Apa yang dimaksud dengan Komunikasi yang Efektif?

Komunikasi efektif

Komunikasi efektif adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara pemberi pesan dan penerima pesan. Pengukuran efektifitas dari suatu proses komunikasi dapat dilihat dari tercapainya tujuan si pengirim pesan.

Apa yang dimaksud dengan komunikasi yang efektif ?

Komunikasi efektif adalah sejauh mana komunikator mampu berorientasi kepada komunikannya. Berorientasi artinya melihat dan memahami tingkat akal budi (decoder interpreter) berikut peralatan jasmaniah (receiver) yang dimiliki komunikan ; mengingat hal ini terkait dengan pemilihan bentuk pesan, makna pesan, struktur pesan dan cara penyajian pesan, termasuk pula penentuan saluran/media yang harus anda lakukan sebagai komunikator (Vardiansyah,2004).

Menurut Roger hubungan interpersonal akan terjadi secara efektif apabila kedua pihak memenuhi kondisi berikut :

  • Bertemu satu sama lain secara personal.

  • Empati secara tepat terhadap pribadi yang lain dan berkomunikasi yang dapat dipahami satu sama lain berarti.

  • Menghargai satu sama lain, bersifat positif dan wajar tanpa menilai atau keberatan.

  • Menghayati pengalaman satu sama lain dengan sungguh-sungguh, bersikap menerima dan empati satu sama lain.

  • Merasa bahwa saling menjaga keterbukaan dan iklim yang mendukung dan mengurangi kecenderungan gangguan arti.

  • Memperlihatkan tingkah laku yang percaya penuh dan memperkuat perasaan aman terhadap yang lain.

Pace dan Boren (1973) mengusulkan cara-cara untuk menyempurnakan hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal cenderung menjadi sempurna bila kedua pihak mengenal standar berikut :

  • Mengembangkan suatu pertemuan personal yang langsung satu sama lain mengkomunikasikan perasaaan secara langsung.

  • Mengkomunikasikan suatu pemahaman empati secara tepat dengan pribadi orang lain melalui keterbukaan diri.

  • Mengkomunikasikan suatu kehangatan pemahaman yang positif mengenai orang lain dengan gaya mendengarkan dan berespons.

  • Mengkomunikasikan keaslian dan penerimaan satu sama lain dengan ekspresi penerimaan secara verbal dan nonverbal.

  • Berkomunikasi dengan ramah tamah, wajar, menghargai secara positif satu sama lain melalui respons yang tidak bersifat menilai.

  • Mengkomunikasikan satu keterbukaan dan iklim yang mendukung melalui konfrontasi yang bersifat membangun.

  • Berkomunikasi untuk menciptakan kesamaan arti dengan negoisasi arti dan memberikan respons yang relevan.

Menurut Wilbur Schramm (Onong U.E, 1992) berkomunikasi efektif dinamakan dengan “the condition of succes in communication” yang diringkas sebagai benikut:

  1. Pesan harus dirancangkan dan disampaikan sedemikian rupa sehinnga dapat menarik perhatian sasaran yang dimaksud.

  2. Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama dapat mengerti.

  3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pihak komunikan, dan menyarankan beberapa cara untuk mcmperoleh kebutuhan itu.

  4. Pesan harus menyarankan suatu cara untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi situasi kelompok tempat komunikan berada. Komunikasi

efektif dalam aktivitas individu dimaksud agar pesan-pesan maupun cara menyampaikannya mencapai sasaran. Istilah inilah yang sering dipergunakan oleh individu ketika dalam interaksi antara individu tidak tercapai sesuai tujuan disebabkan komunikasi tidak efektif.

Komunikasi efektif adalah komunikasi yang berhasil mencapai sasaran dengan feedback (respon) yang sesuai dengan tujuan individu berkomunikasi.

Aspek-aspek Komunikasi Efektif

Menurut Suranto AW (2005) ada beberapa aspek komunikasi efektif yaitu sebagai berikut :

  1. Pemahaman Komunikan mampu memahami pesan secara tepat sebagaimana dimaksudkan oleh komunikator dan komunikator berhasil menyampaikan pesan secara cermat.

  2. Kesenangan Selain berhasil menyampaikan informasi, komunikasi juga dapat berlangsung dalam suasana yang menyenangkan kedua belah pihak.

  3. Pengaruh pada sikap Apabila seorang komunikan setelah menerima pesan kemudian sikapnya berubah sesuai dengan makna pesan itu.

  4. Hubungan Dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja meningkatkan kadar hubungan interpersonal yang makin baik.

  5. Tindakan Kedua belah pihak yang berkomunikasi melakukan tindakan sesuai dengan pesan yang dikomunikasikan.

komunikasi efektif

Komunikasi dikatakan efektif bila orang berhasil menyampaikan apa yang dimaksudnya. Secara umum, komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima. - Tubbs dan Moss -

Untuk mengukur keefektivan komunikasi tidak cukup dengan mengatakan orang tersebut telah berhasil menyampaikan maksudnya, tetapi harus melalui kriteria penilaian tertentu yang benar dan jelas dalam pengukurannya.

Komunikasi yang efektif, paling tidak menimbulkan lima hal sebagai ukuran yaitu:

  1. pemahaman artinya penerimaan yang cermat dari isi pesan yang disampaikan oleh komunikator sehingga tidak terjadi kesalahan penafsiran pesan oleh komunikan;

  2. kesenangan artinya suasana yang menjadikan hubungan menjadi hangat, akrab dan menyenangkan;

  3. pengaruh pada sikap artinya kemampuan persuasif komunikator dalam penyampaian pesan yang menimbulkan efek pada diri komunikan;

  4. hubungan yang membaik artinya tumbuhnya perasaan ingin bergabung dengan orang lain, ingin mengendalikan dan dikendalikan serta ingin dicintai dan mencintai dan

  5. tindakan artinya tindakan yang nyata dilakukan komunikan setelah terjadi pengertian, pembentukan dan perubahan sikap, serta tumbuhnya hubungan yang baik.

Komunikasi akan berjalan efektif jika ketepatannya (fidelity) ditingkatkan dan gangguannya (noise) diperkecil. Ini dapat terjadi pada sumber (komunikator), pesan, saluran maupun penerima sebagai unsur-unsur komunikasi (Berlo 1960).

Komunikasi yang efektif mengandung pengiriman dan penerimaan informasi yang cermat, pengertian pesan yang mendalam oleh kedua pihak dan pengambilan tindakan yang tepat terhadap penyelesaian pertukaran informasi.

Beberapa hal yang diperlukan untuk komunikasi yang efektif adalah sebagai berikut:

  1. penerangan ringkas yang cukup dari penerima,
  2. penggunaan bahasa yang sesuai,
  3. kejelasan,
  4. penggunaan media yang tepat (Moekijat 1993).

Efektivitas komunikasi adalah pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri komunikannya. Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan, yaitu :

  • Kognitif, yaitu pengetahuan seseorang yang dari tidak tahu menjadi tahu;
  • Afektif, sikap seseorang yang terbentuk, misalnya setuju atau tidak setuju; dan
  • Konatif, yaitu tingkah laku yang membuat seseorang melakukan sesuatu.

Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan dan pesan ditindak lanjuti dengan sebuah perbuatan secara suka rela oleh penerima pesan, dapat meningkatkan kualitas hubungan antarpribadi, dan tidak ada hambatan.

Sumber dan penerima komunikasi harus berada pada sistem yang sama, jika tidak sama, maka komunikasi tidak akan pernah terjadi.

Komunikasi yang efektif menurut Cutlip dan Center, dilaksanakan dengan melalui empat tahapan yaitu:

  1. Fact finding : Untuk berbicara perlu dicari fakta dan tentang komunikan berkenaan dengan keinginan dan komposisinya.
  2. Planning : rencana tentang apa yang akan dikemukakan dan bagaimana mengemukakannya berdasarkan fakta dan data yang diperoleh
  3. Communicating : berkomunikasi berdasarkan planning yang telah disusun
  4. Evaluation: Penilaian dan analisis untuk melihat bagaimana hasil komunikasi tersebut.

Referensi : Abdullah Hanafi, Memahami Komunikasi Antar Manusia, (Surabaya: Usaha Nasional, 1984)

Menurut Tubbs dan Moss (2001), salah satu ukuran bagi efektivitas komunikasi adalah terciptanya komunikasi efektif. Secara sederhana, komunikasi dikatakan efektif apabila orang berhasil menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Secara umum, komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima.

Ada lima hal yang dapat dijadikan ukuran bagi komunikasi efektif, yaitu:

  1. Pemahaman
    Pemahaman adalah penerimaan yang cermat atas kandungan rangsangan seperti yang dimaksudkan oleh pengirim pesan. Dalam hal ini komunikator dikatakan efektif apabila penerima memperoleh pemahaman yang cermat atas pesan yang disampaikan. Kegagalan utama dalam berkomunikasi adalah ketidakberhasilan dalam menyampaikan isi pesan secara cermat.

  2. Kesenangan
    Tingkat kesenangan dalam berkomunikasi berkaitan erat dengan perasaan terhadap orang yang berinteraksi dengan pihak lain.

  3. Mempengaruhi sikap
    Komunikasi dikatakan efektif jika komunikator (pengirim) dapat mempengaruhi sikap komunikan (penerima), tindakan mempengaruhi sikap bertujuan agar orang lain memahami ucapan kita dan menyetujui sesuai dengan yang kita inginkan.

  4. Hubungan yang semakin baik
    Secara keseluruhan, komunikasi efektif memerlukan suasana psikologis yang positif dan penuh kepercayaan. Salah satu kegagalan dalam berkomunikasi adalah adanya gangguan dalam hubungan insani yang berasal dari kesalahpahaman.

  5. Tindakan
    Komunikasi yang efektif dapat mendorong orang lain untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan yang kita inginkan.

Menurut Dewi (2007), Komunikasi efektif dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :

  1. Kredibilitas dan daya tarik komunikator
    Kredibilitas komunikator menunjukkan bahwa pesan yang disampaikannya dianggap benar dan dapat dipercaya. Kepercayaan yang tinggi terhadap komunikator akan menyebabkan kesediaan komunikan untuk menerima pesan dan mengubah sikap sesuai keinginan komunikator.

  2. Kemampuan pesan untuk membangkitkan tanggapan
    Suatu pesan akan menimbulkan reaksi dan umpan balik apabila memenuhi kondisi menarik perhatian, menggunakan lambang atau bahasa yang dipahami komunikan, dan mampu memahami kebutuhan
    pribadi komunikan.

  3. Kemampuan komunikan untuk menerima dan memahami pesan
    Komunikasi akan berlangsung efektif apabila komunikan memiliki kemampuan untuk memahami pesan, sadar akan kebutuhan dan kepentingannya, mampu mengambil keputusan sesuai kebutuhan dan kepentinganya.

Menurut Umar (2005), aspek – aspek untuk meninjau efektivitas komunikasi antarpribadi adalah sebagai berikut :

  1. Keterbukaan, yaitu keinginan untuk terbuka serta mau menanggapi secara jujur dari lawan bicara.

  2. Empati, yaitu mencoba merasakan perasaan yang sama dengan lawan bicara.

  3. Dukungan, yaitu mencoba untuk tidak mengkritik atau menyerang isi pembicaraan walau hanya dengan tepukan atau sekedar menganggukanggukan kepala.

  4. Kepositifan, yaitu jika seseorang mempunyai perasaan negatif kepada orang lain dan dikomunikasikan kepada orang lain lagi maka akan terjadi mata rantai perasaaan negatif kepada orang tersebut, akibatnya komunikasi akan terganggu. Jadi, hidupkanlah perasaan positif kepada orang lain.

  5. Kesamaan, pada kenyataannya tidak ada manusia yang sama, sekalipun mereka kembar, maka komunikasi akan lebih efektif jika terjadi dalam suasana kesamaan. Dengan cara ini diharapkan terdapat „pengenalan tak terucapkan‟ sehingga terjadi rasa saling hormat dan menghargai.

Menurut Purwanto (2003), komunikasi efektif memerlukan beberapa
hal antara lain:

  1. Persepsi
    Komunikator harus dapat memprediksi apakah pesan-pesan yang akan disampaikannya dapat diterima oleh penerima pesan.

  2. Ketepatan
    Secara umum, audiens mempunyai suatu kerangka berpikir. Seseorang perlu mengekspresikan sesuatu sesuai dengan apa yang ada dalam kerangka berpikir agar komunikasi yang dilakukan mencapai sasaran.

  3. Kredibilitas
    Komunikator perlu memiliki suatu keyakinan bahwa para audiensnya adalah orang-orang yang dapat dipercaya. Demikian juga sebaliknya, komunikator harus mempunyai suatu keyakinan terhadap inti pesan dan maksud yang ingin mereka sampaikan.

  4. Pengendalian
    Audiens akan memberikan suatu reaksi atau tanggapan terhadap pesan yang disampaikan dalam berkomunikasi. Reaksi audiens tergantung pada berhasil tidaknya komunikator mengendalikan audiensnya saat berkomunikasi.

  5. Keharmonisan
    Komunikator yang baik tentu akan selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang baik dengan audiens, sehingga komunikasi dapat berjalan lancar dan mencapai tujuannya.