Apa yang dimaksud dengan Kista Erupsi?

Gigi

Kista (yang berisi cairan, rongga yang dibatasi epitel pada tulang rahang dan jaringan lunak wajah, dasar mulut, dan leher) dapat menyebabkan pembesaran intraoral atau ekstraoral yang secara klinis dapat menyerupai tumor jinak.

Kista erupsi merupakan kista jaringan lunak yang berasal dari pemisahan folikel gigi dari mahkota gigi yang akan erupsi. Akumulasi cairan terjadi selama pembentukan ruang folikel tersebut. Kistaini berasal dari jaringan epitel folikel gigi yang masih melekat pada leher gigi dan menutupi mahkota gigi. Bila terjadi trauma dan darah mengisi lesi ini, biasanya disebut sebagai hematoma erupsi.

Etiologi Kista erupsi


Etiologi dari kista erupsi belum diketahui secara pasti. Menurut aguilo et al, dari 36 kasus ditemukan karies dini, trauma, infeksi dan kekurangan ruang untuk erupsi yang mungkin menjadi penyebab kista erupsi.

Gambaran klinis Kista erupsi


Gambaran klinis kista erupsi tampak sebagai pembengkakan gingiva yang lunak, translusen dan bila terisi darah akan berwarna biru keunguan. Pembengkakan pada mukosa di atas alveolar ridge, lunak saat disentuh, berwarna ungu atau hitam kebiruan. Kebanyakan asimptomatik tetapi dapat nyeri ketika dipalpasi. Warna lesi ini bervariasi, normal hingga biru kehitaman atau coklat, tergantung pada jumlah cairan di dalam kista. Lesi yang tampak biru kehitaman mungkin karena mengandung darah akibat trauma, seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

Kista erupsi pada insisivus sentralis rahang atas
Gambar Kista erupsi pada insisivus sentralis rahang atas (Sumber: Cameron AC, Widmer RP. Handbook of pediatric dentistry. 4th ed. Canberra: Mosby; 2013. p.235-6)

Gambaran histopatologis menunjukkan bahwa kista erupsi tumbuh di atas mahkota gigi yang akan erupsi dan menekan jaringan mukosa di atasnya. Gambaran radiografi kista erupsi tampak gambaran radiolusen tipis di bagian korona gigi yang akan erupsi.

Diagnosis banding Kista erupsi

Diagnosis banding kista erupsi adalah piogenik granuloma, amalgam tattoo , bohn’s nodule dan eruption hematoma. Erupsi hematoma disebabkan pendarahan pada jaringan gingiva selama erupsi dan akumulasi darah pada luar epitel email, saat dalam kista cairan bercampur dengan darah. Beda antara kista erupsi dan erupsi hematoma tidak terlalu nyata, kista erupsi menunjukkan transluminasi di bawah pertumbuhan tetapi erupsi hematoma tidak.

Penanganan Kista erupsi


Tidak ada penanganan khusus untuk kista erupsi karena berasal dari gigi yang akan erupsi. Orang tua pasien dan pasien anak harus dapat diyakinkan bahwa folikel bisa pecah secara spontan atau dapat dilakukan pembedahan terbuka jika terinfeksi, dengan cara eksisi mukosa untuk membebaskan mahkota gigi.

Kista erupsi tidak perlu diobati dan kebanyakan kista tersebut dapat hilang dengan sendirinya. Intervensi bedah diperlukan jika terasa nyeri, terjadi perdarahan, terinfeksi, atau menganggu estetika. Perawatan mungkin tidak dibutuhkan ketika kista dapat pecah secara spontan, sehingga memungkinkan gigi untuk erupsi. Jika hal ini tidak terjadi, eksisi sederhana dari atap kista perlu dilakukan agar terjadi erupsi yang cepat dari gigi.

Sayatan sederhana atau eksisi parsial dari jaringan diatas kista untuk mengekspos mahkota gigi yang tidak erupsi dan mengeluarkan cairan kista.

Penggunaan Er, laser Cr-YSGG yang digunakan untuk perawatan kista erupsi disarankan oleh Boj et al. Metode ini memiliki keuntungan yaitu berkurangnya paparan terhadap pisau bedah dan perdarahan yang berlebihan pada saat operasi, serta pasien merasa nyaman. Penyembuhan jaringan lebih baik dan lebih cepat dan tidak mennyebabkan nyeri pasca operasi juga merupakan kelebihan dari metode ini.

Perawatan konvensional bagi kista erupsi ialah marsupialisasi, yang mengangkat jaringan yang menutupi gigi yang tidak erupsi. Perawatan pilihan lain adalah insisi sederhana untuk membuka gigi yang tertutup dan mengeluarkan cairan kista. Eksisi sederhana pada bagian atas gigi yang akan erupsi digabungkan dengan insisi sederhana. Perawatan dengan diode laser merupakan gabungan dalam insisi sederhana untuk mengurangi pendarahan.

Disimpulkan bahwa kista erupsi merupakan bentuk kista jinak jaringan lunak yang berada di atas gigi sulung atau permanen yang akan erupsi; timbul secara singkat sebelum erupsi gigi di dalam rongga mulut. Kista erupsi merupakan analog jaringan lunak pada kista dentigerous, tetapi dikenal sebagai kesatuan klinis yang terpisah. Kista ini tidak membutuhkan pengobatan karena dapat pecah secara fisiologis dan kebanyakandari kista tersebut dapat sembuh dengan sendirinya. Intervensi bedah diperlukan jika terasa nyeri, terjadi perdarahan, terinfeksi, atau menganggu estetika. Intervensi pada perawatan mungkin tidak diperlukan jika kista dapat pecah secara spontan, sehingga memungkinkan gigi erupsi.

Referensi :

  • American Academic Pediatric Dentistry. AAPD: reference manual 2011; 32(6):241
  • Greenberg MS, Glick M, Ship JA. Burket’s oral medicine 11th Ed. Hamilton: BC Decker;2008. p.147
  • Cameron AC, Widmer RP. Handbook of pediatric dentistry 4th ed. Canberra: Mosby; 2013. p.235-6
  • Markam V, Kaushish D, Singh G, Kulkarni VK. Management of eruption hematoma in a 7-year-old child. NJDSR 2015; 3(1): 33-4
  • Gopal KS, Prakash VB. An eruption cyst–a case report. World Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences 2016; 5(9): 1131-4
  • Shaul H, Chatra L, Shenai P, Veena KM, Rachana V Prabhu. Eruption cyst: a case report. Pacific Journal of Medical Sciences 2013; 11(1): 34-7
  • Gopal KS, Bhoopalan KV. An eruption cyst-a case report. World Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Science 2016; 5(9): 1-5
  • Greenberg MS, Glick M, Ship JA. Oral Medicine. 2007. Hal 147
  • Nagaveni NB, Umashankara KV, Rdhika NB. Eruption cyst: a literature review and four cases report. Indian Journal of Dental Research 2011; 22 (1): 1-4
  • Dhawan P, Kochhar GK, Chachra S, Advani S. Eruption cysts: A series of two cases. Dental Research Journal 2012; 9(5): 1-5