Apa yang dimaksud dengan Komunikasi Penyuluhan?

Komunikasi Penyuluhan dimaksudkan untuk memberikan penerangan atau pun penjelasan kepada mereka yang disuluh, agar tidak lagi berada dalam kegelapan mengenai sesuatu masalah tertentu

Apa yang dimaksud dengan Komunikasi Penyuluhan ?

Penyuluhan berasal dari kata suluh yang berarti obor atau pun alat untuk menerangi keadaan yang gelap.

Clear et al. membuat rumusan bahwa penyuluhan merupakan jenis khusus pendidikan pemecahan masalah (problem solving) yang berorientasi pada tindakan, mengajarkan sesuatu, mendemostrasikan, dan memotivasi, tapi tidak melakukan pengaturan (regulating) dan juga tidak melaksanakan program yang non-edukatif (Nasution, 1990).

Samsudin menyebut penyuluhan sebagai suatu usaha pendidikan non-formal yang dimasudkan untuk mengajak orang sadar dan mau melaksanakan ide – ide baru.

Penyuluhan merupakan suatu usaha menyebarluaskan hal – hal yang baru agar masyarakat tertarik dan berminat untuk melaksanakannya dalam kehidupan mereka sehari – hari. Penyuluhan juga merupakan suatu kegiatan mendidikkan sesuatu kepada masyarakat, memberi mereka pengetahuan, informasi – informasi, dan kemampuan – kemampuan baru agar mereka dapat membentuk sikap dan berperilaku hidup menurut apa yang seharusnya (Nasution, 1999).

Penyuluhan pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan pendidikan non- formal dalam rangka mengubah masyarakat menuju keadaan yang lebih baik seperti yang dicita – citakan. Dalam upaya mengubah masyarakat tersebut, terdapat unsur – unsur seperti gagasan/ide/konsep yang dididikkan lembaga/pihak yang memprakarsai perubahan masyarakat secara keseluruhan, tenaga penyebar ide/konsep yang dimaksud, dan anggota masyarakat baik secara individu maupun secara keseluruhan yang menjadi sasaran dari kegiatan penyuluhan tersebut.

Dalam melakukan penyuluhan, faktor penyampaian hal – hal yang disuluhkan adalah amat penting. Karena itu penyuluhan menuntut dipersiapkannya lebih dahulu desain yang secara terperinci dan spesifik menggambarkan hal – hal pokok sebagai berikut ini (Nasution, 1990):

  1. Masalah yang dihadapi
  2. Siapa yang disuluh
  3. Apa tujuan (objectivities) yang hendak dicapai dari setiap kegiatan penyuluhan
  4. Pengembangan pesan
  5. Metoda atau saluran yang digunakan
  6. Sistem evaluasi “telah terpasang” atau “built-in” di dalam rencana keseluruhan kegiatan dimaksud.

Falsafah Penyuluhan


Pengertian falsafah ialah sebagai suatu pandangan hidup, sebagai landasan pemikiran yang bersumber pada kebijakan moral tentang segala sesuatu yang akan dan harus diterapkan dalam praktik. Falsafah penyuluhan harus berpijak pada pentingnya pengembangan individu dalam perjalanan pertumbuhan masyarakat itu sendiri.

Ada 3 hal penting yang harus diperhatikan sehubungan dengan falsafah penyuluhan tersebut.

  1. Penyuluhan harus bekerja sama dengan masyarakat, dan bukan bekerja untuk masyarakat.
  2. Penyuluh tidak boleh menciptakan ketergantungan, tetapi justru harus mampu mendorong kemandirian.
  3. Penyuluhan harus selalu mengacu pada terwujudnya kesejahteraan hidup masyarakat.
  4. Penyuluhan harus mengacu pada peningkatan harkat dan martabat manusia sebagai individu, kelompok, dan masyarakat umumnya.

Selain hal – hal diatas penyuluhan juga harus memperhatikan hal – hal berikut ini:

  1. Penyuluhan adalah proses pengembangan individu maupun kelompok untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga meningkat harkat dan martabatnya.
  2. Penyuluhan adalah pekerjaan yang harus diselaraskan dengan budaya masyarakat setempat.
  3. Penyuluhan adalah proses dua arah dan harus merupakan pendidikan yang berkelanjutan.
  4. Penyuluhan adalah hidup dengan saling berhubungan, saling menghormati dan saling mempercayai.
  5. Penyuluhan harus mampu menumbuhkan cita – cita yang melandasi untuk berpikir kreatif, dinamis, dan inovatif.
  6. Penyuluhan harus mengacu pada kenyataan – kenyataan dan selalu disesuaikan dengan keadaan yang dihadapi.

Faktor Pendukung Efektifitas Penyuluhan


Di dalam membahas faktor pendukung efektifitas penyuluhan, maka akan dibahas banyak unsur – unsur yang sangat berperanan dalam tercapainya efektifitas suatu penyuluhan. Di antara faktor – faktor tersebut. metode penyuluhan adalah salah satu faktor terpenting untuk diketahui dan diperdalam pemahamannya agar tujuan penyuluhan dapat tercapai secara optimal.

Metode Penyuluhan

Pilihan seorang agen penyuluhan terhadap suatu metode penyuluhan sangat tergantung kepada tujuan khusus yang ingin dicapainya dan situasi kerjanya. Karena beragamnya metode penyuluhan yang dapat digunakan dalam kegiatan penyuluhan, maka perlu diketahui penggolongan metode penyuluhan menurut jumlah sasaran yang hendak dicapai.

Berdasarkan pendekatan sasaran yang ingin dicapai, penggolongan metode ini dibagi atas tiga yakni (Setiana, 2005):

  1. Pendekatan Perorangan
    Dalam metode ini, penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasarannya secara perorangan. Metode pendekatan perorangan atau personal approach menurut Kartasapoetra sangat efektif digunakan dalam penyuluhan karena sasaran dapat secara langsung memecahkan masalahnya dengan bimbingan khusus dari penyuluh. Dari segi jumlah sasaran yang ingin dicapai, metode ini kurang efektif karena terbatasnya jangkauan penyuluh untuk mengunjungi dan membimbing sasaran secara individu.

    Metode pendekatan individu akan lebih tepat digunakan dalam mendekati tokoh – tokoh masyarakat yang berpengaruh atau pun pada golongan petani atau peternak yang menjadi panutan masyarakat setempat. Menurut Van Den Ban dan Hawkins, metode pendekatan perorangan pada hakikatnya adalah paling efektif dan intensif dibanding metode lainnya, namun karena berbagai kelemahan di dalamnya, maka pendekatan ini jarang diterapkan pada program – program penyuluhan yang membutuhkan waktu yang relatif cepat. Termasuk dalam metode pendekatan perorangan atau personal approach antara lain; kunjungan ke rumah, kunjungan ke lokasi atau lahan usaha tani, surat menyurat, hubungan telepon, kontak informal, magang, dalan lain sebagainya.

  2. Pendekatan Kelompok
    Dalam metode pendekatan kelompok, penyuluh berhubungan dengan sasaran penyuluhan secara kelompok. Metode pendekatan kelompok atau group approach menurut Kartasapoetra cukup efektif, dikarenakan petani atau peternak dibimbing dan diarahkan secara kelompok untuk melakukan sesuatu kegiatan yang lebih produktif atas dasar kerja sama. Dalam pendekatan kelompok banyak manfaat yang dapat diambil, disamping dari transfer teknologi informasi juga terjadinya tukar pendapat dan pengalaman antar sasaran penyuluhan dalam kelompok yang bersangkutan.

    Metode pendekatan kelompok pada umumnya berdaya guna dan berhasil guna tinggi, namun keberadaan kelompok di pedesaan yang cukup mantap dan terorganisir dengan baik masih menjadi kendala bagi penyuluh. Metode dengan pendekatan kelompok lebih menguntungkan karena memungkinkan adanya umpan balik, dan interaksi kelompok yang memberi kesempatan bertukar pengalaman maupun pengaruh terhadap perilaku dan norma para anggotanya. Termasuk metode pendekatan kelompok diantaranya adalah diskusi, demonstrasi cara, demonstrasi hasil, karyawisata, kursus tani, temu karya, temu lapang, temu usah, mimbar sarasehan, perlombaan dan lain sebagainya.

  3. Pendekatan Massal
    Metode pendekatan massal atau mass approach. Sesuai dengan namanya, metode ini dapat menjangkau sasaran dengan jumlah yang cukup banyak. Dipandang dari segi penyampaian informasi metode ini cukup baik, namun terbatas hanya dapat menimbulkan kesadaran atau keingintahuan semata.

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa metode pendekatan massa dapat mempercepat proses perubahan, tetapi jarang dapat mewujudkan perubahan dalam perilaku. Hal ini disebabkan karena pemberi dan penerima pesan cenderung mengalami proses selektif saat menggunakan media massa sehingga pesan yang disampaikan mengalami distorsi.

    Termasuk dalam metode pendekatan massal antara lain adalah rapat umum, siaran radio, kampanye, pemutaran film, penyebaran leaflet, folder atau poster, surat kabar dan lain sebagainya.

Beragamnya metode penyuluhan bukan berarti kita harus memilih yang paling baik dari sekian metode yang ada, tetapi bagaimana metode tersebut cocok atau sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penyuluhan. Apabila tujuan penyuluhan hanya terbatas agar sasaran penyuluhan mengerti dan sadar hingga menaruh minat, maka metode pendekatan massal dapat digunakan. Jika pada proses penyuluhan diharapkan sasaran tidak hanya sadar dan berminat, tetapi sampai kepada mampu menilai dan mencoba, maka pendekatan yang lebih tepat adalah metode pendekatan kelompok.

Selanjutnya apabila sasaran diharapkan dapat berkonsultasi secara intensif dan mendetail untuk memantapkan keputusan di dalam mengadopsi inovasi, maka pendekatan perorangan atau individu adalah pilihan yang paling tepat dan efektif. Karena kondisi sasaran pada umumnya beragam, maka pada hakikatnya penggabungan atau kombinasi dari berbagai metode penyuluhan akan memberi manfaat yang lebih baik dalam pencapaian tujuan penyuluhan.

Berikut ini beberapa keuntungan atau kebaikan dan kerugian dari ketiga metode tersebut.

Tabel Keuntungan dan Kerugian dari Metode Penyuluhan

Metode Keuntungan/Kebaikan Kekurangan
1. Penyuluhan Massal · Tidak terlalu resmi, pertanian massal · Memakan waktu lebih banyak
· Penuh kepercayaan · Biaya lebih besar
· Langsung dapat dirasakan · Bersifat kurang efisien pengaruhnya
2. Penyuluhan Kelompok · Relatif lebih efisien, pertanian kelompok · Masalah pengorganisasian
· Komunikator tidak tersamar · Pendekatan aktivitas pembentukan kelompok bersama
· Kesulitan dalam pengorganisasian aktivitas diskusi
· Memerlukan pembinaan calon pimpinan kelompok yang cakap dan dinamis
3. Penyuluhan Perorangan · Waktu lebih efisien · Komunikator tersamar
· Adanya persiapan yang mantap · Sifatnya yang lebih formal
· Pengaruhnya relatif sukar
· Relatif lebih mudah diukur mengorganisasikan

Media Penyuluhan

Media penyuluhan merupakan alat bantu penyuluhan yang berfungsi sebagai perantara yang dapat dipercaya menghubungkan antara penyuluh dengan sasaran sehingga pesan atau informasi akan lebih jelas dan nyata. Dalam penyuluhan dikenal beragam media atau alat bantu penyuluhan, seperti benda (sampel, model tiruan), barang cetakan (brosur, poster, photo, leaflet, sheet), gambar diproyeksikan (slide, film, film-strip, video, movie-film) dan lambang grafika (grafik batang dan garis, diagram, skema, peta).

Materi Penyuluhan

Materi penyuluhan adalah segala sesuatu yang disampaikan dalam kegiatan penyuluhan berupa informasi – informasi atau pesan. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud. Selanjutnya Lasswell mengatakan pesan mempunyai tiga komponen yaitu makna (gagasan, ide, dan nilai), simbol yang digunakan (bahasa atau kata – kata) dan bentuk pesan (verbal dan nonverbal). Materi dalam penyuluhan adalah yang sesuai dengan kebutuhan sasaran dan dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh sasaran penyuluhan.

Waktu dan Tempat Penyuluhan

Dalam penyuluhan waktu dan tempat yang tepat harus sesuai situasi dan kondisi masyarakat sasaran penting dan saling berkaitan dalam mencapai tujuan penyuluhan. Kapan dan dimana dilaksanakan penyuluhan harus terkesan tidak mengganggu dan merugikan sasaran.

Tujuan Komunikasi Penyuluhan


Dalam perencanaan dan pelaksanaan penyuluhan, harus mencakup tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Adapaun tujuan jangka panjang dan pendek yang dimaksud adalah sebagai berikut (Kartasapoetra, 1987) :

Tujuan Jangka Pendek

  1. Perubahan tingkat pengetahuan
  2. Perubahan tingkat kecakapan atau kemampuan
  3. Perubahan sikap
  4. Perubahan motif tindakan

Tujuan Jangka Panjang

  1. Better farming, mau dan mampu mengubah cara – cara hidup lama dengan cara – cara yang lebih baik.
  2. Better bussiness, berusaha yang lebih menguntungkan.
  3. Better living, menghemat dan tidak berfoya – foya seterlah tujuan utama tercapai.

Penyuluhan pertama-tama harus berfungsi untuk memberikan jalan kepada para objek penyuluhan untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhannya itu. Selain itu komunikasi penyuluhan juga dapat dijabarkan sebagai berikut ini (Kartasapoetra, 1987) :

  1. Fungsi penyuluhan dengan demikian menimbulkan dan merangsang kesadaran para peserta penyuluhan agar dengan kemauan sendiri dapat memenuhi kebutuhan – kebutuhannya itu.

  2. Menjembatani gap antara praktek yang harus atau biasa dijalankan oleh para objek yang disuluh dengan pengetahuan teknologi atau umum yang selalu berkembang menjadi kebutuhan sehari – hari.

  3. Sebagai penyampai, pengusaha, dan penyesuai program nasional dan regional agar dapat diikuti dan dilaksanakan oleh objek yang disuluh.

  4. Sebagai pemberian pendidikan dan bimbingan yang berkelanjutan, dalam artian bahwa penyuluhan tidak akan berhenti karena yang dikehendakinya, keadaan yang berkembang, lebih baik dan lebih dengan perkembangan zaman.

Perencanaan Komunikasi Penyuluhan


Perencanaan komunikasi dalam rangka melakukan kegiatan penyuluhan amat diperlukan, karena pada dasarnya yang menjadi kepentingan dari kegiatan ini adalah sesuatu yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan yang dimaksd adalah tujuan dari kegiatan penyuluhan, dan tujuan komunikasi dari penyuluhan itu tentu merupakan suatu kesatuan dengan tujuan penyuluhan tersebut. tanpa suatu perencanaan, dapat dibayangkan jadinya pekerjaan kita itu nantinya (Nasution, 1999).

1. Dukungan Komunikasi (Communication Support) untuk Penyuluhan

Dukungan komunikasi (Communication Support) adalah penggunaan yang terkodinir dari berbagai metode komunikasi untuk keperluan pemusatan perhatian, dan menawarkan suatu pemecahan terhadap suatu masalah tertentu. Apa pun masalah atau subjek yang akan disuluhkan, satu hal yang pasti adalah senantiasa diperlukan keterampilan berkomunikasi untuk dapat menyuluhkan dengan baik. Karena keterampilan berkomunikasi ini merupakan modal dasar untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Keterampilan ini antara lain menyangkut bagaimana mengutarakan sesuatu dengan jelas, dapat dimengerti oleh orang lain yang mendengarkan kita.

Dalam bidang komunikasi, suatu rencana komunikasi bahkan merupakan suatu komponen komunikasi yang penting untuk dapat melaksanakan kegiatan penyuluhan yang dimaksud. Menurut Middleton dan Lin (1975) ada beberapa prinsip dalam menyusun rencana komunikasi yaitu (Nasution, 1999):

  • Perencanaan komunikasi yang membutuhkan konsultasi
  • Rencana yang disusun hendaklah fleksibel
  • Rencana yang disusun harus mengandung “what to do” dan “how to do it

2. Perlunya Disain Komunikasi Penyuluhan

Meskipun mungkin saja kita merasa telah siap untuk melakukan penyuluhan, namun kerapkali masih timbul keragu – raguan dalam hati tentang “apakah penyuluhan yang akan kita lakukan itu nantinya berhasil atau tidak ?”. Pertanyaan yang berikutnya adalah “dapatlah khalayak yang disuluh memahami apa – apa yang akan disuluhkan itu ?”. Dan masih banyak lagi pertanyaan lanjutan yang menyangkut keinginan penyuluh agar kegiatan yang dilakukannya tidaklah sia – sia, melainkan mencapai hasil seperti yang direncanakan (Nasution, 1999).

3. Penyusunan Rencana Komunikasi Penyuluhan

Sejumlah tahap yang harus ditempuh dalam menyusun rencana komunikasi untuk kegiatan penyuluhan adalah (Nasution, 1990):

  • Menganalisis problem atau masalah yang dihadapi
  • Merumuskan tujuan komunikasi
  • Memilih media
  • Menentukan pendekatan yang digunakan
  • Memproduksi media