Apa yang Dimaksud dengan Kesimpulan Penelitian?

image
Pada proses penelitian, akan ada yang namanya kesimpulan penelitian.

Apa yang dimaksud dengan kesimpulan penelitian?

Kesimpulan penelitian adalah pernyataan singkat tentang hasil analisis deskripsi dan pembahasan tentang hasil pengetesan hipotesis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Kesimpulan berisi jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada bagian rumusan masalah. Keseluruhan jawaban hanya terfokus pada ruang lingkup pertanyaan dan jumlah jawaban disesuaikan dengan jumlah rumusan masalah yang diajukan.

Kesimpulan berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis. Pada umumnya kesimpulan terdiri atas kesimpulan utama dan kesimpulan tambahan. Kesimpulan utama adalah yang berhubungan langsung dengan permasalahan. Dengan demikian, kesimpulan utaam harus berkaitan dengan pokok permasalahan dan dilengkapi oleh bukti-bukti. Pada kesimpulan tambahan, penulis tidak mengaitkan pada kesimpulan utama, tetapi tetap menunjukkan fakta-fakta yang mendasarinya.
Pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis, maka pada kesimpulan utamanya harus dijelaskan apakah hipotesis yang diajukan memperlihatkan kebenaran atau tidak. Kesimpulan utama pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis tidaklah sedetil kesimpulan yang terdapat pada bab analisis. Sebaliknya, pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang tidak memerlukan hipotesis, maka kesimpulan memerlukan uraian tentang jawaban penulis atas pertanyaan yang diajukan pada bab pendahuluan.

Pada bagian kesimpulan ini peneliti dapat menyampaikan ringkasan hasil yang dianggap penting, dengan tidak menggunakan bahasa statistik lagi. Peneliti dianjurkan menguraikan hasil analisis data dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca, maupun oleh orang-orang yang berkepentingan. Oleh karena itu, beberapa istilah seperti, nilai, signifkan, kesalahan tipe satu dan kesalahan tipe dua, ditolak atau diterimanya suatu analisis diganti dengan bahasa yang mudah dipahami sehingga orang lain termasuk para pembaca dan para pengambil keputusan dapat mengerti dan menggunakan secara tepat.

Tujuan penarikan kesimpulan adalah untuk memberikan kesempatan dan informasi kepada pada pembaca guna mengetahui secara cepat tentang apa hasil akhir yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan.

Tipe Kesimpulan Penelitian

1. Penyimpulan Langsung

Penyimpulan langsung adalah penyimpulan yang di dalamnya kita secara langsung bergerak dari suatu premis tunggal menuju suatu kesimpulan. Penyimpulan langsung berakhir hanya dalam suatu proposisi baru dan bukan dalam suatu kebenaran baru. Dari kebenaran atau kesalahan suatu proposisi yang ada, kita menarik kebenaran atau kesalahan proposisi yang lain yang perlu mengikutinya. Misalnya, Semua peserta didik di kelas X IPS 3 memiliki gaya belajar Auditif (premis). Semua peserta didik satu kelas yang memiliki gaya belajar Auditif adalah kelas X IPS 3 (simpulan).

2. Penyimpulan Tidak Langsung

Penyimpulan tidak langsung adalah penyimpulan yang di dalamnya kita memperoleh suatu kesimpulan dari dua atau lebih premis. Disebut tidak langsung, karena penyimpulan ini diperoleh dengan media yang disebut term antara atau term tengah (M). Dengan term antara (M), kita dapat membandingkan premis mayor dan premis minor. Dengan demikian, kita mengetahui alasan mengapa subjek sama dengan predikat atau mengapa subjek tidak sama dengan predikat.

Contoh:
Jokowi adalah seorang presiden atau dokter. Jokowi adalah seorang presiden, jadi Jokowi bukan seorang dokter.
Hukum-hukum yang berlaku untuk penyimpulan tidak langsung adalah sebagai berikut.

  1. Jika premis-premis benar, maka kesimpulan juga benar.
  2. Jika premis-premis salah, maka simpulan dapat salah, tetapi dapat juga benar.
  3. Jika kesimpulan salah, maka premis-premis juga salah.
  4. Jika kesimpulan benar, maka premis-premis dapat benar, tetapi dapat juga salah.

Penarikan Kesimpulan

Kesalahan yang sering ditemui dalam menarik kesimpulan adalah peneliti membuat kesimpulan yang lain yang bukan hasil analisis data, tetapi memberi tafsiran mereka menurut gambaran yang ada dalam pikiran peneliti. Sering ditemui pula terutama pada peneliti pemula, subtansi kesimpulan diisi dengan menyerang pendapat orang lain yang berbeda, dan menguatkan atau mendukung ketika hasil penelitian mereka sesuai dengan apa yang telah peneliti sebelumnya dapatkan.

Hal demikian harusnya dibatasi, bila seandaianya memang perlu sebagai contoh, misalnya penelitian yang dilakukan adalah penelitian replikasi atau pengulangan pada penelitian yang sudah dilakukan oleh orang lain. Maka uraian atau ulasan yang mengaitkan dengan hasil penelitian replikasi tersebut dapat ditempatkan pada bagian lain, yaitu bagian implikasi yang fungsinya membandingkan atara hasil penelitian yang terdahulu dengan hasil penelitian yang baru dilakukan.

Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Jika dalam proses pengujian terdapat bukti yang cukup untuk mendukung hipotesis, maka hipotesis itu diterima. Sebaliknya, jika dalam proses pengujian tidak terdapat bukti yang cukup mendukung hipotesis, maka hipotesis itu ditolak. Hipotesis yang diterima dianggap sebagai bagian dari pengetahuan ilmiah, sebab telah memenuhi persyaratan keilmuan. Syarat keilmuan yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya, serta telah teruji kebenarannya. Teruji kebenarannya berarti tidak ditemukan bukti yang bertentangan.

Dalam menarik kesimpulan, penelitian harus mendasarkan diri atas semua data yang diperoleh dalam kegiatan penelitian. Dengan kata lain, penarikan kesimpulan harus didasarkan atas data, bukan atas angan-angan atau keinginan peneliti. Salah besar apabila peneliti membuat kesimpulan yang bertujuan menyenangkan hati pemesan dengan cara manipulasi data.

Pada dasarnya penarikan kesimpulan memiliki hubungan dengan problematik dan hipotesis. Di dalam kegiatan peneliti muncul perumusan problematik. Di dalam problematik ini peneliti mengajukan pertanyaan terhadap dirinya tentang hal-hal yang akan dicari jawabannya melalui kegiatan penelitian. Sehubungan dengan pernyataan inilah maka peneliti mencoba mencari jawaban sementara yangdisebut hipotesis, sedangkan kesimpulan yang ditarik berdasarkan data yang telah disebut hipotesis, dan ditarik berdasarkan data yang telah dikumpulkan adalah merupakan jawaban yang dicari. Oleh sebab itu, harus tampak jelas hubungan antara problematik, hipotesis, dan kesimpulan
.

Apabila kesimpulan penelitian merupakan jawaban dari problematik yang dikemukakan, maka isi maupun banyaknya kesimpulan yang dibuat juga harus sama dengan isi dan banyaknya problematik. Sebagai ilustrasi cermati contoh berikut ini.

Problematik:

  1. Apakah orang tua murid di daerah pedesaan memberikan motivasi belajar yang sama dengan orang tua murid di kota?
  2. Apakah seorang ayah mempunyai peranan yang sama dengan ibu dalam memberikan motivasi belajar, baik di daerah pedesaan maupun di kota?

Hipotesis:

  1. Orang tua murid di daerah pedesaan memberikan motivasi sebesar yang diberikan oleh orang tua di kota.
  2. Ada perbedaan yang signifikan antara ayah dan ibu di dalam memberikan motivasi belajar, baik bagi orang tua murid di daerah pedesaan maupun di kota.

Jadi, bisa dikatakan kesimpulan penelitiannya yaitu:

  1. Orang tua murid di daerah pedesaan tidak dapat memberikan motivasi belajar sebesar yang diberikan oleh orang tua di kota.
  2. Ada perbedaan yang signifikan antara ayah dan ibu di dalam memberikan motivasi belajar, baik bagi orang tua murid di daerah pedesaan maupun di kota.

Setelah melakukan penelitian, maka peneliti mengambil kesimpulan atas hasil dari analisa dan interpretasi data yang dilengkapi dengan saran-saran. Penarikan kesimpulan sangat berguna dalam merangkum hasil akhir suatu penelitian. Selain sebagai landasan rumusan pengambilan keputusan bagi pihak peneliti, juga digunakan sebagai bahan acuan penelitian selanjutnya.

Setiap kesimpulan yang dibuat oleh peneliti semata-mata didasarkan pada data yang dikumpulkan dan diolah. Hasil penelitian tergantung pada kemampuan peneliti untuk menafsirkan secara logis data yang telah disusun secara sistematis menjadi ikatan pengertian sebab-akibat objek penelitian. Setiap kesimpulan dapat diuji kembali validitasnya dengan meneliti jenis dan sifat data serta model yang digunakan.

Langkah-Langkah Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan seharusnya ringkas saja. Sebagai gambara, pada banyak publikasi hasil penelitian bagian kesimpulan mencakup hingga 2,5% dari keseluruhan laporan. Kesimpulan yang terlalu panjang seringkali disebabkan karena memuat rincian yang tidak perlu. Bab tentang kesimpulan bukanlah tempat bagi rincian metodologi atau hasil penelitian. Walaupun peneliti harus memberikan ringkasan tentang apa yang telah dipelajari dalam penelitian, ringkasan tersebut tidak harus panjang karena penekanan pada bagian kesimpulan terletak pada implikasi dan evaluasi.

Penyusunan bab tentang kesimpulan ditujukan untuk memberi ringkasan tentang:

  1. Apa yang telah dipelajari (biasanya di bagian awal kesimpulan)
  2. Apa saja yang masih harus dipelajari (arah penelitian berikutnya)
  3. Hasil yang diperoleh dalam penelitian (evaluasi)
  4. Manfaat, kelebihan, dan aplikasi temuan penelitian (evaluasi)
  5. Rekomendasi

Aspek negatif dari penelitian kita seharusnya tidak diabaikan. Masalah, kelemahan, dan sejenisnya dapat dimasukkan ke dalam bagian kesimpulan sebagai suatu cara untuk mengkualifikasikan kesimpulan yang dibuat (memperlihatkan aspek-aspek negatif, bahkan seandainya hal tersebut lebih bermakna dibandingkan dengan aspek-aspek positifnya).

Sering terjadi tujuan penelitian mengalami perubahan ketika penelitian sedang dijalankan. Hal tersebut tidak menjadi masalah selama peneliti tidak lupa untuk kembali dan menyusun ulang tujuan yang telah ditulis pada bagian pendahuluan sehingga secara akurat merefleksikan apa yang sedang peneliti selesaikan dalam penelitian.

Unsur-Unsur dalam Penarikan Kesimpulan

Setelah melalui beberapa langkah-langkah yang harus dipatuhi, maka tahap selanjutnya adalah penarika kesimpulan. Adapun di dalam penarikan kesimpulan harus mencakup unsur-unsur yang harus dipenuhi. Unsur yang termasuk di dalam penarikan kesimpulan yaitu:

  1. Dalam kesimpulan, penulis harus dan hanya menjawab masalah dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan pada pendahuluan.
  2. Dalam menulis kesimpulan, penulis harus membedakan dugaan, temuan, dan apa kesimpulan hasil studi.
  3. Pernyataan kesimpulan harus dilakukan secara cermat dan hati-hati. Penyampain kesimpulan dapat dilakukan sebanyak 3 kali, yakni dalam Pembahasan, Kesimpulan, dan Abstrak sehingga diperlukan kecermatan untuk menyajikannya dengan ungkapan yang berbeda.
  4. Kesimpulan dapat memuat uraian yang lebih luas dan mudah dibaca, tetapi bukan dalam bentuk kalimat-kalimat pendek yang diberi nomor urut yang terkesan menjadi ringkasan hasil penelitian.
  5. Dalam menarik kesimpulan, penulis harus kritis dengan memperhatikan apakah kesimpulan yang dibuat dapat diartikan lain.
  6. Tulislah kesimpulan dalam 1 atau 2 paragraf.
  7. Untuk pola rangkaian penelitian, kesimpulan diartikan juga pada setiap sub judul penelitian. Di samping itu ada juga bab Kesimpulan umum yang merangkaikan berbagai kesimpulan yang sudah disebutkan pada sub judul sebelumnya.
  8. Untuk kesimpulan umum, penulis harus memberikan pernyataan yang jelas yang berkaitan dengan kebaruan yang diajukan dalam pendahuluan. Nyatakan seberapa jauh kebaruan tersebut berkontribusi terhadap perkembangan iptek atau jika masih ditemukan keterbatasan atau kelemahan.
  9. Kebanyakan pembaca langsung menoleh ke bagian kesimpulan ketika mereka membaca suatu artikel berkala. Oleh karena itu, beri kesan bahwa penelitian anda sungguh-sungguh berguna bagi mereka untuk dibaca atau disitasi.
  10. Dalam membuat kesimpulan hanya ada satu kesimpulan untuk satu hipotesis.
  11. Dalam kesimpulan, harus menjawab terhadap masalah yang dirumuskan.
  12. Kesimpulan harus konsisten dengan masalah yang dirumuskan dan yang ingin dijawab, tujuan, dan manfaat penelitian, hipotesis, hasil penelitian, dan pembahasan.
  13. Kesimpulan penelitian bukan ringkasan atau inti sari tetapi merupakan kaitan logis dari konsep berpikir deduktif ke arah generalisasi.
  14. Menguraikan kesimpulan penelitian bukan kesimpulan sistematis.

Implikasi dalam penelitian

Dalam sebagian ini peneliti dapat melaporkan suatu analisis yang lebih mendalam yang berkaitan dengan kesimpulan utamanya. Ketika terjadi rangkaian yang perlu mendapatkan penjelasan mengapa suatu kesimpulan itu terjadi dan menarik untuk diketahui oleh para pembaca atau pengguna lainnya seperti semisalnya ketika:

  1. Penelitian ternyata dalam melaksankan studinya menemui kesenjangan antara tujuan secara teoritis yang berlaku selama ini dengan hasil temuan yang baru saja dilakukan. Pada bagian ini, seorang penelitimenurut atau mengajukan kembali tahapan-tahapan yang sistimatis sehingga memperoleh hasil temuan.
  2. Peneliti menemukan hal yang berharga yang sebelumnya belum perhatian atau terabaikan disebabkan faktor-faktor tertentu. Peneliti dalam bab ini dapat memberikan keterangan logis yang dapat mendukung mengapa faktor-faktor tersebut terjadi.
  3. Hasil penelitian ternyata bertentangan dengan hasil penelitian yang telah dilaksanakan terlebih dahulu. Pada kesempatan ini peneliti dapat menganalisis dimana kemungkinan terjadi perbedaan kondisi atau apa penyebab terjadinya perbedaan tersebut. Peneliti dalam hal ini dapat mengajukan argumentasi baru atau jawaban sementara atau mungkin perlu dikaji lebih lanjut.

Arti implikasi sendiri sesungguhnya memiliki cakupan yang sangat luas dan beragam, sehingga dapat digunakan dalam berbagai kalimat dalam cakupan bahasa yang berbeda-beda. Kata implikasi dapat dipergunakan dalam berbagai keadaan maupun situasi yang mengharuskan seseorang untuk berpendapat dan beragumen, seperti halnya dalam bahasa penelitian maupun matematika. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata implikasi adalah keterlibatan atau keadaan terlibat. Sehingga setiap kata imbuhan dari implikasi seperti kata berimplikasi atau mengimplikasikannya yaitu berarti mempunya hubungan keterlibatkan atau melibatkan dengan suatu hal.

Menurut M Irfan Islamy dalam bukunya prinsip-prinsip perumusan kebijakan negara (2004:114-115) implikasi adalah segala sesuatu yang telah dihasilkan dengan adanya proses perumusan kebijakan. Istilah implikasi itu sendiri lebih sering digunakan dalam dunia penelitian. Pengertian implikasi penelitian adalah dampak atau konsekuensi langsung temuan yang dihasilkan dari suatu penelitian, atau bisa juga dikatakan sebagai kesimpulan temuan dari suatu temuan penelitian. Dengan adanya implikasi dari penelitian yang telah dilakukan maka kita bisa membandingkan hasil penelitian sebelumnya dengan yang baru dilakukan sehingga dapat berkontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Pada dasarnya implikasi penelitian dapat didefiniskan sebagai akibat langsung atau konsekuensi atas temuan hasil suatu penelitian.

Secara bahasa, implikasi memiliki arti sesuatu yang telah tersimpul di dalamnya. Di dalam konteks penelitian sendiri, implikasi dapa dilihat. Apabila dalam sebuah penelitian kita mempunyai suatu kesimpulan misalnya “Z”, “manusia itu bernafas” yang kita sebt dengan implikasi penelitian. Sebagai contohnya, dalam hasil penelitian kita menemukan bahwa siswa yang pembelajarannya menggunakan metode “Z” lebih kreatif dan memiliki skill yang lebih baik daripada siswa yang pembelajarannya menggunakan metode bukan “Z”. oleh karena itu, dengan menggunakan metode belajar “Z” diharapkan siswa menjadi lebih kreatif dan juga memiliki skill yang baik. Setelah itu, perlu juga untuk dihubungkan dengan konteks penelitian yang telah dibangun. Contohnya, sampelnya kelas berapa, seperti apa karakteristik sekolahnya, ada berapa sampel, dan berapa hal penting lainnya. Implikasi dari penelitian seharusnya dilakukan secara spesifik layaknya karateristik di atas.
Implikasi memiliki tujuan untuk membandingkan hasil penelitian antara yang telah lalu dengan yang baru saja dilakukan. Macam-macam implikasi dapat disebutkan dan dijelaskan sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Pada bagian ini seorang peneliti menyajikan berbagai gambar secara lengkap mengenai implikasi teoritikal dari penelitian tersebut. Tujuannya untuk meyakinkan para penguji terhadap kontribusi ilmu pengetahuan maupun teori yang dipergunakan untuk menyelesaikan masalah penelitian. Selain itu implikasi teoritis adalah segala macam bentuk hal yang bisa berupa foto, gambar, dsb, yang dapat menambah wawasan para pembaca setelah membaca hasil peneltian tersebut. Pendek kata definisi implikasi teoris adalah keterlibatan segala sesuatu yang bisa menguatkan teori. Gambar-gambar yang disajikan tersebut juga harus berkaitan dengan impliksi teoritikal berdasarkan hasil penelitan yang disajikan. Penambahan gambar-gamabar ini bertujuan untuk selain memudahkan peneliti dalam menjelaskan dan menjabarkan hasil penelitiannya, juga bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk meyakinkan para penguji.

2. Implikasi Manajerial

Pada bagian ini, seorang peneliti menyajikan implikasi mengenai kebijakan-kebijakan yang bisa dikaitkan dengan berbagai temuan yang didapatkan dari penelitian tersebut. Implikasi manajerial dapat memberikan suatu kontribusi yang praktis untuk manajemen seperti sumber daya, kebijakan aktivitas, tertentu dsb yang bisa memberikan kontribusi sekaligus mempengeruhi tingkatan produktivitas suatu organisasi dalam perusahaan. Implikasi manajerial mengulas atau membahas tentang kesimpulan atau hasil akhir penelitian. Kebijakan-kebijakan yang diambil untuk mendapatkan hasil akhir keputusan tersebut diperoleh melalui sebuah proses pengambilan keputusan yang bersifat menyeluruh dan partisipatif dari seluruh anggota peneliti dan dengan cara manajerial yang tepat.
3. Implikasi Metodologi

Bagian ini cenderung bersifat operasional serta mampu menyajikan refleksi penulis tentang metodologi yang hendak digunakan dalam peneltian yang dilakukan. Contoh pada bagian ini dapat disajikan berupa penjelasan mengenai bagian dari metode penelitian mana yang sudah dilakukan dengan baik, bagian mana yang cenderung sulit, dan prosedur mana yang sudah dikembangkan untuk memecahkan berbagai masalah ataupun kesulitan yang sebenarnya belum tergambarkan pada literatur mengenai metode penelitian. Sebuah penelitian bisa menyajikan pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan di dalam sebuah penelitian lanjutan maupun peneltian lainnya guna mempermudah atau meningkatkan.