Apa yang dimaksud dengan Kuman?

Kuman

Istilah kuman mencakup berbagai macam mikroorganisme termasuk virus, jamur, parasit, dan bakteri. Semua ‘patogen’ atau mikroorganisme parasit memiliki kemampuan menyebar. Ukuran kuman sangat kecil sehingga hanya dapat kamu lihat dengan mikroskop. Di dalam mikroskop bentuk kuman terlihat seperti gumpalan berduri, sosis berbulu, spiral berlendir atau monster-monster mikroskopik lainnya.

Apa itu kuman?
Kuman penyakit adalah organisme mikroskopis yang bisa menyebabkan penyakit dan infeksi bila mereka masuk ke dalam tubuh.

Beberapa jenis kuman yang umum:

  • Bakteri (contoh: Salmonella yang bisa meracuni makanan)
  • Virus (contoh: Rhinovirus penyebab demam)
  • Fungi / jamur (contoh: Trichophyton penyebab kaki berjamur)
  • Parasit (contoh: Giaridia Intestinalis penyebab diare)

Bagaimana kuman menyebar?
Bakteri dan jamur bisa hidup dimana saja di dalam rumah. Tetapi virus berbeda, karena membutuhkan inang untuk berkembangbiak. Proses inilah yang bisa memicu penyakit.

Kuman bisa menyebar melalui tangan manusia, yaitu dari tangan yang menyentuh benda-benda kotor. Kuman juga bisa menyebar melalui udara, debu, cairan yang dikeluarkan melalui mulut dan hidung (bersin dan bicara).

Sumber:
dettol.co.id

Kuman adalah suatu mahkluk hidup yang terdiri dari satu sel dan dapat memperbanyak diri dengan cepat,terutama bila terdapat pada suasana yang baik dan sesuai di dalam media dimana makanan tersedia untuk kuman. Satu kuman akan berkembangbiak menjadi sangat banyak dalam waktu yang singkat. Sebagai mahkluk hidup, kuman dapat mengeluarkan bahan–bahan sisa dari hidupnya, berupa racun yang dapat membhayakan kelangsungan hidup manusia yang dihinggapi oleh kuman tersebut (Hapsari, 2015)

Mikroba yang terdapat pada tangan biasanya berupa bakteri kapang, khamir, dan virus. Setiap orang memiliki rata–rata 150 bakteri atau kuman di telapak tangannya. Jenis kuman dalam jumlah besar yang terdapat di tangan adalah Helobacter pylori yang dapat menyebabkan maag, Escherichia coli yang dapat menyebabkan diare, Salmonella sp. Yang dapat menyebabkan tipus dan diare (Khaeri, 2009). Kuman yang lain seperti Stapylococcus aureus , Staphylococcus haemoliticus , Clostridium welchii , Pseudomonas spp ., Staphylococcus aerugonisa , bakteri Coliform , Staphylococcus epidermis , Proteus spp , Klebsiella spp. dan Entamoeba coli (Rachmawati dan Yumna 2008).

Bakteri Staphylococcus aureus memiliki potensi untuk menyebabkan penyakit saluran pernafasan, saluran pencernaan, dan infeksi melalui kulit. Bahan makanan yang kontak tangan langsung tanpa proses mencuci tangan, sangat berpotensi terkontaminasi Staphylococcus aureus (Hapsari, 2015).

Bakteri Esherichia coli dapat menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan manusia, diantaranya enteroagregatif. Bakteri Shigella dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan. Bakteri mempunyai spektrum yang sangat luas. Makan disaat kondisi tangan kotor juga memicu hadirnya infeksi bakteri (Hapsari,2015).

Angka kuman adalah angka yang menunjukan adanya mikroorganisme patogen atau non patogen menurut pengamatan secara visual atau dengan kaca pembesar pada media penanaman yang akan diperiksa, kemudian dihitung berdasarkan lempeng dasar untuk standar tes terhadap bakteri atau jumlah bakteri mesofil dalam satu mililiter atau satu gram atau cm2 usap alat sampel yang diperiksa (Suciati, 2015). Pada perhitungan angka kuman tidak dibedakan macam koloni. Tiap koloni berasal dari satu bakteri, sehingga tiap koloni dianggap satu bakteri (Elita, 2010).

Menurut Kemenkes RI (2014), penyakit yang diakibatkan oleh tangan kotor dan dapat dicegah dengan mencuci tangan pakai sabun yaitu:

  1. Diare
    Diare menjadi penyebab kematian kedua yang paling umum untuk anak-anak balita. Penyakit diare seringkali diasosiasikan dengan keadaan air, namun secara akurat sebenarnya harus diperhatikan juga penanganan kotoran manusia seperti tinja dan air kencing, karena kuman-kuman penyakit penyebab diare berasal dari kotoran-kotoran ini.

    Kuman-kuman penyakit ini membuat manusia sakit ketika kuman masuk mulut melalui tangan yang telah menyentuh tinja, air minum yang terkontaminasi, makanan mentah dan peralatan makan yang tidak dicuci terlebih dahulu atau terkontaminasi akan tempat makannya yang kotor.

    Tingkat keaktifan mencuci tangan dengan sabun dalam penurunan angka penderita diare dalam persen menurut tipe inovasi pencegahan adalah mencuci tangan dengan sabun (44%), penggunaan air olahan (39%), sanitasi (32%), pendidikan kesehatan (28%), penyediaan air (25%), sumber air bersih diolah (11%).

  2. Infeksi Saluran Pernafasan
    Infeksi saluran pernafasan merupakan penyebab kematian utama untuk anak-anak balita. Mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi angka infeksi saluran pernafasan ini dengan dua langkah yaitu dengan melepaskan patogen-patogen pernafasan yang terdapat pada tangan dan permukaan telapak tangan dan dengan menghilangkan patogen (kuman penyakit) lainnya yang menjadi penyebab tidak hanya diare namun juga gejala penyakit pernafasan lainnya.

    Bukti-bukti telah ditemukan bahwa praktik-praktik menjaga kesehatan dan kebersihan seperti mencuci tangan sebelum dan sudah makan/buang air besar/kecil, dapat mengurangi tingkat infeksi hingga 25%. Penelitian lain menemukan bahwa mencuci tangan dengan sabun mengurangi infeksi saluran pernafasan yang berkaitan dengan pneumonia pada anak-anak balita hingga lebih 50%.