Apa yang dimaksud dengan Ketergantungan dengan orang lain atau Interpersonal Dependency?

Ketergantungan dengan orang lain

Ketergantungan dengan orang lain atau Interpersonal Dependency mengacu pada kompleksitas pikiran, keyakinan, perasaan, dan perilaku yang berputar di sekitar kebutuhan untuk bergaul erat dengan orang lain yang berharga.

Apa yang dimaksud dengan Ketergantungan dengan orang lain atau Interpersonal Dependency ?

Interpersonal dependency didefinisikan oleh Bornstein (1993) sebagai :

Personality style wherein individuals are predisposed to seek guidance, help, and support from others, even in situations where they are capable of functioning autonomously and meeting challenges on their own.

Interpersonal dependency diindikasikan sebagai perilaku seseorang yang cenderung mencari arahan maupun petunjuk, pertolongan bahkan dukungan dari orang lain, meskipun dalam situasi di mana sebenarnya seseorang tersebut mampu untuk bisa berdiri sendiri dan menghadapi permasalahan dengan kemampuannya.

Dalam referensi yang lain, Bornstein (1999) mengasosiasikan interpersonal dependency dengan keinginan mendapatkan nasihat, konformitas dengan lingkungan sekitar, dan kerelaan untuk memenuhi permohonan orang lain. Selain itu, interpersonal dependency diasosiasikan pula oleh Devito & Kubis (1993) dengan kesulitan seseorang dalam melakukan aktivitas interpersonal, salah satunya adalah kecemasan saat harus menjalani aktivitas interpersonal dengan orang lain, kecemburuan seksual (Buunk,1982) dan penampakan rasa tidak aman dalam menjalin pertemanan maupun hubungan dengan lawan jenis ( Colins & Read, 1990).

Kecenderungan lain yang muncul dalam perilaku interpersonal dependency adalah sensitivitas seseorang dalam menjalin hubungan interpersonal. Masling, O’Neill & katkin (1982) menenggarai bahwa perilaku orang lain yang sedikit menyinggung perasaan diri orang yang mengalami interpersonal dependency akan diinterpretasikan sebagai perilaku yang menyakiti dirinya sebagai konsekuensi dari tingginya sensitivitas seorang dengan interpersonal dependency dalam menanggapi evaluasi dari orang lain. Selain itu penurunan kadar toleransi dalam menunda inisiatif pencarian pertolongan kepada orang lain merupakan indikator lainnya dari interpersonal dependency.

Interpersonal dependency merupakan suatu kecenderungan sikap seseorang yang cenderung mencari arahan dari orang lain walau dalam kondisi yang memungkinkan untuk independen sekalipun yang disertai dengan kesulitan dalam melakukan aktivitas interpersonal, perasaan tidak aman dalam menjalin hubungan dengan orang lain dan penurunan toleransi dalam menunda pencarian pertolongan dari orang lain untuk mengatasi masalah yang dihadapinya

Kriteria Interpersonal Dependency


Mengacu kepada definisi operasional interpersonal dependency, kriteria interpersonal dependency adalah sebagai berikut :

  • Cenderung mencari arahan dari orang lain

  • Kesulitan dalam melakukan aktivitas interpersonal

  • Munculnya perasaan tidak aman dalam menjalin hubungan dengan orang lain

  • Memiliki toleransi yang rendah dalam menunda pencarian pertolongan dari orang lain

Faktor-faktor Pembentuk Interpersonal Dependency


Beberapa faktor yang memiliki kontribusi dalam menimbulkan interpersonal dependency biasanya tidak muncul dalam seketika, tapi telah terpupuk dari sejak masa kecil seseorang. Faktor-faktor tersebut menurut Bornstein (2005) diantaranya adalah :

  • Pola asuh yang overprotektif dan otoriter

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan Baker, Capron & Azorloisa (1996), pola asuh protective dan authoritarian , baik salah satu maupun kombinasinya memberikan kontribusi dalam mencegah anak dalam memperoleh pembelajaran tentang cara mencapai tujuan maupun mencegah anak dalam memperoleh pengalaman untuk berhasil

  • Peran gender dalam konteks sosial,

    Terkait dengan konteks gender, pada wanita muda, kultur peran gender yang tradisional membentuk skema sosial yang mengafirmasi anggapan tentang wanita yang harus menjalani peranannya secara kodrati untuk menurut terhadap suami (Bowers & Bonner,1996)

  • Kultur suatu tempat mengenai kemampuan dan pola hubungan interpersonal,

    Dalam konteks budaya, kultur sosial yang menekankan keadaan saling tergantung yang berlebihan antara pencapaian seseorang dan hubungannya dengan orang lain menciptakan skema secara masal terhadap orang-orang dalam komunitas sosial tersebut akan ketidakberdayaan dirinya dalam melakukan suatu pencapaian jika tanpa dibantu oleh orang lain (Cross, Bacon, & Morris,2000; Gabriel & Gardner, 1999).