Apa yang dimaksud dengan kemiskinan sebagai masalah sosial?

Apa permasalahan sosial yang sampai hari ini belum teratasi ?
Kemiskinan adalah salah satu masalah sosial yang tiada habisnya terjadi di dunia ini adalah kemiskinan. Kemiskinan disebut erat kaitannya dengan kesanjangan pendapatan. Apa yang dimaksud dengan kemiskinan?

3 posts were merged into an existing topic: Apa yang dimaksud kemiskinan menurut teori ekonomi ?

KEMISKINAN DALAM DIMENSI SOSIAL DAN BUDAYA

Dimensi sosial dari kemiskinan diartikan sebagai kekurangan jaringan sosial dan struktur yang mendukung untuk mendapatkan kesempatan agar produktivitas seseorang meningkat. Kekurangan jaringan tersebut disebabkan oleh dua faktor penghambat yaitu dari diri seseorang atau kelompok (misalnya karena tingkat pendidikan atau hambatan budaya), dan hambatan dari luar kemampuan seseorang (misalnya karena birokrasi atau peraturan resmi yang dapat mencegah mereka memanfaatkan kesempatan yang ada).

Pada masyarakat di negara maju, proses peralihan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern berhasil dilakukan. Tetapi pada masyarakat di negara sedang berkembang (dunia ketiga), ketika menuju modernitas mereka menghadapi hambatan sosial budaya berupa nilai- nilai tradisional yang sangat kuat dalam segala aspek kehidupan.

Hal tersebut menyebabkan mereka hidup dalam keterbelakangan, tidak maju, dan miskin. Kuatnya nilai-nilai budaya tradisional menyebabkan kondisi kehidupan masyarakat menjadi statis, belum mengalami deferensiasi struktural sehingga perkembangan politik, sosial, ekonomi, dan budaya tidak mengalami kemajuan yang berarti. Pada masyarakat tradisional ditandai dengan struktur keluarga yang rumit dan tidak teratur, terdiri dari berbagai generasi, dan jumlah anggota keluarga sangat banyak. Keluarga bertanggung jawab pada kelangsungan keturunan, ekonomi rumah tangga, pendidikan, dan kesejahteraan.

Pada keluarga modern biasanya dicirikan dengan anggota keluarga sedikit dan lebih produktif karena lembaga masyarakat yang ada telah berperan pada penyelenggaraan fungsi-fungsi dalam keluarga, seperti pendidikan, pelayanan kesehatan, ekonomi, dan keagamaan. Mc. Cleland dalam studinya menyimpulkan bahwa nilai-nilai budaya tradisional turut membentuk sikap mental masyarakat di negara sedang berkembang. Nilai budaya tradisonal tersebut adalah mentalitas masyarakat yang belum siap membangun (tidak memiliki sikap mental need for achievement ) dalam segala aspek.

Kemiskinan muncul sebagai akibat nilai budaya yang dianut kaum miskin itu sendiri, yang berakar dari kondisi lingkungan yang serba miskin dan diturunkan dari generasi ke generasi ( cultural of poverty ). Kaum miskin telah memasyarakatkan nilai dan perilaku kemiskinan secara turun-temurun. Akibatnya, perilaku tersebut melanggengkan kemiskinan mereka, sehingga masyarakat yang hidup dalam kebudayaan kemiskinannya sulit untuk membebaskan diri dari kemiskinan.

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa aspek budaya dan etnik juga berpengaruh memelihara kemiskinan. Pola hidup konsumtif pada petani dan nelayan ketika panen raya, adat istiadat yang konsumtif juga banyak mewarnai masyarakat pedesaan seperti berbagai pesta rakyat atau upacara perkawinan, kelahiran, dan bahkan kematian yang dibiayai di luar kemampuan karena prestise dan keharusan budaya. Hal ini seringkali mengakibatkan suatu keluarga terlibat rentenir atau menjual harta bendanya untuk mendapatkan dana penyelenggaraan pesta.

KEMISKINAN DALAM DIMENSI SOSIAL POLITIK

Dimensi sosial politik dari kemiskinan lebih menekankan pada derajat akses terhadap kekuatan yang mencakup tatanan sistem sosial politik yang dapat menentukan alokasi sumber daya untuk kepentingan sekelompok orang atau tatanan sistem sosial yang menentukan alokasi penggunaan sumber daya. Kemiskinan politik merupakan gejala yang secara tidak langsung berpengaruh pada pengembangan kreativitas manusia dan masyarakat, yang pada gilirannya berpengaruh pada kualitas manusia.

Kebijakan pemerintah dalam kerangka sosial politik disengaja atau tidak, sebagian di antaranya justru menyebabkan kemiskinan. Hal ini sesuai dengan pendapat para teoritisi bahwa masyarakat atau negara miskin itu bukan karena mereka miskin ( a country is a poor because it is poor ), tetapi karena kebijakan pemerintah yang salah ( a country is poor because of poor policies ).

Beberapa kebijakan ekonomi yang memberi andil menciptakan kemiskinan di Indonesia, antara lain: kebijakan penetapan harga dasar gabah yang rendah, pemberian subsidi impor beras dan bahan makanan lain, mengakibatkan gairah petani untuk menanam padi menjadi turun. Strategi industrialisasi yang tidak terarah dengan mengabaikan sektor pertanian atau kebijakan ekonomi yang tidak memperhatikan keterkaitan antara pertumbuhan sektor pertanian dan industri, pembangunan lebih berkonsentrasi pada perkotaan, subsidi modal untuk sektor modern dan pengusaha papan atas padahal sektor ini bukan tempat usaha orang miskin, dan lain-lain.

Di sisi lain, banyak negara sedang berkembang menggunakan isu kemiskinan dan pengentasan kemiskinan sebagai kartu kemenangan pemilihan umum (pemilu), walaupun pada kenyataannya setelah menang, isu tersebut belum tentu diwujudkan dalam program kerjanya.