Apa yang dimaksud dengan Konsep atau Konseptual?

Konsep

Konsep, menurut KBBI, mempunyai arti berikut, rancangan atau buram surat dan sebagainya; ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret: satu istilah dapat mengandung dua – yang berbeda; gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain

Konsep merupakan komponen yang paling penting dalam membentuk suatu teori. Dalam suatu penelitian, konsep biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu objek yang diteliti, baik berupa benda maupun gejala sosial tertentu yang bersifat abstrak.

Woodruff mendefinisikan konsep sebagai berikut:

  1. Suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna,

  2. Suatu pengertian tentang suatu objek,

  3. Produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda).

Konsep merupakan pemikiran dasar yang diperoleh dari fakta peristiwa, penga- laman melalui generalisasi dan berfikir abstrak. Konsep merupakan prinsip dasar yang sangat penting dalam proses belajar.

Menurut pendapat Sagala (2010) definisi konsep adalahbuah pemikiran seseorang atas kelompok orang yang dinyatakan dalam definisi sehingga melahirkan produk pengetahuan meliputi prinsip, hukum dan teori konsep diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berfikir abstrak, kegunaan konsep untuk menjelaskan dan meramalkan.

Seseorang belajar konsep jika belajar mengenal dan membedakan sifat-sifat dari objek kemudian membuat pengelompokan terhadap objek tersebut.

”Bila seseorang dapat menghadapi benda atau peristiwa sebagai suatu kelompok, golongan, kelas, atau kategori, maka ia telah belajar konsep”.

Menurut Ausubel, Konsep adalah benda-benda, kejadian-kejadian, situasi-situasi, atau ciri-ciri yang memiliki ciri khas yang mewakili setiap budaya oleh suatu tanda atau symbol (objects,events,situation or properties that posses common critical attribute and are designated in any given culture by some accepted sign or symbol).

Jadi, konsep merupakan abstraksi dari ciri-ciri dan sesuatu yang mempermudah komunikasi antar manusia serta yang memungkinkan manusia berpikir (bahasa adalah alat berpikir).

Secara singkat dapat kita katakan, bahwa suatu konsep merupakan suatu abstraksi mental yang mewakili suatu kelas stimulus-stimulus. Kita menyimpulkan bahwa suatu konsep telah dipelajari, bila yang diajar dapat me- nampilkan perilaku-perilaku tertentu.

Terdapat dua kemungkinan yang terjadi apabila sebuah konsep telah dikuasai seseorang, yaitu :

  1. Seseorang dapat menggunakan konsep tersebut untuk memecahkan masalah,

  2. Penguasaan konsep memudahkan seseorang untuk mempelajari konsep-konsep yang lain.

Konsepsi


Tafsiran seseorang terhadap banyak konsep seringkali berbeda, misalnya penaf- siran konsep benda jatuh bebas tampak berbeda untuk setiap seseorang. Tafsiran konsep oleh seseorang disebut konsepsi. Hal ini sesuai dengan pendapat Berg (1991):

Tafsiran perorangan terhadap banyak konsep berbeda-beda. ”Misalnya penafsiran konsep ”ibu” atau ”cinta” atau ”keadilan” berbeda untuk setiap orang. Tafsiran konsep oleh seseorang disebut konsepsi.

Walau dalam sains dan teknologi kebanyakan konsep memiliki arti yang jelas telah disepakati oleh para ilmuwan, namun masih juga ditemukan perbedaan konsepsi seseorang yang satu dengan yang lainnya. Konsep kecepatan dan kelajuan pada materi gerak lurus akan ditafsirkan berbeda-beda oleh masing-masing seseorang.

Menurut Berg (1991), ada beberapa hal penyebab perbedaan konsepsi seseorang.
Perbedaan konsepsi antara individu seseorang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

  • Pengetahuan dan pengalaman yang berhubungan dengan yang telah dimilikinya,

  • Stuktur pengetahuan yang telah terbentuk di dalam otaknya,

  • Perbedaan kemampuan dalam hal:

    1. menentukan apa yang diperhatikan waktu belajar,
    2. menentukan apa yang masuk ke otak,
    3. menafsirkan apa yang masuk ke otak,
    4. perbedaan apa yang disimpan di dalam otak.

Dengan demikian bila seseorang seseorang pasif, konsepsinya akan sedikit. Sedang- kan bila seseorang seseorang aktif yang telah terlihat dalam proses belajar mengajar, konsepsinya akan semakin banyak dan tinggi.

Miskonsepsi


Konsepsi yang dimiliki seseorang kadangkala cukup kuat dan mempunyai pengaruh besar terhadap pengembangan konsep-konsep dalam gerak lurus yang didapat dari pengalaman belajarnya. Namun dalam kenyataannya konsepsi seseorang sering bertentangan dengan konsepsi ilmuwan, yang dapat menyebabkan kesulitan bagi seseorang dalam belajar.

Miskonsepsi adalah perbedaan konsepsi yang dimiliki seseorang dengan konsepsi ilmu pengetahuan.

Nama lain dari istilah miskonsepsi yang digunakan oleh para peneliti diantaranya intuisi (intuitions), konsepsi alternatif (alternative frame), dan teori naif. Kohle dan Norland menyatakan bahwa miskonsepsi sebagai suatu konsep atau ide yang menyimpang dari pendapat umum dengan konsensus ilmuwan. Sedangkan Berg (1991) mendefinisikan “Miskonsepsi sebagai pertentangan atau ketidakcocokan konsep yang dipahami seseorang dengan konsep yang dipakai oleh pakar ilmuwan yang bersangkutan”.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konsep memiliki dua arti, yaitu :

  • Pertama bermakna rancangan atau buram surat
  • Kedua bermakna ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkreat.

Selain itu beberapa ahli mempunyai pendapat yang berbeda-beda mengenai definisi konsep, diantaranya yaitu menurut Sagala konsep sebagai hasil pemikiran seseorang atau sekelompok orang yang dinyatakan dalam definisi sehingga melahirkan produk pengetahuan yang meliputi prinsip, hukum, dan teori.

Konsep dapat diperoleh melalui fakta, peristiwa, pengalaman, generalisasi, dan berpikir abstrak. Menguasai suatu konsep sesorang harus mampu membedakan antara benda yang satu dengan benda yang lain, peristiwa satu dengan peristiwa lainnya.

Konsep adalah suatu hubungan abstraksi yang mewakili suatu kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan atau hubungan-hubungan yang mempunyai artibut yang sama. Namun demikian tafsiran perorangan terhadap banyak konsep seringkali berbeda. Resser (1984)

Konsep merupakan abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri karakter atau atribut yang sama dari kelompok objek, baik merupakan proses, peristiwa, benda, atau fenomena di alam yang membedakannya dari kelompok lainnya. konsep-konsep merupakan dasar untuk berpikir, untuk belajar, aturan-aturan dan akhirnya memecahkan masalah.

Konsep merupakan penyajian internal sekelompok stimulus, konsep tidak dapat diamati atau abstrak, oleh karena itu konsep harus disimpulkan dari prilaku. Konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili satu kelas objekobjek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut-atribut yang sama.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa konsep merupakan hasil pemikiran seseorang ataupun sekelompok orang yang didapatkan dari fakta, peristiwa/kejadian, fenomena alam, pengalaman, generalisasi, atau hasil berpikir yang kemudian dapat digunakan sebagai dasar untuk berpikir, belajar, aturan-aturan dan akhirnya dapat memecahkan masalah.