Apa yang dimaksud dengan Laporan laba rugi atau income Statement?

Laporan laba rugi (Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.

Apa yang dimaksud dengan Laporan laba rugi atau Income Statement?

laporan laba rugi

Fungsi utama laporan laba rugi adalah memberikan informasi tentang hasil-hasil usaha yang diperoleh perusahaan. Laporan laba rugi juga berisi jumlah pendapatan yang diperoleh dan jumlah biaya yang dikeluarkan.

Laporan laba rugi merupakan laporan yang menunjukkan jumlah pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dan laba rugi dalam suatu periode tertentu.

Laporan laba rugi memuat jenis-jenis pendapatan yang diperoleh perusahaan di samping jumlahnya (nilai uangnya) dalam satu periode. Kemudian melaporkan jenis-jenis biaya yang dikeluarkan berikut jumlahnya (nilai uangnya) dalam periode yang sama. Dari jumlah pendapatan dan biaya ini akan terdapat selisih, jika dikurangkan. Selisih dari jumlah pendapatan dan biaya ini kita sebut laba atau rugi. Jika jumlah pendapatan lebih besar dari jumlah biaya, maka dikatakan perusahaan dalam kondisi laba (untung), namun jika sebaliknya, jika jumlah pendapatan lebih kecil dari jumlah biaya, maka dikatakan perusahaan dalam kondisi rugi. Komponen lainnya yang ada dalam laporan laba rugi adalah pajak dan laba per lembar saham.

Pengertian laporan laba rugi menurut James C. van Horne yang dikutip oleh Kasmir (2010) merupakan ringkasan pendapatan dan biaya perusahaan selama periode tertentu diakhiri dengan laba atau rugi pada periode tersebut. Laporan laba rugi terdiri dari penghasilan dan biaya perusahaan pada periode tertentu, biasanya untuk 1 tahun atau tiap semester 6 bulan atau 3 bulan.

Dalam praktiknya komponen pendapatan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi terdiri dua jenis yaitu:

  1. Pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok (usaha utama) perusahaan.
  2. Pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dari di luar usaha pokok (usaha sampingan) perusahaan.

Untuk komponen pengeluaran atau biaya-biaya dalam laporan laba rugi juga terdiri dua jenis, yaitu:

  1. Pengeluaran atau biaya yang dibebankan dari usaha pokok (usaha utama) perusahaan.
  2. Pengeluaran atau biaya yang dibebankan dari luar usaha pokok (usaha sampingan) perusahaan.

Agar lebih jelas, berikut ini beberapa komponen yang terdapat dalam suatu laporan laba rugi antara lain:

  1. Penjualan (Pendapatan).
  2. Harga Pokok Penjualan (HPP).
  3. Laba Kotor.
  4. Biaya Operasi terdiri dari:
    • Biaya penjualan;
    • Biaya sewa;
    • Biaya administrasi; dan
    • Biaya operasi lainnya.
  5. Laba Kotor Operasional.
  6. Penyusutan (Depresiasi).
  7. Pendapatan Bersih Operasi.
  8. Pendapatan Lainnya.
  9. Laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT (Earning Before Interest and Tax).
  10. Biaya Bunga terdiri dari:
    • Bunga wesel;
    • Bunga bank;
    • Bunga hipotek;
    • Bunga obligasi; dan
    • Bunga lainnya.
  11. Laba sebelum pajak atau EBT (Earning Before Tax).
  12. Pajak.
  13. Laba sesudah bunga dan pajak atau EAIT (Earning After Interest and Tax).
  14. Laba per lembar saham (Earning per Share).

Contoh laporan laba rugi PT. SIMON TATENASHI, Tbk. untuk periode 2015 dapat dilihat seperti berikut ini:

laporan laba rugi

Bentuk laporan laba rugi dapat disusun biasanya sesuai dengan keinginan dan tujuan perusahaan dan bentuk umum yang sering digunakan. Namun penyusunan tidak dibuat dalam bentuk yang sembarangan akan tetapi sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

Dalam praktiknya, laporan laba rugi dapat disusun dalam 2 bentuk yaitu:

  1. Bentuk tunggal (single step).
  2. Bentuk majemuk (multiple step).

Bentuk tunggal atau dikenal dengan nama single step, merupakan gabungan dari jumlah seluruh penghasilan baik pokok (operasional) maupun di luar pokok (non operasional) dijadikan satu, kemudian jumlah biaya pokok dan di luar pokok juga dijadikan satu. Sehingga faktor pengurangnya adalah jumlah seluruh penghasilan dengan jumlah seluruh biaya. Artinya dalam bentuk ini laporan laba rugi disusun tanpa membedakan pendapatan dan biaya usaha dan di luar usaha.

Selanjutnya bentuk multiple step, merupakan pemisahan antara komponen usaha pokok (operasional) dengan di luar pokok (non operasional). Artinya, terlebih dahulu dikurangi antara penghasilan pokok dengan biaya pokok, kemudian baru ditambahkan dengan hasil pengurangan penghasilan di luar pokok dengan biaya di luar pokok.

Contoh bentuk laba rugi single step dapat dilihat berikut ini:

laporan laba rugi

Contoh bentuk laporan laba rugi multiple step dapat dilihat berikut ini:

laporan laba rugi

Perhitungan Rugi/Laba adalah suatu laporan yang sistematis tentang perubahan dari posisi keuangan dalam suatu periode tertentu (satu siklus akuntansi atau satu tahun). Perubahan posisi keuangan disebabkan adanya perubahan penghasilan dan biaya sehingga dalam tahun yang bersangkutan terjadi pula perubahan pada rugi dan laba yang diperoleh perusahaan.

Dalam penyusunan Laporan perhitungan Rugi/Laba, ada 4 (empat) prinsip pokok yang harus diperhatikan, yaitu:

Bagian yang pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan, yaitu penjualan total barang dagangan atau jasa (bagi perusahaan jasa) kepada pembeli selama periode akuntansi, dikurangi dengan potongan penjualan dan penjualan retur (sales return), kemudian diikuti dengan harga pokok dari harga barang atau jasa yang dijual sehingga diperoleh laba kotor.

2. Bagian kedua, menunjukkan biaya-biaya operasi yang dibagi menjadi 2 (dua) golongan, yaitu:

  1. Biaya penjualan, termasuk didalamnya antara lain:
    a) Gaji dan komisi bagian penjualan (salesman);
    b) Biaya iklan;
    c) Bahan-bahan pembantu untuk toko;
    d) Depresiasi alat-alat toko;
    e) Depresiasi alat-alat pengangkutan untuk penjualan; dan
    f) Semua biaya-biaya yang berhubungan dengan penjualan.

  2. Biaya administrasi dan umum, termasuk di dalamnya alokasi-alokasi untuk:
    a) Gaji pimpinan dan pegawai kantor;
    b) Depresiasi alat-alat/perabot/gedung, kantor, biaya telepon, dan biaya lain-lain.

Bagian ketiga menunjukkan hasil lain-lain dan beban lain-lain yang tidak berasal dari usaha pokok perusahaan tersebut, dan sering timbul selama operasi perusahaan (non operating income and expenses). Contoh:

  • Pendapatan bunga, dividen;
  • Biaya bunga, biaya sewa, dan lain-lain;
  • Biaya sehubungan dengan usaha-usaha untuk memperoleh pendapatan lain-lain.

Bagian keempat menunjukkan laba/rugi yang insidental (extra ordinary gain or loss) sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum dipotong pajak (earning before tax).

Bentuk Laporan Perhitungan Rugi/Laba

Ada 2 (dua) bentuk laporan perhitungan rugi/laba yang sering digunakan, yaitu:

  1. Multiple Step
    Dalam bentuk ini ditunjukkan urut-urutan elemen operasional dan non operasional perusahaan sebagai berikut.

    1. Penjualan;
    2. Harga pokok penjualan;
    3. Biaya operasi;
    4. Pendapatan dan biaya lain-lain;
    5. Elemen-elemen yang lain.

    Dengan bentuk ini akan memberikan informasi yang lengkap untuk kepentingan analisis laporan keuangan.

  2. Single Step
    Untuk laporan perhitungan rugi/laba bentuk single step ini tidak dibuat urut-urutan untuk elemen-elemen operasional ataupun non-operasional perusahaan, akan tetapi penyusunannya dibagi menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu:

    1. Penghasilan dan laba-laba;
    2. Biaya-biaya dan kerugian-kerugian.

Contoh laporan rugi/laba bentuk multiple step

image

Contoh laporan rugi/laba bentuk single step

image

Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2007) :

Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang mengukur kinerja keuangan sebuah perusahaan di antara tanggal neraca. Laporan ini merepresentasikan kegiatan operasional perusahaan. Laporan laba rugi menyediakan informasi secara menyeluruh mengenai pendapatan, biaya, laba dan rugi perusahaan dalam suatu kurun waktu tertentu.”

Menurut Short, Libby dan Libby (2007) :
Laporan laba rugi adalah suatu laporan utama akuntan dalam mengukur kinerja ekonomi suatu usaha, yaitu pendapatan dikurangi dengan biaya-biaya selama periode akuntansi tertentu.”

Menurut Baridwan (2000) laporan laba rugi dalam penyajiannya dibagi menjadi dua bentuk, yaitu:

a. Single step model
Adalah bentuk laporan laba rugi yang tidak dilakukan pengelompokanpengelompokan atas pendapatan dan biaya ke dalam kelompok-kelompok usaha dan di luar usaha tetapi hanya dipisahkan antara pendapatan-pendapatan dan laba dengan biaya-biaya kerugian.

b. Multistep model
Adalah bentuk laporan laba rugi dimana dilakukan beberapa pengelompokan terhadap pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya yang disusun dalam urutan tertentu.

Perhitungan Rugi-Laba adalah ikhtisar pendapatan yang dihasilkan dan biaya yang dibebankan untuk suatu jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun. Dengan dicatat sebagai penambahan dan pengurangan atas modal.

The income statement is the report that measures the success of company operations for a gives period of time. …… to determine profitability, investment value, and creditworthiness. …… predict the amounts, timing, and uncertainty of future cash flows. (Kieso, et al , 2011)

The income statement may be defined as a summary of the revenue (income), expenses, and net income of a business entity for a specific period of time. This may also be called a profit and loss statement, an operating statement, or a statement of operations. (Joel J.Lerner, 2004)

Laporan laba rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. Laporan Laba Rugi minimal mencakup pos-pos berikut:

  1. Pendapatan;
  2. Laba Rugi usaha;
  3. Beban pinjaman;
  4. Bagian dari Laba atau Rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diperlakukan menggunakan metode Ekuitas;
  5. Beban pajak;
  6. Laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan;
  7. Pos luar biasa;
  8. Hak minoritas; dan
  9. Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan
    (Sumber: PSAK 01 Revisi 1998)

PENDAPATAN (Revenue) adalah penambahan bruto (gross increase) terhadap modal sehubungan dengan kegiatan perusahaan. Dapat berasal dari penjualan barang, pemberian jasa kepada pelanggan, penyewaan aktiva, peminjaman uang, dan kegiatan lainnya yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh laba.

Revenue. The increase in capital resulting from the delivery of goods or rendering of services by the business. In amount, the revenue is equal to the cash and receivables gained in compensation for the goods delivered or services rendered. (Joel J.Lerner, 2004)

BIAYA (Expense)
Biaya yang terjadi untuk memperoleh pendapatan merupakan biaya yang telah terjadi atau biaya saja (expenses).

Expenses. The decrease in capital caused by the business’s revenue-producing operations. In amount, the expense is equal to the value of goods and services used up or consumed in obtaining revenue. J.Lerner, M.S.,Ph.D, Bookkeeping And Accounting, Copyright © 2004 by The McGraw-Hill Companies, Inc)

Expenses are the cost of assets consumed or service used in the process of earning revenue. They are decreases in owner’s equity that result from operating the business. (Weygandt, Kimmel, Keiso, Accounting Principles, 9th Ed)

Net income. The increase in capital resulting from profitable operation of a business; it is the excess of revenue over expenses for the accounting period. (Joel J.Lerner, M.S.,Ph.D, Bookkeeping And Accounting, Copyright © 2004 by The McGraw-Hill Companies, Inc)