Apa yang dimaksud dengan komunikasi lingkungan?

komunikasi lingkungan

Apa yang dimaksud dengan komunikasi lingkungan ?

Komunikasi lingkungan pertama kali diawali oleh tulisan Rachel Carson dengan menggunakan mesin ketik. Publikasi tulisan Carson pada saat itu dimulai pada tahun 1952 ditandai dengan awal dari perang lingkungan yang sedang terjadi di Silent Spring yang pada saat itu dilakukan oleh dua generasi baby boomer dan post-baby boomer .

Carson adalah seorang ahli biologi. Namun, dia adalah satu-satunya dan penulis pertama yang menuliskan mengenai komunikasi lingkungan. Perkembangan komunikasi sebagai suatu disiplin ilmu muncul sebagai respon untuk beberapa masalah termasuk permasalahan degradasi lingkungan dan sumber daya (Flor, 2004). Flor (2004) dalam penelitiannya yang berjudul Environmental Communication: Principles, Approaches and Strategies of Communication Applied to Environmental Management juga menganggap bahwa komunikasi lingkungan sebagai elemen penting dalam ilmu lingkungan, yang ia yakini sebagai disiplin ilmu untuk penerapan pendekatan komunikasi, prinsip, strategi, dan teknik untuk pengelolaan dan perlindungan lingkungan.

Cox dan Depoe juga mengungkapkan bahwa kajian komunikasi lingkungan sudah mulai berkembang di Amerika Utara dan juga Eropa pada sekitar tahun 1970-an (Hansen & Cox, 2015). Dahlan (1986) mengungkapkan bahwa komunikasi lingkungan menjadi pembahasan pada tahun 80an di berbagai negara sebagai suatu dilema dalam memilih antara lingkungan dengan pembangunan, karena isu lingkungan pada saat itu merupakan hal yang baru dan dipandang sebagai hambatan serta saingan bagi komunikasi pembangunan.

Dalam beberapa kajian mengenai awal komunikasi lingkungan menurut Cox dan Depoe (Hansen & Cox, 2015) hanya sedikit pambahasan mengenai studi komunikasi lingkungan dan berkutat pada konten media berita dan kelompok sadar lingkungan. Barulah pada sekitar tahun 1990-an, komunikasi lingkungan mengalami perkembangan yang signifikan karena adanya pembaharuan dalam kurikulum universitas dengan menambahkan komunikasi lingkungan sehingga jumlah mahasiswa yang melakukan penelitian dalam studi komunikasi lingkungan meningkat (Hansen & Cox, 2015).

Robert Cox (2010) mendefinisikan komunikasi lingkungan sebagai media yang pragmatis dan konstitutif untuk pemahaman tentang lingkungan serta hubungan manusia dengan lingkungan. Fungsi pragmatis dari komunikasi lingkungan yakni mengedukasi, memberi sinyal, membantu dalam penyelesaian masalah yang sedang terjadi. Dengan fungsi tersebut, komunikasi lingkungan juga bisa dijadikan sebagai sarana edukasi kepada publik (Widuri, 2016). Sedangkan maksud dari komunikasi lingkungan sebagai media yang konstitutif adalah membantu dalam representasi alam dan permasalahan lingkungan, kekayaan alam sebagai sistem pendukung kehidupan yang vital dan sesuatu yang harus dihargai (Wahyudin, 2017). Dalam bukunya yang berjudul Enviromental Communication and the Public Sphere , Cox (2010) menjelaskan dua fungsi komunikasi lingkungan :

  • Komunikasi lingkungan adalah pragmatis. Komunikasi lingkungan dapat memobilisasi dan membantu kita untuk memecahkan permasalahan lingkungan. Penyelesaian masalah dan perdebatan seringkali menjadi bagian dari kampanye edukasi publik.

  • Komunikasi lingkungan adalah konstitutif. Komunikasi lingkungan juga membantu mendefinisikan subjek tertentu sebagai masalah. Komunikasi lingkungan juga mengaitkan nilai-nilai tertentu yaitu masalah kesehatan dan kesejahteraan, kepedulian, kemakmuran ekonomi, dan sebagainya.

Dengan pandangan ataupun persepsi kita terhadap lingungan, komunikasi lingkungan mengajak kita melihat alam sebagai ancaman atau kekayaan yang berlimpah dan juga sebagai sistem pendukung kehidupan yang vital dan sesuatu yang harus dihargai.

Komunikasi lingkungan adalah studi bagaimana cara pandang manusia dalam melihat, mengetahui, dan membangun secara sosial budaya terhadap alam sekitarnya, dengan cara menggunakan simbol-simbol tertentu, sebagai petunjuk untuk bertindak dan menuntun perilaku manusia terhadap lingkungannya (Oravec dan Klurke dalam Senecah, ed., 2004). Jurin (2010) juga menjelaskan bahwa komunikasi lingkungan adalah sebuah pertukaran pesan manusia dari, dalam, untuk, dan tentang dunia di sekitarnya. Komunikasi lingkungan merupakan interaksi manusia dengan alam.

Di Amerika Serikat, bidang komunikasi lingkungan tumbuh dari karya beragam kelompok sarjana komunikasi, yang banyak di antaranya menggunakan alat kritik retoris untuk mempelajari konflik hutan belantara, hutan, lahan pertanian, dan spesies langka, serta retorika kelompok lingkungan (Cox, 2010). Di saat yang sama, bidang komunikasi lingkungan mulai melebar untuk memasukkan peran ilmu pengetahuan, media, dan industri dalam menanggapi ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan manusia. Studi-studi awal meneliti isu public relations dan majalah sirkulasi massa dalam industri untuk membangun citra “ekologis”. (Brown & Crable, 1973 dalam Cox, 2010)

Isu lingkungan hidup di Indonesia sudah mendapat perhatian sejak tahun 1970- an. Hal tersebut diiringi dengan perkembangan ekonomi dan pemanfaatan sumber daya sebagai salah satu sumber pendapatan negara kita. Hal ini juga didukung fakta bahwa sejak tahun 1978, sudah ada menteri negara yang khusus untuk menangani isu lingkungan hidup. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi negara lainnya yang mulai memberikan perhatian terhadap isu lingkungan hidup di tahun 1970-an juga.

Premis dasar dari studi komunikasi lingkungan ini adalah cara manusia berkomunikasi sangat mempengaruhi hidupnya mengenai persepsinya tentang hidup.

Pada gilirannya, persepsi ini membantu membentuk bagaimana manusia mendefinisikan hubungannya dengan alam (Littlejohn & Foss, 2009). Dalam sebuah paper yang berjudul “ Enviromental Communication Applying Communication Tools Towards Sustainable Development ” disebutkan juga bahwa tujuan dari komunikasi lingkungan adalah merencanakan strategi melalui produk komunikasi dan media untuk mendukung pembuatan kebijakan yang efektif, mengajak partisipasi masyarakat, dan mengimplementasikan proyek-proyek kelestarian lingkungan (OECD, 1999)

source

Cox, Robert. (2010). Environmental Communication and the Public Sphere. Sage Publication

Dahlan, M. (1986). Environmental communication : Communicating the dilemma of development. Singapore: Asian Mass Communication Research & Information Centre.

Flor, A.G. (2004). Environmental Communication: Principles, Approaches and Strategies of Communication Applied to Environmental Management . University of the Philippines

Hansen, A., & Cox, R. (2015). The Rouletdge Handbook of Environment and Communication. Oxon: Rouletdge.