Apa yang dimaksud dengan Komunikasi Pembelajaran atau Komunikasi Instruksional?

Dalam ilmu komunikasi, terdapat banyak jenisnya, salah satunya Komunikasi Pembelajaran.

Apa yang dimaksud dengan Komunikasi Pembelajaran?

1 Like

Komunikasi Instruksional merupakan segala bentuk komunikasi (Lisan, tertulis, visual, dan gerakan) yang bertujuan untuk menginstruksikan sesuatu.

Komunikasi instruksional adalah disiplin ilmu yang berpusat pada peran yang dimainkan komunikasi dalam proses belajar-mengajar yang terlepas dari tipe pelajar, materi pelajaran, atau setting instruksional. Sejak pengakuan formal sebagai bidang studi akademis pada tahun 1972 oleh Asosiasi Komunikasi Internasional, periset komunikasi instruksional meneliti beberapa faktor - seperti strategi dan preferensi pengajaran instruktur, gaya belajar dan orientasi siswa, praktik pengelolaan kelas instruktur, karakteristik instruktur dan siswa, dan pengembangan hubungan komunikasi-tidak hanya mempengaruhi bagaimana dan mengapa siswa berinteraksi dengan instruktur dan rekan mereka, tetapi juga cara-cara di mana siswa merespons lingkungan belajar dengan baik.

Prinsip-prinsip Komunikasi Pembelajaran

Berikut ini merupakan prinsip dasar dari Komunikasi pembelajaran:

  1. Menyamakan Persepsi
    melakukan persamaan persepsi sangatlah penting. Hal ini supaya pengajar dan pembelajar sama-sama memiliki kesamaan pandangan, terutama terkait hal yang akan dipelajari.

  2. Melatih Komunikasi Verbal
    Pengajar perlu mengasah kemampuan komunikasi verbal mereka. Hal ini bertujuan agar apa yang mereka sampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh pembelajar, dan menghindari kesalahpahaman.

  3. Melatih Komunikasi Non-Verbal
    Semua pihak dalam proses komunikasi pembelajaran perlu mengasah lagi kemampuan komunikasi non-verbal mereka untuk mendukung kelancaran dan keefektifan pemahaman belajar.

  4. Memberikan Respon dengan Baik
    Respon yang baik bukan sekedar bilang paham atas apa yang diajarkan, namun juga menyatakan secara langsung kalau belum paham.

  5. Mendengarkan Dengan Baik
    Pembelajar perlu untuk mendengarkan dengan baik supaya dapat memahami materi atau hal yang diajarkan oleh pengajar.

Dalam dunia pendidikan proses pembelajaran akan efektif, jika komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa terjadi secara intensif. Guru dapat merancang model-model pembelajaran sehingga siswa dapat belajar secara optimal. Dalam pembelajaran di dalam kelas proses komunikasi akan berlangsung baik antara guru ke siswa dalam hal ini peserta didik atau sebaliknya antara peserta didik dengan guru atau pendidik.

Dan materi pembelajaran merupakan pesan dalam proses komunikas pembelajaran yang sering dipandang sebagai jantung atau inti kegiatan pembelajaran. Dalam komunikasi pembelajaran inilah terjadi interaksi edukatif yang berlangsung dalam bentuk pertukaran pesan yang tidak lain adalah materi pembelajaran.

Dalam konteks komunikasi, pembelajaran guru ditempatkan dalam posisi sebagai komunikator oleh karena tugas dan peran guru sebagai pemimpin pembelajaran sedangkan siswa ditempat sebagai komunikan atau peserta didik

Sedang karakterstik proses komunikasi dalam pembelajaran dapat ditemukan hal-hal sebagai berikut :

  1. Simbolik, yang artinya setiap kegiatan komunikasi melibatkan simbol- simbol seperti pesan lisan, tulisan dan pesan non verbal. Guru menyampaikan materi pembelajaran melalui bahasa lisan dan tertulis. Guru juga menggunakan pesan non verbal seperti gerak tangan untuk memperjelas dan mempertengas pesan yang disampaikan. Siswa yang menerima pesan mencatat bagian tertentu dari uraian guru.

  2. Dinamis, yang artinya proses komunikasi itu berubah secara kontinyu yang memungkinkan dilakukannya adaptasi pesan demi efektifitas komunikasi.

  3. Bisa dipahami, artinya pesan yang disampaikan bias dipahami oleh penerimanya. Ciri komunikasi yang efektif adalah pesan yang disampaikan bisa dipahami , sehingga kita bias memaknai bahwa pembelajaran yang efektif adalah komunikasi yang efektif.

  4. Unik, artinya setiap proses komunikasi selalu melibatkan setidaknya dua orang dengan keunikan pribadinya masing-masing. Ada orang yang senang humor, ada yang senang membaca, ini semua akan berdampak pada proses komunikasi yang berlangsung dalam komunikasi pembelajaran .

Selain karakteristik proses komunikasi pembelajaran perlu pula diperhatikan tujuan komunikasi pembelajaran. Bila tujuan komunikasi pembelajaran yang dilakukan pada berbagai jalur dan jenjang pendidikan, pendidikan adalah melahirkan manusia yang baik, maka komunikasi efektifnya adalah bagaimana kita melakukan komunikasi pembelajaran yang dapat mencapai tujuan tersebut secara tepat. Dalam Komunikasi edukatif ada tiga level komunikasi yang berlangsung yaitu komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok dan komunikasi publik.

Tujuan pendidikan itu akan tercapai jika prosesnya komunikatif. Jika prosesnya tidak komunikatif tidak mungkin tujuan pendidikan itu akan tercapai. Bagaimnan caranya agar proses penyampaian satu pelajaran oleh pengajar kepada pelajar menjadi komunikatif.4 Proses pembelajaran akan efektif jika, komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa terjadi secara intensif. Guru dapat merancang model-model pembelajaran sehingga siswa dapat belajar secara optimal. Guru mempunyai peran ganda dan sangat strategis dalam kaitannya dengan kebutuhan siswa.

Peran dimaksudkan adalah guru sebagai guru, guru sebagai orang tua, dan guru sebagai teman sejawat belajar. Berikut penjelasan lengkapnya, yakni :

  1. Guru sebagai Guru
    Pekerjaan utama guru adalah mengajar dan mendidik siswa siswa, yang berusaha agar semua siswanya mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang diajarkan dengan baik.

  2. Guru sebagai Orang Tua
    Tempat mencurahkan segala perasaan siswa, tempat mengadu siswa ketika mengalami gangguan. Siswa merasa aman dan nyaman ketika dekat dengan guru, bahkan merasa rindu jika tidak bertemu guru. Interaksi guru dan siswa bagaikan hubungan orang tua dan anak, hangat, akrab, harmonis, dan tulus. Peran guru sebagai orang tua dilakukan di lingkungan sekolah lebih bersifat hubungan emosional dan penyeteraan perasaan guru dan siswa. Siswa akan merasa aman dan nyaman di lingkungan sekolah. Interaksi lebih berdasarkan kasih sayang dan saling pengertian oleh karenanya keterbukaan siswa dalam hal permasalahan pribadi maupun masalah yang berhubungan dengan pembelajaran dapat terungkap.

  3. Guru sebagai Teman Sejawat
    Sebagai pasangan untuk berbagai pengalaman dan beradu argumentasi dalam diskusi secara informal. Guru tidak merasa direndahkan jika siswa tidak sependapat, atau memang pendapat siswa yang benar, dan menerima saran siswa murid yang masuk akal. Hubungan guru dan siswa mengutamakan nilai-nilai demokratis dalam proses pembelajaran.

Peran guru sebagai guru lebih dominan dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam proses pembelajaran sehebat apapun perangkat pembelajaran dibuat oleh guru dan kompetensi guru yang baik tanpa interaksi antara guru dan siswa yang harmonis maka tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai optimal. Guru harus mampu menguasai pola interaksi dan teknik komunikasi yang baik dalam proses pembelajaran.