Apa itu Likuiditas?
Likuiditas adalah ukuran uang tunai dan aset lain yang dimiliki bank untuk membayar tagihan dengan cepat dan memenuhi kewajiban bisnis dan keuangan jangka pendek. Memahami likuiditas dan bagaimana Federal Reserve mengelolanya dapat membantu bisnis dan individu untuk memproyeksikan tren ekonomi dan tetap mengetahui keuangan mereka.
Dengan kata lain, likuiditas menggambarkan sejauh mana suatu aset dapat dengan cepat dibeli atau dijual di pasar dengan harga yang mencerminkan nilai intrinsiknya. Uang tunai secara universal dianggap sebagai aset paling likuid karena dapat dengan paling cepat dan mudah diubah menjadi aset lain. Aset berwujud seperti real estat, seni rupa, dan barang koleksi semuanya relatif tidak likuid.
Kelemahan Likuiditas
Likuiditas juga memiliki kelemahan. Tingkat likuiditas yang tinggi sejalan dengan banyaknya modal atau uang tunai yang ada di masyarakat. Tingkat likuiditas yang tinggi pada akhirnya dapat menyebabkan inflasi.
Banyaknya modal yang tersedia membuat para investor berbondong-bondong melakukan investasi ke kelas aset tertentu dengan asumsi bahwa harga akan naik. Permintaan investasi yang tinggi baik itu rumah, emas, atau perusahaan teknologi tinggi membuat harga aset tersebut meningkat. Dalam prosesnya, mereka menciptakan gelembung aset.
Akhirnya, kelebihan likuiditas berarti lebih banyak dari modal ini diinvestasikan dalam proyek-proyek yang buruk. Ketika usaha mati dan tidak membayar pengembalian yang dijanjikan, investor dibiarkan memegang aset yang tidak berharga.
Setelah itu, kepanikan pun terjadi yang mengakibatkan penarikan uang investasi. Harga aset menjadi anjlok karena investor berebut untuk menjual sebelum harga turun lebih jauh. Itulah yang terjadi dengan sekuritas berbasis mortgage selama krisis subprime mortgage. Fase siklus bisnis ini disebut kontraksi ekonomi, dan biasanya mengarah pada resesi.
Bagaimana The Fed Mengelola Likuiditas?
The Fed mempengaruhi likuiditas melalui kebijakan moneter. Karena jumlah uang beredar merupakan cerminan dari likuiditas, maka The Fed memantau pertumbuhan jumlah uang beredar yang terdiri dari berbagai komponen seperti M1 dan M2.
Selain itu, The Fed menetapkan suku bunga jangka pendek dengan suku bunga dana federal dan menggunakan operasi pasar terbuka untuk mempengaruhi imbal hasil obligasi Treasury jangka panjang. Selama krisis keuangan global, The Fed menciptakan likuiditas dalam jumlah besar melalui program stimulus ekonomi yang dikenal sebagai kuantitatif pelonggaran.
Suku bunga yang lebih rendah mendukung modal dan mengurangi risiko pinjaman karena pengembaliannya hanya harus lebih tinggi daripada tingkat suku bunga. Itu membuat lebih banyak investasi terlihat bagus. Dengan cara ini, likuiditas menciptakan pertumbuhan ekonomi.
Ada dua ukuran utama likuiditas, yaitu likuiditas pasar dan likuiditas akuntansi.
-
Likuiditas Pasar
Dalam investasi, definisi likuiditas adalah seberapa cepat suatu aset dapat dijual dengan uang tunai. Likuiditas pasar mengacu pada sejauh mana pasar (seperti pasar saham suatu negara atau pasar real estat kota) memungkinkan aset untuk dibeli dan dijual dengan harga yang stabil dan transparan.
Pasar saham merupakan pasar dengan tingkat likuiditas yang tinggi. Jika suatu bursa memiliki volume perdagangan tinggi yang tidak didominasi oleh penjualan, harga yang ditawarkan pembeli per saham (harga penawaran) dan harga yang bersedia diterima penjual (harga permintaan) akan cukup dekat satu sama lain.
Selain pasar saham, pasar real estat biasanya jauh lebih likuid. Likuiditas pasar untuk aset lain, seperti derivatif, kontrak, mata uang, atau komoditas, seringkali bergantung pada ukurannya dan berapa banyak pertukaran terbuka yang ada untuk diperdagangkan.
-
Likuiditas Akuntansi
Likuiditas akuntansi mengukur kemudahan individu atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan mereka dengan aset likuid yang tersedia bagi mereka. Ini termasuk seperti kemampuan untuk melunasi hutang pada saat jatuh tempo.
Dalam istilah investasi, menilai likuiditas akuntansi berarti membandingkan aset likuid dengan kewajiban lancar atau kewajiban keuangan yang jatuh tempo dalam satu tahun.
Mengukur Likuiditas
Analis keuangan melihat kemampuan perusahaan untuk menggunakan aset likuid untuk menutupi kewajiban jangka pendek mereka. Rasio yang lebih besar dari satu merupakan nilai yang selalu diinginkan oleh perusahaan.
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghitung likuiditas.
-
Current Ratio
Current Ratio adalah yang paling sederhana dan paling tidak ketat. Ini mengukur aset lancar (aset yang secara wajar dapat dikonversi menjadi kas dalam satu tahun) terhadap kewajiban lancar. Rumusnya adalah:
Current Ratio = Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar
- Quick Ratio
Quick ratio atau acid-test ratio sedikit lebih ketat. Ini tidak termasuk persediaan dan aset lancar lainnya, yang tidak likuid seperti kas dan setara kas, piutang, dan investasi jangka pendek. Rumusnya adalah:
Quick Ratio = (Kas + Investasi Jangka Pendek + Piutang Usaha) / Kewajiban Lancar
Sumber
[1] Board of Governors of the Federal Reserve System. "[What Is the Difference Between a Bank’s Liquidity and Its Capital?]. The Fed - What is the difference between a bank’s liquidity and its capital?. Diakses pada 15 April 2021. 08.47 WIB