Apa yang dimaksud dengan kurap pada daerah kepala rambut (Tinea Kapitis)?

kurap pada daerah kepala rambut

Tinea capitis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur pada kulit kepala. Penyakit ini sangat menular dan kebanyakan diderita oleh anak-anak, mulai dari balita sampai usia sekolah. Komplikasi tinea capitis bisa berupa kerontokan rambut dan luka permanen di kulit kepala.

Apa yang dimaksud dengan kurap pada daerah kepala rambut (Tinea Kapitis) ?

Tinea kapitis adalah kelainan pada kulit dan rambut kepala yang disebabkan oleh spesies dermatofita. Disebabkan oleh species dermatofita trichophyton dan microsporum. Kelainan ini dapat ditandai dengan lesi bersisik, kemerah-merahan, alopesia dan kadang terjadi gambaran klinis yang lebih berat, yang disebut kerion.

ETIOLOGI

Di Amerika Serikat 90% dari kasus tinea capitis disebabkan oleh T. tonsurans, dan pada beberapa kasus disebabkan oleh M. canis. Sebelumnya, sebagian besar kasus disebabkan oleh M. Audouinii, M. gypseum, T. Mentagrophytes, dan T.rubrum. Di Eropa Timur dan Eropa Selatan serta Afrika Utara kasus tinea kapitis sering disebabkan oleh T. Violaceum.

Kasus tinea kapitis di Indonesia dapat disebabkan oleh genus Microsporum ( M. Canis, M. Gypseum), T. Tonsurans dan T. Violaceum. Gambaran klinis yang ditemukan juga akan berbeda dan akan dijelaskan lebih lanjut.

PATOGENESIS

Infeksi dimulai pada kulit kepala, yang selanjutnya dermatofita tumbuh kebawah mengikuti dinding keratin folikel rambut. Infeksi pada rambut berlangsung tepat diatas akar rambut. Jamurnya akan terus tumbuh kebawah pada batang rambut yang tumbuh keatas. Sebagian memasuki batang rambut (endodotrix), yang dapat membuat rambut mudah patah didalam atau pada permukaan folikel rambut.

MANISFESTASI KLINIK

Terdapat tiga bentuk manifestasi klinis:

  1. Gray Patch
    Lesi inflamasi ringan multipel dan bersisik, rambut jadi mudah putus, warna rambut menjadi abu-abu, mudah dicabut dari akarnya yang kemudian terjadi alopesia.

  2. Black Dot Ringworm
    Tampak alopesia dengan titik-titik hitam ditengahnya, yang terdiri dari batang rambut yang patah tepat pada permukaan/bawah kulit kepala.

  3. Kerion Selsi
    Dimulai dengan ruam eritematosa, skuama, papel, disertai rambut mudah putus, juga dapat disertai peradangan akut berupa indurasi yang mengeluarka pus, keadaan ini disebut dengan kerion selsi. Penyembuhannya akan menimbulkan jaringan parut yang menetap.

Penderita Tinea Kapitis
Gambar Penderita Tinea Kapitis

Faktor-Faktor penyebab Tinea Kapitis, antara lain sebagai berikut:

  1. Kurangnya menjaga kebersihan kulit
  2. Faktor gemuk
  3. Udara panas yang menyebabkan oran akan berkeringat
  4. Gesekan pada kulit
  5. Pemakaian antibiotika dalam jangka panjang

Pada faktor yang ketiga, kita dapat menyimpulkan bahwa bila pada udara panas baju dari setiap orang cenderung akan basah seketika. Pada baju basah tersebut, jamur dapat tumbuh dan menyerang kulit sehingga menyebabkan infeksi. Gesekan kulit, dimisalkan pada lipatan paha, tingkat kelembapan yang relatif tinggi di wilayah yang terkena gesekan itu menyebabkan jamur juga tumbuh. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak menggunakan pakaian yang cukup ketat dan padat.

Ciri-ciri dari seseorang yang terkena jamur ini adalah sebagai berikut :

  • Berbau seperti tikus,
  • Membentuk crusta cekung (scutulae) yang menempel pada kulit kepala,
  • Rambut yang terkena tidak patah namun berubah menjadi abu-abu dan suram, dan
  • Rambut terkadang rontok dan dapat menyebabkan kebotakan.

DIAGNOSIS LABORATORIUM

Pemeriksaan Lampu Wood

Rambut yang tampak dengan jamur M. canis, M. audouinii dan M.ferrugineum memberikan fluoresen warna hijau terang oleh karena adanya bahan pteridin. Jamur lain penyebab tinea kapitis pada manusia memberikan fluoresen negatif artinya warna tetap ungu yaitu M. gypsium dan spesies Trichophyton (kecuali T. schoenleinii penyebab tinea favosa memberi fluoresen hijau gelap). Bahan fluoresen diproduksi oleh jamur yang tumbuh aktif di rambut yang terinfeksi.

Pemeriksaan sediaan KOH

Kepala dikerok dengan objek glas, atau skalpel no.15. Juga kasa basah digunakan untuk mengusap kepala, akan ada potongan pendek patahan rambut atau pangkal rambut dicabut yang ditaruh di objek glas selain skuama, KOH 20% ditambahkan dan ditutup kaca penutup. Hanya potongan rambut pada kepala6 harus termasuk akar rambut, folikel rambut dan skuama kulit. Skuama kulit akan terisi hifa dan artrokonidia. Yang menunjukkan elemen jamur adalah artrokonidia oleh karena rambut-rambut yang lebih panjang mungkin tidak terinfeksi jamur. Pada pemeriksaaan mikroskop akan tampak infeksi rambut ektotrik yaitu pecahan miselium menjadi konidia sekitar batang rambut atau tepat dibawah kutikula rambut dengan kerusakan kutikula. Pada infeksi endotrik, bentukan artrokonidia yang terbentuk karena pecahan miselium didalam batang rambut tanpa kerusakan kutikula rambut.

Kultur

Memakai swab kapas steril yang dibasahi akua steril dan digosokkan diatas kepala yang berskuama7 atau dengan sikat gigi steril dipakai untuk menggosok rambut-rambut dan skuama dari daerah luar di kepala, atau pangkal rambut yang dicabut langsung ke media kultur. Spesimen yang didapat dioleskan di media Mycosel atau Mycobiotic (Sabourraud dextrose agar + khloramfenikol + sikloheksimid) atau Dermatophyte test medium (DTM). Perlu 7 - 10 hari untuk mulai tumbuh jamurnya. Dengan DTM ada perubahan warna merah pada hari 2-3 oleh karena ada bahan fenol di medianya, walau belum tumbuh jamurnya berarti jamur dematofit positif.

PENCEGAHAAN

Pencegahan penyakit ini dengan senantiasa menjaga kebersihan diri, jika terdapat lesi kemerahan dan kerontokan rambut segera melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui penyebab lesi dan kerontokn tersebut.

TERAPI MEDIS

Pengobatan dapat menggunakan beberapa obat seperti:

  • Griseofulvin,

    Pada dosis 125mg/hari dan 500mg/hari dalam tablet. Atau jika dalam bentuk sediaan suspensi, pada dosis 125mg/5ml per hari.

  • Itrakonazol,

    Pada dosis 100mg/hari dalam 6 minggu atau, pada dosis 400mg/hari dalam 1 minggu.

  • Terbinafin.

    Pada dosis 125mg/hari dalam 6 minggu atau pada dosis 500mg/hari dalam 1 minggu.