Apa yang Dimaksud dengan Kepegawaian Pendidikan?


Dalam dunia pendidikan terdapat istilah kepegawaian pendidikan.

Apa yang dimaksud dengan kepegawaian pendidikan?

Kepemimpinan adalah hal terpenting dari manajemen, yaitu perencanaan dan organisasi. Moeldjadi (2016) dalam KBBI menyebut bahwa kepemimpinan diartikan sebagai perihal pemimpin atau cara memimpin (memandu). Peranan kepemimpinan yang paling penting ialah mempengaruhi orang lain dalam pencapaian tujuan. Bukti bahwa pemimpin yang lemah ketika perencanaan tidak dijalankan dengan baik atau dikatakan buruk. Sehingga mengakibatkan, kelompok yang dibimbing menjadi salah arah. Sasaran atau pencapaian tujuan ikut menjadi tidak tercapai dikarenakan salah menangani dalam kepemimpinan. Perlu diingat bahwa tugas kepemimpinan bisa dan membimbing khalayak ramai secara menyeluruh dengan tujuan pencapaian dalam keadaan tertentu.

Kepemimpinan diwujudkan sebagai penyelesaian suatu pekerjaan dan pengerjaannya sangat bergantung terhadap kemampuan yang dimiliki orang tersebut dalam mengatur kelompoknya. Dengan demikian, seseorang dapat memberi pengaruh terhadap individu atau sekelompok orang untuk mencapai sasaran yang diinginkan dan berbagi hasilnya.

Definisi Kepemimpinan

Berikut ini definisi kepemimpinan, di antaranya sebagai berikut.

  1. Kepemimpinan merupakan bentuk kegiatan yang dapat pengaruh dan mendorong individu dalam pengupayaan sasaran pencapaian.
  2. Kepemimpinan merupakan alur yang dapat memproses kegiatan sekelompok orang yang terorganisir dalam pengupayaan tujuan kelompok.
  3. Purwanto menjelaskan kepemimpinan merupakan bentuk sikap antara individu dalam kelompoknya sehingga, si individu dapat memastikan bahwa tujuannya terlaksana sedemikian rupa.
  4. Sebuah pakar menyebutkan bahwa Terry (dalam Perdani, 2019), menginisiasi bahwa “Kepemimpinan adalah hubungan yang dimiliki seseorang atau pemimpin, yang memengaruhi orang lain untuk bekerja sama secara sukarela. Tentang tugas terkait untuk mencapai apa yang diinginkan pemimpin”.
  5. Andrew Sikula (dalam Perdani, 2019), yang menyatakan bahwa kepemimpinan dalam proses administrasi adalah hal-hal dan perilaku orang lain yang dipimpin.

Kepemimpinan merupakan seni untuk memberi pengaruh terhadap perilaku manusia dan terbiasa untuk membimbing individu yang berbeda dalam mengkoordinasi dan pengarahan dalam pencapaian tujuan tertentu. Dalam menggerakkan masa, kemampuan seorang pemimpin harus diakui unggul dibanding orang yang dipimpinnya. Keunggulan termasuk dapat mengambil manfaat dan menggunakan pikirannya secara spiritual dan juga fisik. Kelebihannya, seorang pemimpin dalam kelompok mendapat tugas dan wewenang.

Kepemimpinan bisa melaksanakan tugas yang merupakan kewajibannya dan memiliki kewenangan dalam bentuk tindakan. Wewenang pemimpin, yaitu dapat memengaruhi individu dari kelompok tersebut, sehingga mengikuti dan melaksanakan tugas yang diberikan oleh si pemimpin. Tindak lanjut muncul dikarenakan para pemimpin memiliki kharisma untuk menarik simpati orang lain, memiliki sikap yang bijak, mempraktikkan karakter moral dan memiliki budi luhur, serta bertindak dengan hati-hati.

Dengan demikian, kepemimpinan merupakan landasan utama dalam peningkatan dan efisiensi kerja dalam dunia pendidikan. Pemimpin yang salah dalam mengambil tindakan dalam mengarahkan dan mengkoordinasikan terhadap sumber daya yang dimiliki, maka pencapaian atau tujuan sekolah akan berakibat dan tidak efektif.

Gaya Manajemen yang Efektif

Gaya kepemimpinan sesungguhnya memiliki dua bentuk, yaitu:

1. Otoriter

Seperti diketahui, kekuatan gaya kepemimpinan otoriter didasarkan pada kekuatan absolut dan lengkap. Artinya, pemimpin yang demikian disebut dengan diktator, yang memutuskan untuk mengarahkan sikap dan perilaku orang lain dengan rasa penekanan. lelas sekali bahwa dalam hal ini, pemimpin merupakan pucuk penentu keputusan dan ketentuan. David Krech, dll, menggambarkan kepemimpinan ini: biasa terjadi dalam komunitas yang kecil dikarenakan adanya hubungan pribadi melalui komunikasi. Dia juga berpendapat jika dipraktikkan dalam komunitas yang semakin besar, komunikasi akan berkurang antar pemimpin dan anggota, sehingga membuat kelompok seperti ini tidak disukai. Hakikatnya dari otoriter dianggap sebagai konsekuensi untuk mempertahankan posisi sebagai kekuatan terpusat alam berorganisasi. Dengan demikian, kepemimpinan seperti ini cenderung memiliki sikap yang frustasi dan bisa terjadi agresi di antara konflik dalam kelompok.

2. Demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis merupakan cara atau gaya memanajemen kelompoknya yang berdemokrasi. Contoh gaya demokratis antara lain: adanya keluasan dalam menjalankan tanggung jawab dalam kelompok.

Ruang Lingkup Kepegawaian Pendidikan

Ruang lingkup dalam kepemimpinan pendidikan adalah pada pucuk pimpinan sebuah lembaga, yayasan, organisasi, atau perguruan tinggi. Kepemimpinan pendidikan dapat diartikan sebagai seorang yang memiliki pengaruh penting serta sebagai seorang pembuat keputusan. Seorang pemimpin hendaknya memahami akan etika, moral, serta strategi dalam menjalankan kepemimpinannya. Khususnya kepemimpinan dalam ruang lingkup pendidikan. Seorang yang menjadi pemimpin diharapkan dapat mengayomi serta menjadi teladan bagi para anggota, karyawan, dan murid atau mahasiswa, bilamana di dalam konteks pendidikan. Kepemimpinan pendidikan juga dihadapkan pada banyak dilema, di mana seorang pemimpin dituntut untuk dapat membuat keputusan yang tepat dan terkadang berisiko. Namun, hal-hal tersebut harus dilakukan dan dijalankan untuk mempertahankan sebuah sistem kependidikan yang baik dan lancar.