Apa yang dimaksud dengan Kurva Pendapatan Agregat atau Aggregate Demand Curve?

Kurva Pendapatan Agregat atau Aggregate Demand Curve adalah kurva yang menunjukkan permintaan agregat di semua tingkat harga, dari permintaan kecil dengan harga tinggi hingga permintaan besar untuk barang dan jasa dengan harga lebih rendah.

Referensi

John Black - A Dictionary of Economics-Oxford University Press (1997)

1 Like

Fokus ilmu makroekonomi adalah pada permintaan dan penawaran semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu perekonomian. Dengan demikian, permintaan untuk semua barang dan jasa juga digabungkan dan disebut sebagai permintaan agregat atau dalam bahasa inggris disebut aggregate demand. Seperti pada permintaan dan penawaran untuk barang dan jasa individu, permintaan agregat dan penawaran agregat untuk suatu perekonomian dapat diwakili oleh suatu kurva atau dengan persamaan aljabar.

Kurva permintaan agregat mewakili jumlah total semua barang (dan jasa) yang diminta oleh perekonomian pada tingkat harga yang berbeda.

Berikut adalah kurva permintaan agregat.

aggregate demand curve

Sumbu vertikal mewakili tingkat harga semua barang dan jasa akhir. Tingkat harga agregat diukur dengan deflator PDB atau IHK. Sumbu horizontal mewakili kuantitas riil dari semua barang dan jasa yang dibeli yang diukur dengan tingkat PDB riil.

Kurva permintaan agregat (AD) hampir seperti kurva permintaan untuk masing-masing barang pada umumnya,yaitu miring ke bawah. Garis tersebut menyiratkan bahwa ada hubungan terbalik antara tingkat harga dan kuantitas yang diminta.

Faktor penyebab kurva permintaan agregat yang miring ke bawah berbeda dari faktor penyebab pada kurva permintaan yang miring ke bawah untuk masing-masing barang dan jasa. Kurva permintaan pada umumnya dibuat dengan asumsi cateris paribus bahwa harga barang lain tetap konstan dan asumsi bahwa pendapatan pembeli tetap konstan. Ketika harga barang X naik, permintaan barang X turun karena harga relatif barang lain lebih rendah dan karena pendapatan riil pembeli akan berkurang jika mereka membeli barang X dengan harga lebih tinggi.

Pada kurva permintaan agregat didefinisikan dalam istilah tingkat harga. Perubahan tingkat harga menyiratkan bahwa banyak harga yang berubah, termasuk upah yang dibayarkan kepada pekerja. Saat upah berubah, maka jumlah pendapatan juga akan berubah. Akibatnya, tidak mungkin mengasumsikan bahwa harga dan pendapatan tetap konstan dalam konstruksi kurva permintaan agregat.

Terdapat tiga alasan yang menyebabkan kurva permintaan agregat menjadi miring ke bawah.

  1. Efek Kekayaan

Suplai uang dianggap sebagai representasi kekayaan perekonomian setiap saat. Kekayaan ekonomi yang diukur dengan penawaran uang akan turun nilainya ketika tingkat harga naik karena daya beli uang menjadi turun. Ketika pembeli menjadi lebih miskin, mereka akan mengurangi pembelian semua barang dan jasa. Sebaliknya, ketika tingkat harga mengalami penurunan, daya beli uang menjadi meningkat dan pembeli menjadi lebih kaya sehingga dapat membeli lebih banyak barang dan jasa daripada sebelumnya. Oleh karena itu, efek kekayaan memberikan satu alasan untuk hubungan terbalik antara tingkat harga dan PDB riil yang tercermin dalam kurva permintaan yang miring ke bawah.

  1. Tingkat Suku Bunga

Ketika tingkat harga naik, rumah tangga dan perusahaan membutuhkan lebih banyak uang untuk menangani transaksi mereka. Peningkatan jumlah permintaan uang tersebut tidak sebanding dengan juang beredar dimasyarakat. Hal tersebut menyebabkan tingkat bunga mengalami kenaikan. Saat suku bunga naik, pengeluaran yang sensitif terhadap suku bunga akan menurun.

  1. Efek Ekspor Netto

Apabila tingkat harga domestik mengalami kenaikan, maka barang-barang buatan luar negeri menjadi relatif lebih murah sehingga permintaan impor meningkat. Kenaikan tingkat harga dalam negeri juga berimbas pada nilai ekspor yang menurun karena harga barang lokal menjadi relatif lebih mahal bagi negara pengimpor. Ketika ekspor menurun dan impor meningkat, maka nilai ekspor neto menjadi turun. Karena ekspor neto merupakan komponen dari PDB riil, permintaan untuk PDB riil menurun seiring dengan penurunan ekspor neto.

1 Like