerbatasan yang dikaji secara seksama maka anggaran tersebut merupakananggaran yang tepat.

    Apabila semua perencanaan dan penentu kebutuhan telah dicek berulang kali dan diketahui untung ruginya serta telah diolah dalam rencana biaya keseluruhan, maka penyediaan dana tersebut tidak boleh diganggu lagi, kecuali dalam keadaan terpaksa. Pengaturan keuangan yang jelas, sederhana dan tidak rumit akan sangat membantu kegiatan. Dalam menyususn anggaran terdapat beberapa hal yang harus di perhatikan antara lain :

    • Peraturan– peraturan terkait
    • Pertimbangan politik, sosial, ekonomi dan teknologi
    • Hal-hal yang berhubungan dengan anggaran
    • Pengaturan anggaran seperti sumber biaya pendapatan sampai dengan pegaturan logistik
  3. Fungsi Pengadaan
    Pengadaan adalah semua kegiataan dan usaha untuk menambah dan memenuhi kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada. Kegiatan ini termasuk dalam usaha untuk tetap mempertahankan sesuatu yang telah ada dalam batas- batas efisiensi (Subagya, 1994). Pengadaan tidak selalu harus dilaksanakan dengan pembelian tetapi didasarkan dengan pilihan berbagai alternatif yang paling tepat dan efisien untuk kepentingan organisasi. Cara – cara yang dapat dilakukan untuk menjalankan fungsi pengadaan adalah :

    • Pembelian
    • Penyewaan
    • Peminjaman
    • Pemberian ( hibah)
    • Penukaran
    • Pembuatan
    • Perbaikan

    Proses pengadan peralatan dan perlengkapan pada umumnya dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:

    • Perencanaan dan penentuan kebutuhan
    • Penyususnan dokumen tender
    • Pengiklanan / penyampaian undangan lelang
    • Pemasukan dan pembukuan penawaran
    • Evaluasi penawaran
    • Pengusulan dan penentuan pemenang
    • Masa sanggah
    • Penunjukan pemenang
    • Pengaturan kontrak
    • Pelaksanaan kontrak
  4. Fungsi Penyimpanan
    Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan pngelolaan barang persediaan di tempat penyimpanan. Penyimpanan berfungsi untuk menjamin penjadwalan yang telah ditetapkan dalam fungsifungsisebelumya dengan pemenuhan setepat-tepatnya dan biaya serendahrendahnya.Fungsi ini mencakup semua kegiatan mengenai pengurusan, pengelolaan dan penyimpanan barang. Fungsi yang lain adalah kualitas barang dapat dipertahankan, barang terhindar dari kerusakan, pencarian barang yang lebih mudah dan barang yang aman dari pencuri.Faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian dalam fungsi penyimpanan adalah:

    • Pemilihan lokasiAksesibilitas, utilitas, komunikasi, bebas banjir, mampu menampung barangyang disimpan, keamanan dan sirkulasi udara yang baik.

    • Barang (jenis, bentuk barang atau bahan yang disimpan)Jenis dan bentuk barang dapat digolongkan ke dalam :

      • Barang biasa: kendaraan, mobil ambulance, alat-alat berat, brankar, kursiroda
        dll.
      • Barang khusus: obat-obatan, alat-alat medis dll.
    • Pengaturan ruangBentuk-bentuk tempat penyimpanan, rencana penyimpanan, penggunaanruang secara efisien dan pengawasan ruangan.

    • Prosedur/sistem penyimpanan/ Formulir-formulir transaksi, kartu-kartu catatan, kartu-kartu pemeriksaan, cara pengambilan barang, pengawetan dll.

    • Penggunaan alat bantu

    • Pengamanan dan keselamatan. Pencegahan terhadap api, pencurian, tindakan pencegahan terhadap kecelakan,gangguan terhadap penyimpanan dan tindakan keamanan.

  5. Fungsi Penyaluran (Distribusi)
    Penyaluran atau distribusi merupakan kegiatan atau usaha untuk mengelola pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lainnya (Subagya, 1994). Faktor yang mempengaruhi penyaluran barang antara lain:

    • Proses Administrasi
    • Proses penyampaian berita (data-data informasi)
    • Proses pengeluaran fisik barang
    • Proses angkutan
    • Proses pembongkaran dan pemuatan
    • Pelaksanaan rencana-rencana yang telah ditentukan
  6. Fungsi Penghapusan
    Penghapusan adalah kegiatan atau usaha pembebasan barang dari pertanggungjawaban sesuai peraturan dan perundangundangan yang berlaku(Subagya, 1994). Alasan penghapusan barang antara lain:

    • Barang hilang, akibat kesalahan sendiri, kecelakaan, bencana alam,administrasi yang salah, tercecer atau tidak ditemukan.
    • Teknis dan ekonomis Nilai barang dianggap tidak ada manfaatnya yang disebabkan beberapa faktor:
      • Kerusakaan yang tidak dapat diperbaiki
      • Kadaluarsa yaitu suatu barang tidak boleh dipergunakan lagimenurut ketentuan waktu yang ditetapkan
      • Aus atau deteriorasi yaitu barang mengurang karena susut,menguap atau hadling
      • Busuk karena tidak memenuhi spesifikasi sehingga barang tidak dapat dipergunakan lagi
    • Surplus
    • Tidak bertuan yaitu barang-barang yang tidak diurus
    • Rampasan yaitu barang-barang bukti dari suatu perkara
  7. Fungsi Pengendalian
    Pengendalian adalah sistem pengawasan dari hasil laporan, penilaian, pemantauan dan pemeriksaan terhadap langkah-langkah manajemen logistik yang sedang atau telah berlangsung. Bentuk kegiatan pengendalian antara lain:

    • Merumuskan tatalaksana dalam bentuk manual, standar, kriteria, norma,instruksi dan prosedur lain.

    • Melaksanakan pengamatan (monitoring), evaluasi dan laporan, gunamendapatkan gambaran dan informasi tentang penyimpangan dan jalannya pelaksanaan dari rencana.

    • Melakukan kunjungan staf guna mengidentifikasi cara-cara pelaksanaandalam rangka pencapaian tujuan.

    • Melakukan supervise

Istilah Logistik sendiri secara etimologi berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu logistikos yang artinya terdidik atau pandai dalam memperkirakan/berhitung. Pada saat ini istilah tersebut masih memiliki arti yang sama walaupun penggunaan dalam arti seperti itu sudah jarang dipakai. Istilah logistik bersumber dari ilmu kemiliteran yang mengandung 2 aspek yaitu perangkat lunak dan perangkat keras. Termasuk perangkat lunak adalah kegiatan- kegiatan yang meliputi perencanan dan pelaksanaan dalam lingkup kegiatan-kegiatan produksi, pengadaan, penyimpanan, distribusi, evaluasi termasuk konstruksi. Sedangkan yang termasuk perangkat keras adalah personil, persediaan (supplies) dan peralatan (equipment) (Lumenta , 1990).

Menurut Subagya (1994), Manajemen Logistik merupakan suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material atau alat-alat. Sedangkan menurut Bowersox (1995), manajemen logistik dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi dari para pemasok, diantara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para pelanggan.

Fungsi-Fungsi Manajemen Logistik

Menurut Subagya (1994), fungsi-fungsi manajemen logistik merupakan suatu proses yang terdiri dari :

  1. Fungsi Perencanaan dan Penentuan Kebutuhan
    Fungsi perencanaan mencakup aktivitas dalam menetapkan sasaran-sasaran, pedoman-pedoman, pengukuran penyelenggaraan bidang logistik, sedangkan penentuan kebutuhan merupakan perincian (detailering) dari fungsi perencanaan.

  2. Fungsi Penganggaran
    Fungsi penganggaran terdiri dari kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha untuk merumuskan perincian penentuan kebutuhan dalam suatu skala standar, yakni skala mata uang dan jumlah biaya dengan memperhatikan pengarahan dan pembatasan yang berlaku terhadapnya.

  3. Fungsi Pengadaan
    Fungsi pengadaan merupakan usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan untuk memenuhi kebutuhan operasional yang telah digariskan dalam fungsi perencanaan, penentuan kebutuhan maupun penganggaran.

  4. Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran.
    Fungsi ini merupakan pelaksanaan penerimaan, penyimpanan dan penyaluran perlengkapan yang telah diadakan melalui fungsi-fungsi terdahulu untuk kemudian disalurkan kepada instansi-instansi pelaksana.

  5. Fungsi Pemeliharaan
    Fungsi pemeliharaan adalah usaha atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis, daya guna dan daya hasil barang inventaris.

  6. Fungsi Penghapusan
    Fungsi penghapusan yaitu, berupa kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha pembebasan barang dari pertanggung jawaban yang berlaku, dengan kata lain fungsi penghapusan adalah usaha untuk menghapus kekayaan (assets) karena kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi, dinyatakan sudah tua dari segi ekonomis maupun teknis, kelebihan, hilang, susut dan karena hal-hal lain menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  7. Fungsi Pengendalian
    Fungsi ini merupakan fungsi inti dari pengelolaan perlengkapan yang meliputi usaha untuk memonitor dan mengamankan keseluruhan pengelolaan logistik.

Fungsi-fungsi manajemen logistik tersebut pada dasarnya merupakan siklus kegiatan yang secara visual dikemukakan pada gambar dibawah ini

image
Gambar Alur Siklus Logistik (Subagya , 1994)

Tujuan Manajemen Logistik

Menurut (Lumenta,1990) tujuan manajemen logistik dibagi menjadi 3 (tiga) tujuan pokok, yaitu :

  1. Tujuan Operasional : Tersedianya barang atau material dalam jumlah yang tepat dan kualitas yang memadai pada waktu yang dibutuhkan.

  2. Tujuan Keuangan : Tujuan operasional di atas tercapai dengan total biaya rendah

  3. Tujuan Keutuhan : Persediaan tidak terganggu oleh pencurian, kerusakan, pemborosan, penggunaan tanpa hak, serta nilai persediaan dapat dinyatakan dengan benar pada pembukuan/akuntansi.

Referensi:
Lumenta, N . 1990. Manajemen Logistik Rumah Sakit jilid 2. Direktorat Rumah
Sakit Khusus dan Swasta. Depkes RI, Jakarta.
Subagya, M.S. 1994. Manajemen logistik. Cetakan Keempat. Haji Masagung,
Jakarta