Apa yang dimaksud dengan klimatologi pertanian?

image

Klimatologi pertanian adalah yang membahas permasalahan iklim di bidang pertanian. Membahas pengaruh positif maupun negatif perilaku iklim terhadap usaha pertanian.

Dalam Meteorological Glossary (McIntosh, 1972), Klimatologi Pertanian diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dan membahas berbagai aspek iklim yang berhubungan dengan permasalahan pertanian. Di dalam arti sempit, pertanian hanya meliputi tanaman, dan dalam arti luas juga meliputi peternakan dan perikanan.

Pengetahuan yang luas tentang berbagai hubungan antara iklim dan subjek-subjek pertanian dan peternakan, memungkinkan penggalian potensi iklim di tiap tempat untuk perencanaan intensifikasi dan ekstensifikasinya.

Manfaat utama Klimatologi Pertanian adalah sebagai dasar strategi dalam penyusunan rencana dan kebijakan pengelolaan usahatani pertanian dan peternakan. Lingkup kebijakan dapat meliputi sebidang lahan, suatu wilayah atau teritorial pertanian maupun untuk kebijakan pada lingkup nasional yang meliputi berbagai hal sebagai berikut (Nasir A.A, 1999):

  1. Seleksi terhadap kultivar tanaman, spesies, dan ras ternak yang beradaptasi baik dengan kondisi iklim setempat sehingga potensial untuk dibudidayakan secara luas.

  2. Memiliki wilayah-wilayah yang kondisi iklimnya sesuai untuk pengembangan suatu kultivar tanaman dan ras ternak tertentu yang baru diintroduksi dari daerah lain atau dari luar negeri.

  3. Berbagai hasil penelitian dan percobaan memungkinkan untuk memilih teknologi yang terbaik untuk perbaikan iklim mikro sehingga dapat mendorong pertumbuhan, perkembangan, serta produksi tanaman dan ternak baik jumlah maupun mutunya. Contohnya penggunaan berbagai jenis mulsa, rumah kaca, rumah plastik, rumah jaring, irigasi, dan drainase dalam budidaya tanaman. Dibidang peternakan dilakukan perbaikan desain kandang, sistem ventilasi, drainase, sanitasi, dan pengaturan kepadatan populasi ternak di dalam kandang.

  4. Pengaturan pola tanam meliputi jadwal pergiliran tanaman dan pemilihan kultivar untuk penanaman tumpangsari.

  5. Pewilayahan komoditas pertanian dan pemetaannya.

Klimatologi pertanian melibatkan interaksi setiap hari secara berkelanjutan dalam kurun waktu lama antara cuaca dan hidrologi sebagai komponen fisika lingkungan atau iklim di satu sisi, dengan komponen- komponen pertanian dalam arti luas di sisi lainnya. Secara luas pertanian meliputi budidaya: tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman hortikultura, kehutanan, dan usaha peternakan. Sebenarnya dapat ditambahkan budidaya perikanan darat (rawa, danau, tambak, kolam, dan sebagainya), tetapi tidak seluas penangkapan ikan di laut sehingga jarang dikaitkan dalam pertanian.

Dalam Buku Meteorological Vocabulary, Organisasi Meteorologi Dunia memberi definisi bahwa klimatologi pertanian adalah klimatologi yang membahas tentang pengaruh iklim kepada kegiatan pertanian. Kutipan lengkapnya adalah: “Agricultural Climatology is climatology applied to the effect of climate on agricultural activities”.

“Klimatologi pertanian adalah klimatologi dalam pengaruhnya kepada produksi tanaman, termasuk utamanya tentang musim tumbuh, hubungan antara laju pertumbuhan dan hasil panen kepada berbagai faktor iklim, batasan-batasan iklim untuk pertanaman, irigasi, dan pengaruh iklim kepada perkembangan dan penyebaran penyakit tanaman”.

Pembahasan utamanya kepada hal yang berkaitan dengan lahan dan lapisan udara dari permukaan tanah sampai puncak tanaman yang termasuk dalam bidang iklim mikro. Kutipan dari definisi tersebut sebagai berikut:

In general, climatology as applied to the effect of climate on crops. It includes especially the length of growing season, the relation of growth rate and crop yields to the various climate factors and hence the optimum and limiting climates for any given crop, the value of irrigation, and the effect of climatic and weather conditions on the development and spread of crop diseases. In discipline is primarily concerned with the space occupied by crops, namely the soil and the layer of air up to the tops of the plants, in which conditions are governed largely by the microclimate”.