Apa yang dimaksud dengan Kode Rekening dalam akuntansi?

Pemberian nomor kode rekening dalam pencatatan transaksi keuangan sangat diperlukan. Adapun kegunaan pemberian kode rekening antara lain:

  1. menyediakan identifikasi ringkas,
  2. mempermudah pencarian rekening yang diinginkan,
  3. mempermudah pencatatan dan penyimpanan data,
  4. mempermudah untuk melakukan proses selanjutnya.

Apa yang dimaksud dengan Kode Rekening dalam akuntansi ?

Akun dalam buku besar biasanya diklasifikasikan menurut sifat-sifatnya sebagai aktiva, kewajiban, modal, pendapatan atau biaya.

  1. Aktiva adalah semua benda berwujud atau hak (tak berwujud) yang mempunyai nilai uang dan akan mendatangkan manfaat di masa yang akan datang. Terdiri dari Aktiva Lancar (Current Asset) dan Aktiva tetap (Fixed Asset).
  2. Kewajiban, di bagi dalam dua katagori Kewajiban Lancar (Current Liablities) dan Kewajiban Jangka Panjang (Longterm Liablities).
  3. Modal adalah istilah yang dipergunakan untuk hak kekayaan pemilik.
  4. Pendapatan
  5. Biaya

A. Contoh Kode Rekening Perusahaan Jasa

Perkiraan Neraca

  1. Aktiva
    1.1. Kas
    1.2. Piutang Dagang
    1.4. Perlengkapan
    1.8. Kendaraan
    1.9. Akumulasi Penyusutan

  2. Kewajiban
    2.1. Hutang Dagang
    2.2. Hutang Bank

  3. Modal
    3.1. Modal Tuan X
    3.2. Prive Tuan X
    3.3. Ikhtisar Rugi – Laba

Perkiraan Rugi Laba

  1. Pendapatan
    4.1. Pendapatan Jasa

  2. Biaya
    5.1. Biaya Gaji
    5.2. Biaya Perlengkapan
    5.3. Biaya Bensin
    5.4. Biaya Penyusutan
    5.5. Biaya Bunga
    5.6. Biaya Makan Dan Minum
    5.9. Biaya Serba-serbi

B. Contoh Rekening Perusahaan Dagang

Perkiraan Neraca

  1. Aktiva
    110 Kas
    111 Surat-surat Berharga
    112 Wesel Tagih
    113 Piutang Dagang
    114 Persediaan Barang Dagangan
    115 Perlengkapan Kantor
    116 Perlengkapan Toko
    117 Asuransi Dibayar Dimuka
    120 Investasi Jangka Panjang
    130 Tanah
    131 Gedung
    132 Akumulasi Penyusutan Gedung
    133 Peralatan Kantor
    134 Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor
    135 Peralatan Toko
    136 Akumulasi Penyusutan Peralatan Toko

  2. Kewajiban
    210 Wesel Bayar
    211 Hutang Dagang
    212 Hutang Bank
    213 Hutang Gaji
    214 Hutang Bunga
    220 Hutang Jangka Panjang

  3. Modal
    310 Modal Tuan X
    311 Prive Tuan X

Perkiraan Rugi Laba

  1. Pendapatan
    410 Penjualan
    411 Penjualan Retur dan Pengurangan Harga
    412 Potongan Penjualan
    413 Pendapatan Sewa
    420 Pembelian
    421 Transport Pembelian
    422 Pembelian Retur dan Pengurangan Harga
    423 Potongan Pembelian

  2. Biaya
    510 Upah & Gaji Bagian Penjualan
    511 Biaya Iklan & Promosi
    512 Biaya Asuransi & Bag Penjualan
    513 Biaya Perlengkapan Toko
    514 Biaya Penyusutan Peralatan Toko
    515 Biaya Listrik, Air, Telepon Bag Penjualan
    519 Biaya Serba Serbi Bag Penjualan
    520 Upah & Gaji Bagian Administrasi Umum
    521 Biaya Pemeliharaan Gedung
    522 Biaya Asuransi Bag. Adm Umum
    523 Biaya Perlengkapan Kantor
    524 Biaya Penyusutan Peralatan Kantor
    525 Biaya Penyusutan Gedung
    526 Biaya Bunga
    527 Biaya Listrik, Air, Telepon Bag Adm Umum
    528 Kerugian Penjualan Aktiva Tetap
    529 Biaya Serba Serbi Bag Administrasi Umum

  3. Ikhtisar Rugi-Laba

Untuk memudahkan proses pencatatan transaksi dan dalam penyusunan laporan keuangan maka perlu dilakukan penggolongan / pengkodea akun.

Kode akun (chart of account) ini merupakan susunan dari angka/numeric yang tujuannya adalah membedakan dan mengelompokkan masing-masing akun agar mudah dimengerti, dicari, dan diingat.

Untuk lebih dipahami, coba sekarang bayangkan seandainya barang-barang yang ada di supermarket tidak diberi kode/barcode.

Apa yang akan terjadi? Maka kasir akan sibuk mencatat setiap transaksi dengan menyebutkan satu persatu jenis barangnya. Misalnya Bapak Joko pada tanggal 2 Januari 2014 membeli sabun cuci merek B, shampoo merk C, mie instan merk A, dan seterusnya. Kemudian, kesulitan berikutnya akan timbul ketika harus merekapitulasi apa saja barang yang terjual pada suatu hari, minggu, atau bulan tertentu. Jika tiap jenis barang tidak diberi kode, maka untuk sekedar tahu berapa banyak mie instan merk A dan merk B yang terjual pada satu hari saja akan membutuhkan waktu yang lama. Nah, begitu pula dengan pencatatan akuntansi. Jika tiap akun tidak diberi kode, maka akan sulit dan membutuhkan waktu lama untuk mengecek berapa banyak kah transaksi yang melibatkan akun kas (pengeluaran kas), berapa kali kah dilakukan pembelian atau penjualan dalam satu bulan dan berapa jumlah rupiahnya. Semakin besar dan banyak transaksi pada suatu perusahaan semakin dibutuhkan pengkodean suatu akun.

Penggolongan akun bisa menggunakan dua metode, yaitu metode numerik dan metode memonik.

  • Metode numerik adalah pemberian kode akun dengan memberikan kode berupa angka dan
  • Metode memonik adalah pemberian kode akun dengan menggunakan huruf.

Pada prakteknya di lapangan metode numerik lebih sering digunakan. Dalam modul ini ini, kita hanya membahas pengkodean akun dengan metode numerik.

Metode numerik memberikan setiap akun suatu kode angka, yang terdiri dari satu digit atau lebih. Semakin banyak suatu jenis transaksi dan akun yang digunakan dalam perusahaan, semakin banyak digitnya.

Tabel Kode klasifikasi Akun
image

Tabel Klasifikasi Akun
image

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa

  • Kode akun “Aset” adalah 1
  • akun “Aset Tetap” adalah 12
  • Kode akun “Peralatan” adalah 123, penjelasannya adalah: Angka 1 (digit pertama) menunjukkan kelompok akun, yaitu Aset

Angka 2 (digit kedua) menunjukkan golongan dari aset, yaitu Aset Tetap Angka 3 (digit ketiga) menunjukan jenis akun, yaitu peralatan