Apa yang dimaksud dengan kufur?

Kufur, secara etimologi, artinya menutupi,

Sedangkan menurut terminology syariat, kufur artinya ingkar terhadap Allah swt, atau tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, baik dengan mendustakannya maupun tidak.

Perbedaannya, kalau mendustakan berarti menentang dan menolak, tetapi kalau tidak mendustakan artinya hanya sekedar tidak iman dan tidak percaya.

Kufur menurut bahasa berarti malam, menyembunyikan, menutupi, dan ingkar. Orang yang melakukan kekufuran, tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya disebut kafir.

Pengkafiran adalah hukum syar’i dan tempat kembalinya kepada Allah dan Rasul-Nya.
Sedangkan menurut syara‟ kufur berarti menolak kebenaran setelah mengetahuinya. Kufur menurut pengertian yang lain adalah tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya, baik dengan mendustakannya atau tidak mendustakannya. Maksud dari mendustakan berarti menentang atau menolak sedangkan tidak mendustakan artinya hanya sekedar tidak iman dan tidak percaya. mendustakan artinya hanya sekedar tidak iman dan tidak percaya. Sedangkan orang yang kufur disebut kafir, yaitu orang yang menutup hatinya dari hidayah Allah SWT. Malampun dapat disebut kafir, karena malam menutupi orang dan benda-benda lain dari dengan kegelapannya.

Berkata Izzuddin bin Abdissalam, bahwa ada tiga hal yang menyebabkan seseorang mukmin menjadi kafir, yaitu:

  • Beriman seperti iman orang kafir, misalnya tidak mengakui adanya Allah Yang Maha Esa dan kerasulan Nabi Muhammad SAW
  • Ucapan atau perbuatan yang hanya dilakukan oleh orang kafir, seperti membuang Al-Qur‟an dengan sengaja, pergi ke Gereja untuk beribadat, atau sujud kepada berhala
  • Mengingkari akan apa yang jelas diketahui sebagai ajaran agama, seperti mengingkari wajib shalat, wajib puasam, wajib haji dan sebagainya. Dan juga menghalalkan minum khomer, berjudi, zina dan sebagainya.

Menurut jenisnya, kufur ada dua jenis yaitu : Kufur Besar dan Kufur Kecil. Perbedaan antara kedua kufur tersebut adalah:

  • Kufur akbar mengeluarkan pelakunya dari Islam dan meruntuhkan semua amal shaleh Sedangkan kufur ashgar tidak mengeluarkan pelakunya dari Islam dan tidak pul meruntuhkan seluruh amal, tetapi akan mengurangi amal seseorang dan menjadikan pelakunya terancam.

    “Orang-orang yang kafir kepada Rabbnya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikit pun dari apa yang telah mereka". QS. Ibrahim (14): 18
  • Kufur akbar mengekalkan pelakunya di Jahannam, sedangkan kufur ashgar tidak mengekalkan pelakunya di Jahannam, bahkan masih ter-buka kemungkinan baginya untuk diampuni oleh Allah Subhānahu wa Ta‟ālā sehingga tidak harus diadzab terlebih dahulu.
  • Kufur akbar menjadikan darah dan harta pelakunya halal, sedangkan kufur ashgar tidak menghalalkan darah dan harta pelakunya.
  • Kufur akbar diberikan al-bara‟ mutlak kepada pelakunya, sedangkan pelaku kufur ashgar tetap diberikan wala‟ sesuai kadar ketaatannya, dan juga diberikan bara‟ sekedar perbuatan maksiatnya.

Secara bahasa kata kufur berasal dari kata kafara yakfuru kufran wakufuran wa kufranan اًوكفرا وكفىرا كفرا كفر ٌكفر berarti menutupi sesuatu, menyembunyikan kebaikan yang telah diterima atau tidak berterima kasih. Jamak kafir adalah kafirun, kuffar كفار, كافروى .Secara istilah, kafir adalah orang-orangyang ingkar terhadap kebenaran Islam dan keluar dari agama Islam. Sedangkan kufur nikmat adalah lawan kata syukur nikmat. Allah berfirman dalam Alquran yang artinya
Maka tatkala datang kepada mereka kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata: “Mengapakah tidak diberikan kepadanya (Muhammad) seperti yang telah diberikan kepada Musa dahulu?” dan bukankah mereka itu telah ingkar (juga) kepada apa yang telah diberikan kepada Musa dahulu?; mereka dahulu telah berkata: “Musa dan Harun adalah dua ahli sihir yang bantu membantu” dan mereka (juga) berkata: “Sesungguhnya Kami tidak mempercayai masing-masing mereka itu”

Kafir di sini maksudnya mengingkari nikmat. Mengkufuri nikmat Allah berarti mengingkari dan menutupi nikmat Allah. Orang kafir adalah orang yang tertutup karena hatinya tertutup dari nikmat Allah.

Ibnu Mas’ud mengatakan dalam hadisnya bahwa ketika seorang muslim berkata kepada muslim lainnya dengan perkataan ‚Kamu adalah musuh bagiku‛, maka salah satunya menjadi kafir terhadap Islam. Kata kafir dalam hadis ini berarti kafir nikmat karena Allah SWT telah menumbuhkan rasa kasih sayang di antara mereka, dengan nikmat dari Allah itulah mereka menjadi saudara sesama muslim, maka barangsiapa tidak mengetahui nikmat ini, maka ia termasuk mengkufurinya.