Apa yang dimaksud dengan Kesadaran Kosmik?

Menurut saya kesadaran adalah apa yang kita lakukan dengan penuh kendali dari diri kita. Sedangkan Kosmik saya artikan sebagai wujud alam semesta dari pandangan energi yang melampaui bentuk ruang dan waktu. Secara sederhana saya mengartikan Kesadaran Kosmik sebagai sebuah cara pandang baru yang lebih holistik yang dibudi dayakan oleh manusia untuk mengenali seluk beluk manusia yang hanya didapatkan manusia apabila telah memaknai proses keterjalinan antara dirinya dengan alam semesta.

Mungkin ada pendapat lainnya dari sobat Dictio?

Kesadaran kosmik atau Cosmic Consciousness adalah bentuk kesadaran yang lebih tinggi daripada yang dimiliki oleh manusia biasa.

Istilah kesadaran kosmik diperkenalkan oleh Richard Maurice Bucke, seorang psikiater asal Kanada, pada tahun 1901 dalam bukunya yang berjudul A Study in the Evolution of the Human Mind.

Bucke membagi kesadaran manusia kedalam tiga tingkatan, yaitu :

  • Kesadaran sederhana atau Simple consciousness, yaitu kesadaran tingkat paling rendah yang dimiliki oleh hewan dan manusia.

  • Kesadaran diri atau Self consciousness, yaitu kesadaran yang berada diatas kesadaran sederhana dan hanya dimiliki oleh manusia, dimana kesadaran ini meliputi pemikiran, akal, dan imajinasi.

  • Kesadaran kosmik atau Cosmic consciousness, yaitu kesadaran yang paling tinggi yang dimiliki oleh manusia tertentu, tidak dimiliki oleh manusia biasa.

Cosmic consciousness shows the cosmos to consist not of dead matter governed by unconscious, rigid, and unintending law; it shows it on the contrary as entirely immaterial, entirely spiritual and entirely alive; it shows that death is an absurdity, that everyone and everything has eternal life; it shows that the universe is God and that God is the universe, and that no evil ever did or ever will enter into it; a great deal of this is, of course, from the point of view of self consciousness, absurd; it is nevertheless undoubtedly true.

Kesadaran kosmik menunjukkan bahwa kosmos tidak terdiri dari materi mati yang diatur oleh aturan-aturan atau hukum-hukum yang tidak sadar, kaku, dan tidak disengaja; Kesadaran kosmik menunjukkan hal yang sebaliknya, sepenuhnya tidak penting, sepenuhnya spiritual dan sepenuhnya hidup;

Kesadaran kosmik menunjukkan bahwa kematian adalah absurditas, bahwa setiap manusia dan segala sesuatunya memiliki hidup yang kekal; Kesadaran kosmik menunjukkan bahwa alam semesta adalah Tuhan dan bahwa Tuhan adalah alam semesta, dan bahwa tidak ada kejahatan yang pernah ada atau akan masuk ke dalamnya; yang terbaik dari hal ini adalah, tentu saja, dari sudut pandang kesadaran diri, hal ini tidaklah masuk akal; Meski demikian, Kesadaran kosmik tidak diragukan lagi adalah hal yang benar.

Kesadaran kosmik menurut Bucke adalah cara yang saling berhubungan dalam melihat sesuatu “yang lebih merupakan pengetahuan intuitif daripada pemahaman faktual.

Kesadaran kosmik merupakan kesadaran jiwa, diatas kesadaran “insting” dan kesadaran diri. Masyarakat jawa menganggap bahwa kosmik atau kosmos adalah sebuah tatanan kehidupan yang merupakan satu kesatuan di mana setiap gejala material dan spiritual akan mempunyai makna tertentu, jauh melebihi apa yang dilihat dan dirasakan oleh panca indera manusia.

Salah satu konsepnya adalah “Memayu Hayuning Bawana

Secara harfiah, manusia harus memelihara dan memperbaiki lingkungan fisiknya, lingkungan dimana mereka tinggal dan berinteraksi. Sedangkan di sisi lain, secara abstrak, manusia harus memelihara dan memperbaiki lingkungan spritualnya, dimana jiwanya berada.

Pandangan tersebut memberikan dorongan bahwa hidup manusia tidak mungkin lepas dari lingkungan kosmos, sehingga manusia sejatinya harus berlaku arif terhadap lingkungan fisik dan jiwanya, tidak merusak dan berbuat semena-mena terhadapnya.

Selain itu, di masyarakat jawa sangat familiar dengan kisah pewayangan dengan judul Dewa Ruci, dimana Bima diminta oleh gurunya untuk mencari air kehidupan (tirta perwita).

Di dalam cerita tersebut, dapat dimaknai terkait dengan hubungan antara diri manusia atau mikrokosmos (jagat kecil) dengan alam semesta atau makrokosmos (jagat besar). Bagi masyarakat pada umumnya, alam semesta jauh lebih besar dibandingkan dengan diri sendiri, tetapi kenyataannya diri manusia tidak kalah luasnya dibandingkan dengan alam semesta. Bahkan untuk orang-orang dengan kesadaran kosmos yang tinggi, alam semesta akan menjadi kecil apabila dibandingkan dengan dirinya.

Apabila kita membaca novel fiksi karya Eiji Yoshikawa, dengan judul Musashi, diceritakan disana bagaimana proses pencarian jati diri Musashi ketika dia akan bertarung dengan lawan terberatnya yang bernama Sasaki Kojiro. Secara lahiriah, Musashi tidak akan dapat memenangkan pertarungan dengan Sasaki Kojiro, karena ilmu pedang yang dimiliki Sasaki Kojiro lebih hebat dibandingkan yang dimiliki oleh Musashi.

Dalam proses pencarian jati dirinya itulah, Musashi menemukan arti jiwa, dimana jiwa ini apabila membesar maka akan melingkupi seluruh alam semesta.

Setelah menemukan arti jiwa tersebut, maka Musashi bertarung melawan Sasaki dengan jiwanya, karena Musashi sadar bahwa apabila dia mengandalkan paca inderanya, dia tidak akan dapat mengalahkan Sasaki.

Oleh karena itu, kesadaran kosmik merupakan kesadaran jiwa, dimana dengan kesadaran jiwa manusia itulah diharapkan manusia untuk selalu fokus terhadap perannya masing-masing.

Lalu apa peran manusia yang sejati ?

Sejatinya manusia mempunyai peran sebagai “pemimpin” di alam semesta ini, dengan tujuan utamanya adalah menjadi rahmat dan membawa kesejahteraan bagi seluruh alam semesta. Rahmatan lil ‘alamin.