Apa yang dimaksud dengan khusyu?

Khusyu

Secara bahasa khusyu’ berarti as-sukuun (diam/tenang) dan at-tadzallul (merendahkan diri). Sifat mulia ini bersumber dari dalam hati yang kemudian pengaruhnya terpancar pada anggota badan manusia. Khusyu’ dalam ibadah kedudukannya seperti ruh/jiwa dalam tubuh manusia, sehingga ibadah yang dilakukan tanpa khusyu’ adalah ibarat tubuh tanpa jasad alias mati.

Saya akan takwilkan khusyu’

  1. kho خ: suatu kebaikan yang berproses
  2. syin ش : suatu yang sangat rahasia
  3. waw و : tunduk/nurut
  4. ain ع : Tuhan yang maha tinggi

Jadi kalau saya takwilkan khusyu’ itu bermakna suatu bentuk kebaikan (kebaikan ini masih berproses) yang sifatnya rahasia (maksudnya ada di dalam hati, tidak diketahui orang lain), yang tunduk kepada Tuhan yang Maha tinggi.

Dari situ kita fahami, khusyuk ini bersifat rahasia hati (tidak ada orang lain yang tahu). Dengan demikian, tidak bisa orang mengatakan si A, si B dia khusyu’… Khusyu’ ini juga bersifat proses, yang terus mengalami peningkatan ataupun penurunan. Tidak selalu khusyu’ atau stabil kekhusyukan orang.

Khusyu adalah suatu bentuk ketundukan hati yang sangat rahasia kepada Allah yang maha tinggi.

Kalau kamu berlaku adil, kamu khusyuk mas…
Kalau kamu jujur, kamu khusyuk mas…
Kalau kamu nerimo/qona’ah, kamu khusyuk…
Kalau kamu pasrah/tawakal, kamu khusyuk…
Kalau kamu sabar, kamu khusyuk…
Kalau kamu ikhlas, kamu khusyuk…
Kalau kamu gak suka ngomongin orang/ghibah, kamu khusyuk…
Kalau kamu gak suka fitnah orang, kamu khusyuk…
Kalau kamu rendah hati, kamu khusyuk mas…
Kalau kamu gak suka menghina orang lain, kamu khusyuk mas…
Kalau kamu gak benci dengki atau iri sama orang lain, kamu khusyuk itu… demikian seterusnya, bisa kamu lanjutkan sendiri…

Saya ngerti mungkin kalian akan berfikir, “lho kok gitu??”… “bukannya khusyuk itu hadirnya hati, dalam pengertian hati yang sudah mampu senantiasa fokus tertuju kepada Allah… Sholat khusyuk itu kan berarti hatinya terfokus sama Allah saat sholatnya, dan seterusnya…” Gitu kan isi fikiranmu?.. heuheuheu…

Saya jelaskan, … begini… kalau kamu bisa: berlaku adil didunia ini, kamu bisa hidup jujur, pasrah tawakal, qona’ah, sabar, rendah hati, dan segala kebaikan-kebaikan hidup didunia ini, maka itu adalah BUKTI nyata hadirnya Allah dalam hatimu, itu juga bukti nyata kekhusyukan sholatmu… Jadi TIDAK perlu engkau tanyakan bagaimana caranya sholat khusyuk lagi… Karena penjelasan tersebut sudah menjelaskan tentang kekhusyukan sholatmu…

Nah sekarang saya tanya, Sudah khusyuk apa belum sholatmu???.. Tidak perlu kamu jawab, sebab “pada hari ini, cukuplah dirimu sebagai penghisab atas dirimu sendiri…”

Mursyid Syech Muhammad Zuhri